Saturday, 31 July 2010

CAHAYA CINTA SANG PETUALANG Edisi: Sabtu, 31 juli 2010 @ Di atas Angkutan Umum

Pagi yang cerah. Seperti biasanya, aku membersihkan kos tempat tinggalku. Nasyid UNIC “Cahaya Cinta” menemani di setiap aktivitas pagi. Sebuah lagu favorit bundaku.
“Gemilang cahaya cinta
Gemilang pancaran warnanya
Bagaikan kejora
Membisikkan hati damainya jiwa”
Sebuah nasyid yang menggambarkan Cinta. Kata yang penuh akan makna. Cinta adalah pekerjaan ruh. Sedangkan ruh seperti pasukan yang dikerahkan. Cinta adalah sebuah motivasi untuk menjalankan setiap aktivitas hidup. Cinta dapat menghilangkan kontrol emosi. Cinta tidak dapat didefinisikan. Cinta adalah kejujuran dan kepasrahan yang total. Cinta mengarus lembut, mesra, sangat dalam dan sekaligus intelek. Cinta ibarat mata air abadi yang senantiasa mengalirkan kesegaran bagi jiwa-jiwa dahaga. Islam mengajarkan bahwa seluruh energi cinta manusia seyogyanya digiring mengarah pada Sang pencipta yaitu Allah SWT, sehingga cinta kepada-Nya jauh melebihi cinta pada sesama makhluk. Justru, cinta pada sesama makhluk dicurahkan semata-mata karena mencintai-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al Baqarah 165,
"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah.”
Maka atas dasar cinta itulah semangat dalam diri ini muncul. Semangat dalam menjalani hari-hari ku. Walau terkadang ada pahit di dalamnya. Tapi itulah hidup. Dimana setiap manusia pasti akan merasakan kepahitan itu. Jadi, manis atau pahitnya sebuah kehidupan, perlu untuk kita syukuri. H2N= Hadapi, Hayati dan Nikmati maka keputusasaan itu akan hilang. Dan kemudian muncullah kebahagiaan. Setiap harinya ada keindahan, ketika kebermaknaan selalu menjadi bagian hidup kita. Maka jika kita berani untuk hidup maka kita berani akan sebuah perputaran. Dimanapun posisi kita, ingatlah bahwa posisi itu bisa berputar. Dan jadilah yang terbaik untuk setiap posisi tersebut. Aku ingin hari-hari ku penuh dengan kebermaknaan. Dapat memaknai setiap kelebihan dan kekurangan yang kumiliki. Aku jalani setiap pagi hari dengan jualan. Menawarkan jualan ke teman-teman di kampus dan terkadang aku menawarkan dari kos satu ke kos yang lainnya. Tanpa rasa malu sedikitpun. karena tidak ada kata malu jika kita ingin menjadi orang sukses. Tapi keberanian untuk memulai, semangat yang tinggi, tekad yang kuat, itulah awal langkah untuk dapat meraih mimpi.
Jum’at, 30 Juli 2010 pagi hari sebelum berangkat ke kampus, aku harus membersihkan kos biar belajar menjadi tenang. Kemudian dilanjutkan dengan mengambil barang dagangan untuk dijual di kampus. Jarak antara kos dengan tempat mengambil jualan dilewati dengan jalan kaki. Menikmati setiap proses kehidupan yang aku jalani. Hingga suatu hari nanti hasil dari proses tersebut dapat kuraih. Setelah mengambil barang jualan, aku langsung bergegas ke perpustakaan kampus. Mencari referensi untuk tugas kuliah yang harus dikumpulkan hari senin. Aku mencari-cari buku yang aku inginkan. Alhamdulilah akhirnya kutemukan. Tapi sayangnya, bukunya tidak boleh untuk dipinjami. Kemudian akupun pergi dengan membawa rasa kecewa dan sedih. Tapi aku berpikir mungkin ada yang lebih baik dari buku itu untuk aku jadikan sebagai referensi tugas kuliahku. Perjalanan aku lanjutkan ke fakultasku karena ada kuliah sampai jam 11.30 WIB. Aku menikmati setiap proses pembelajaran hari ini. Mendengarkan presentasi dari dua kelompok yang tampil. Dan yang paling menarik adalah sebuah kalimat yang disampaikan oleh dosenku. Beliau mengatakan
“ Salah satu ketidakpastian di dunia ini adalah ketidakpastian dan salah satu kepastian adalah sebuah perubahan”
Setiap kali beliau mengajar pasti ada pesan menarik yang beliau sampaikan. Subhanallah, selama kuliah banyak makna hidup yang aku temukan. Di kampus UPI lah aku belajar banyak hal tentang hidup.
Pulang kuliah ada rapat evaluasi IM2B (Ikatan Mahasiswa Manajemen Bisnis) bersama Presiden Komisaris, Presiden Direktur dan semua pengurus IM2B. Rapatnya akan dimulai jam 14.00 WIB. Tapi waktu baru menunjukkan jam 11.30 WIB. Dan itu artinya ada kesempatan untuk makan. Karena penyakit mag ku kambuh. Sakit sekali rasanya. Aku lihat jualanku, alhamdulilah sudah habis dibeli. Aku pun kemudian pergi mencari warung makan bersama teman. Kami temukan sebuah Warteg, namanya “Warteg 31”. Kami kemudian masuk dan mengambil makanan. Kami memilih tempat makan di lantai dua. Makan sambil diskusi. Mantapss…makannya terasa nikmat…mengapliksikan pesan dari temanku “Biasakan G 30 M, Gerakan 30 Menit Membaca, Menulis, dan berdiskusi”. Setiap kami diskusi pasti selalu ada kata-kata bijak. Belajar untuk menjadi orang dewasa, baik dalam berpikir, bergaul, berbicara dan berbuat. Menit demi menit, tidak terasa makan telah selesai. Tapi diskusi masih tetap berlanjut. Tidak lama kemudian kami beranjak dari tempat makan. Perjalanan selanjutnya adalah menuju ke toko buku. Mencari majalah seputar bisnis. Tapi pencarian tidak berhasil. Majalah bisnis tidak kami temukan. Akhirnya, kami pulang ke kos ku untuk sholat dzuhur dan mengambil laptop. Tidak lama kemudian, selesai sholat kami ke kampus untuk menghadiri rapat evaluasi IM2B. Alhamdulilah rapat kali ini, banyak yang hadir. Semuanya pada curhat akan masa-masa di IM2B. Diskusi akan perasaan selama di IM2B. Hingga tidak terasa waktu menunjukkan jam 16.00 WIB. Rapat pun kemudian ditutup. Aku dan seorang teman melanjutkan perjalanan ke sebuah perpustakaan di luar kampus. Kami mencari buku referensi. Luar biasa perpustakaan yang begitu luas dan bukunya lengkap. Sayangnya, pengunjugnya sedikit. Dari buku yang terjadul sampai yang terbaru semuanya ada. Tapi dalam pencarian buku tersebut ada sesuatu yang aku rasakan. Ada sesuatu yang aneh. Aku tidak percaya. Karena mungkin itu adalah sebuah perasaan ku saja. Tapi dari lantai dua sampai lantai empat perasaan aneh itu masih ada.
” Ada apakah ini?” tanyaku dalam hati.
Aku tidak ingin cerita ke temanku. Karena khawatir jika aku cerita dia takut dan tidak jadi untuk cari buku. Akhirnya, apa yang aku rasakan kemudian aku pendam sendiri. Aku terus mencari buku yang kuinginkan walau perasaan aneh itu tidak bisa hilang. Tidak lama kemudian buku referensi yang kami cari sudah kami temukan. Langkah selanjutnya adalah mencari topik yang sesuai dengan bab tugas kelompok kami. Beberapa menit kemudian, ada suara bel yang berbunyi. Kami kaget dan langsung berdiri dari tempat duduk. Kami cari pintu keluar dengan membawa buku yang begitu banyak dan tebal. Belum lagi laptop yang begitu berat. Benar-benar perjuangan yang luar biasa. Melatih akan makna sebuah kesabaran. Kami mencari tempat foto copy tapi katanya sudah tutup. Hari sudah malam, semua lampu di perpustakaan dimatikan petugas. Kami pun bergegas untuk pulang. Perasaan aneh itu terus menghantuiku. Dan alhamdulilah tidak lama kemudian sampailah kami di lantai dasar dengan membawa begitu banyak buku tebal. Kami ingin meminjam sebentar untuk di foto copy. Tapi petugas tidak mengizinkan. Kami disuruh datang lagi di hari yang lain. Dengan penuh kesabaran, kami pulang dengan membawa tangan kosong. Tidak ada satu pun buku yang kami dapatkan.
Para petualang (Aktris dan Evi) melanjutkan perjalanan menuju ke toko buku . Mencari lagi buku yang belum kami temukan. Tapi alhasil, kami masih gagal. Majalah dan buku yang kami cari tidak kami temukan. Adzan maghrib dikumandangkan. Ahirnya kami pun mencari sebuah masjid untuk sholat maghrib. Melepaskan rasa lelah selama perjalanan. Berhenti sejenak untuk muhasabah diri. Mungkin ada yang salah dalam diri ini. Tidak lama kemudian setelah sholat kami melanjutkan perjalanan untuk mencari makan karena lapar. Tapi makanan yang kami cari tidak ditemukan juga. Mobil angkutan kota sudah menunggu, kami pun membatalkan untuk makan. Naik sebuah angkutan umum, penumpangnya hanya kami berdua. Perjalanan demi perjalanan yang kami lewati, terdengar suara adzan isya dikumandangkan. Kami meneruskan perjalanan. Menikmati setiap perjalanan dengan terus diskusi. Walau mata sudah ngantuk, badan terasa sakit, kaki pegal-pegal.
“Tris, kita harus sabar ya!” kata temanku Evi
Kemudian akupun menjawab “Ya Vi, insya allah besok pulang dari rumah Evi, Tris mau ke perpustakaan lagi”
“Ya Tris, kita harus semangat. Bisa,,,bisa,,,gila”
“Ya Vi benar bisa,,,bisa,,,gila,,,he,,kita nikmati saja lah prosesnya. Kan yang terpenting bukanlah hasilnya tapi bagaimana proses dalam mencapai hasil tersebut. Betul toh?”
“Ya Tris, benar, benar. Pokoknya tuganya harus cepat jadi.”
“Ya Vi biar kalau ada acara kan bisa tenang. Rumahnya masih jauh kah Vi?”
“Lumayan jauh Tris”
“Nanti kita begadang yok!”
“Hocce…siip Tris. Tapi nyampe rumah aku, kita makan kemudian sholat langsung gosok gigi terus tidur sebentar. Kan badan perlu istirahat. Baru kemudian kita lanjutkan jam 12 malam. Gimana?”
“Hocce dech, siiip,,siiip,,,semangat…kita pasti bisa”
“Bisa,,,bisa,,,gila,,”
Masih banyak lagi perbincangan antara kami berdua. Perjalanan yang begitu jauh. Waktu sudah menunjukkan jam 20.17 kami masih dalam perjalanan. Kami terus menikmati perjalanan dengan diskusi dengan kata-kata bijak masing-masing. Mengobati rasa kekecewaan yang mendalam. Tidak terasa telah sampai tujuan. Rumah Evi jauh dari jalan raya. Kami pun terus melanjutkan perjalanan. Aku lihat penjual martabak. Kami pun membeli. Rasa lapar dan kekecewaan terobati dengan martabak. Sebuah makanan favoritku. Makanan yang selalu dibelikan bapak untukku ketika di rumah. Rasanya tidak beda jauh dengan martabak yang di Lombok. Lezaaat….mantaps pisan euy……..Beberapa menit kemudian, sampailah di rumah Evi. Jalannya berliku-liku. Penuh tantangan. Kami disambut oleh ibunya. Kemudian disuruh masuk. Aku istirahat sejenak di kursi. Rasa lelah lumayan berkurang, kemudian kami makan. Sebelum tidur, kami diskusi dan cerita akan perjalanan kami. Ada kisah menarik disela diskusi kami. Evi tiba-tiba bertanya padaku
“Tris tadi merasakan ada sesuatu gak waktu di perpustakaan?”
“Emang kenapa gitu, Vi?”
“Tadi aku merasakan ada sesuatu yang aneh. Padahal jujur sebelumnya aku tidak kepikiran sampai disana. Karena memang tujuan kita kan untuk mencari buku. Aku merasakan di setiap lorong-lorong rak buku, rasanya ada orang yang lewat, lari, dan rasanya aku seperti diikuti. Pokoknya ada sesuatu yang aneh, yang aku rasakan. Atau mungkin cuman perasaan aku saja ya?”
“Bener Evi merasakan hal itu? Soalnya Tris juga merasakan hal yang sama dengan Evi. Ketika masuk perpustakaan tersebut, memang Tris sudah merasakan sesuatu yang aneh. Tapi Tris tidak berani bilang ke Evi. Khawatir kita tidak jadi cari bukunya. Akhirnya perasaan itu Tris pendam sendiri. Karena tadinya Tris berpikir kalau itu hanya perasaan Tris saja. Tris baru tau kalau Evi juga merasakan hal yang sama.”
“Iiih,,,serem Tris..takuut…besok jadi gak kesana lagi?”
“Jadi tapi tidak mau ke ruang bukunya. Hanya mau foto copy saja kemudian langsung pulang.”
“Ya sudah kita tidur, bangun lagi jam 12 malam. Kita lupakan kejadian itu. Takuuut..”
“Key siiip”
Kami kemudian melanjutkan tidur. Tidak terasa jam demi jam telah terlewati dengan tidur yang begitu nyenyak. Kami ketiduran. Kami bangun jam 03.15 WIB. Kami melanjutkan dengan mengerjakan tugas. Laptop dan buku adalah teman setia kami. Dari jam 03.15 sampai jam 14.00 kami di depan laptop. Tidak ada istirahat, selain sholat, makan, dan mandi. Mengerjar target yang telah kami tentukan. Harus dan pasti bisa. Sekitar jam 15.00 WIB aku pulang. Sebelum pulang kami foto-foto dulu sebagai kenangan pada hari ini. Sebagai bukti sejarah kalau aku pernah ke rumahnya. Kami selalu belajar dan diskusi bareng. Harapannya juga nanti lulus bareng, S2 bareng dan jadi dosen pun juga bareng. Amiiin ya Rabb…Aku meneruskan perjalanan pulang. Menunggu angkutan umum sambil mengabadikan foto yang menarik untuk aku jadikan cerita dan sebuah tulisan. Berpetualang sambil menulis. Menulis di atas angkutan umum. Ternyata nikmat juga. Banyak inspirasi-inspirasi baru yang muncul. Subhanallah, alhamdulilah ya Rabb…
Di sela aku menulis, tiba-tiba Handphone jadulku berdering. Ada sebuah sms yang masuk. Sebuah sms dari seorang temanku. Melalui sebuah sms kami diskusi. Subhanallah, secara tidak langsung aku dapat belajar akan arti sebuah kesederhanaan, kesehatan, dan menjaga diri dari krikil-krikil yang usil. Perjalanan demi perjalanan dan tidak lama kemudian aku turun dari angkutan umum. Badan masih terasa sakit, mataku ingin istirahat, kaki sakit. Aku ingin naik ojek tapi ingat akan pesan temanku
“Hati-hati nanti ada krikil-krikil yang usil”
Aku tidak jadi naik ojek. Akhirnya aku jalan kaki. Lumayan jauh, bawa laptop dan map merah berisikan buku-buku. Tapi aku terus melanjutkan perjalanan. Hingga sampailah di kos ku. Kemudian aku langsung sholat asar jam 17.00 WIB. Selesai sholat, aku langsung ke kampus lagi. Dan pulang Bada Magrib. Penyakit mag ku kambuh lagi. Tapi tidak ada selera untuk makan. Hanya sepotong roti yang bisa aku makan. Alhamdulilah tidak lama kemudian rasa sakit mag ku hilang. Ada sebuah sms tausiyah dari abangku yang membuat aku semakin termotivasi dan tidak boleh menyerah. Sebuah kebiasaan abangku dari dulu yang tidak henti-hentinya memberikan aku motivasi. Perhatian dan kasih sayangnya membuat aku untuk terus bangkit. Kata abangku.
“Perjuangan tidak mengenal batas. Apa saja yang kita berikan untuk kebaikan adalah berjuang. Perjuangan adalah nafas dan naluri kehidupan setiap hari. Kita memang harus berjuang karena disanalah habitat kemanusiaan dan kemusliman kita.”
Jazakallah bang atas motivasinya. Sang petualang menemukan cahaya cinta-Nya. Cahaya cinta dari orang-orang yang selalu memberikannya inspirasi, motivasi dan perhatian padanya….

Sunday, 25 July 2010

Ada Hikmah dibalik Kesepianku

Kamar yang begitu luas. Harga terjangkau. Dilengkapi dengan kamar mandi didalamnya. Itulah kos baruku. Tapi di kos baru, penuh dengan kesepian. Tidak ada tempat berbagi dikala aku sedih. Tidak ada tempat curhat dikala aku merasa lelah. Baru pertama kali aku kos di sebuah kosan biasa. Karena biasanya aku selalu mengontrak sebuah rumah untuk 5-6 orang. Dan di dalamnya ukhuwahnya begitu terasa. Jika sakit ada yang mengobati. Jika sedih ada yang menghibur. Jika merasa lelah ada yang menyemangati. Tapi sekarang semuanya tidak aku rasakan. Ketika pulang beraktivitas, tidak ada lagi sebuah senyuman yang menyambut kepulanganku. Tidak ada lagi diskusi yang menjadikan aku untuk lebih terinspirasi. Yang ada hanyalah kesepian. Ya…kesepian, itulah yang aku rasakan.
Cerita singkat tentang kos lamaku. Kos pertama “Pondok Aisyah”. Sebuah kos yang luar biasa bagiku. Ukhuwah, kerja sama, saling menghargai, dan lain-lain semuanya ada di dalamnya. Kami dari jurusan yang berbeda-beda. Hanya berdua angkatan 2008. Selainnya adalah angkatan 2004-2006. Setiap hari makan bareng. Kadang satu piring berdua dan bahkan berempat. Ukhuwah yang luar biasa. Terasa begitu nikmat. Sejuta cerita tersimpan di dalamnya. Tapi tingkat dua aku harus pindah kos. Dengan alasan, aku tidak bisa satu kamar berdua. Karena aku biasa menempel rumus-rumus, pohon targetku, jadwal sehari-hari yang dibuatkan bapakku dan juga kata-kata motivasi serta membaca dengan suara besar dalam kamar. Aku takut dengan itu teman sekamarku jadi terganggu. Aku takut dia tidak suka. Karena kebiasaanku yang seperti itu. Tapi itulah strategi aku dalam belajar. Sebuah kebiasaan dari kecil sampai sekarang yang tidak bisa aku tinggalkan.
Juli 2009, aku pindah ke kos baruku. Kos yang begitu murah tapi dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Sama dengan kos sebelumnya “Pondok Aisyah”, hanya berdua dari angkatan 2008. Kami adalah termuda dalam kos tersebut. Satu fakultas tapi berbeda jurusan. Selainnya adalah ibu rumah tangga yang berasal dari luar kota. Di kos tersebut, kami hanya berlima. Kebiasaan sehari-hari ku yang pergi pagi pulang malam menjadi perhatian dari teman-teman kosku. Mereka selalu menanyakan kemana aku pergi. Alhamdulilah masih ada yang perhatian padaku. Kemudian aku pun cerita untuk berbagi pengalaman. Cerita akan amanah ku di luar. Mereka pun mengerti akan keadaanku. Mereka mengerti akan sebuah amanah yang harus aku tunaikan dan laksanakan dengan baik. Ketika aku merasa lelah, kepada mereka lah tempat aku berbagi cerita. Mereka selalu memberikan aku motivasi. Ketika aku pulang, aku disambut dengan sebuah senyuman indah mereka. Sebuah senyuman yang dapat meringankan rasa lelahku. Temanku yang sudah berumah tangga juga berbagi cerita seputar menjadi ibu rumah tangga. Menarik juga ceritanya. Sebagai bekal untuk nanti.he,,,
Tidak lama kemudian teman kosku yang sudah berumah tangga diwisuda. Kemudian mereka langsung pulang kampung. Aku pun hanya tinggal berdua. Kami tentunya merasa kesepian setelah kepergian mereka. Hari demi hari kami menikmatinya dengan kesepian. Tapi tidak mengubah kebiasaan kami untuk diskusi dan berbagi cerita suka – duka. Cerita akan keadaan himpunan masing-masing. Cerita tentang kuliah, keluarga dan permasalahan – permasalahan lainnya. Malamnya masak bareng. Memasak makanan yang berbeda-beda. Makanan khas Lombok dan Sunda. Makan pun hanya berdua. Makan sambil diskusi dan juga nonton TV. Mantaps nikmat…..apalagi ketika cerita tentang masa lalu. Masa-masa SMA yang penuh dengan kenangan terindah. Hmmm,,,membuat ku makin tambah kangen sama guru dan juga teman-teman SMA ku. Cerita tentang keadaan rohis di sekolah masing-masing. Pokoknya penuh dengan cerita. Kayaknya, kami cocok menjadi seorang pendongeng..he,,,
Beberapa waktu kemudian kami harus pindah kos. Karena kos tempat tinggal kami akan direnovasi. Kami pun berencana untuk satu kos lagi. Mencari sebuah rumah. Tapi setiap rumah yang akan dikontrakkan rata-rata harganya selangit. Kami rasanya tidak mampu untuk membayarnya. Kasihan juga dengan orang tua. Akhirnya dengan berat hati, kami kos di kosan biasa. Bukan sebuah rumah kontrakan. Kami pun akhirnya berpisah. Aku tinggal sendiri. Dia pun sama hanya seorang diri. Di kos baruku sekarang aku benar-benar merasa kesepian. Aku ingin berbagi cerita. Tentang sebuah cerita pahit dan manisku. Tapi kami jarang bertemu walaupun masih dalam satu fakultas. Sungguh, diri ini sangat membutuhkan kehadiran seorang teman–sahabat. Dan alhamdulilah disela kesepianku, aku mendapatkan sebuah inspirasi dan motivasi yang datang dari bapak, guru, ustadzah, dosen, adik mentor dan seorang temanku. Menulis, menulis, dan menulis. Akhirnya sekarang , laptopku adalah teman setiaku. Setiap kejadian yang aku alami, langsung aku tuangkan dalam sebuah catatan kecil. Kemanapun aku pergi, aku selalu bawa sebuah buku agenda. Aku catat setiap peristiwa yang aku temukan. Dan bahkan setiap peristiwa yang menarik bagiku, aku langsung abadikan dengan menggunakan Handphone jadulku. Di tengah kesepianku ada semangat yang menggelora untuk terus menulis. Ingat kata salah seorang temanku “ Biasakan G 30 M, Gerakan 30 menit membaca, menulis, dan berdiskusi”. Aku juga mendapat sebuah motivasi dari adik-adik mentorku.
“Teteh bakat dalam menulis. Lanjutkan teh ! Kami mendukung teteh”
Adik-adik mentorku lucu. Dan dibalik kelucuannya, ada semangat yang membara. Mereka orangnya cerdas. Mereka juga selalu memberiku semangat untuk terus menulis. Mereka sangat mendukungku.
“ Adik-adikku yang sholehah, terima kasih atas dukungan dan motivasinya. Teteh sayang kalian”.
Memang, menjadi seorang penulis adalah salah satu impian masa kecilku. Mengikuti jejak bapakku yang suka menulis. Ingin mewujudkan semua impian itu. Seringkali guru SMA ku mengirim sebuah pesan baik via Email, SMS maupun via telephon. Mereka menanyakan akan tulisanku. Mereka menginginkan aku untuk menjadi tenaga pendidik dan seorang penulis. Lulus dan jauh dari mereka bukan berarti harus saling melupakan. Tapi justru dengan demikian rasa rindu semakin mendalam. Jauh di mata dekat di hati. Walaupun aku sudah lulus, mereka masih perhatian padaku. Mereka selalu memberikan aku motivasi untuk terus maju dan tidak menyerah.
Pada suatu hari, aku bertanya pada salah seorang dosenku. Beliau seorang penulis. Menulis adalah sebuah hobi baginya.
“Pak, saya punya impian untuk menjadi seorang penulis. Bagaimana tips-tips Nya?” dosenku menjawab
“Menulis Tris”
“Maksudnya pak?”
“Ya…menulis”
Aku baru mengerti akan jawaban dari dosenku. Bahwa ketika kita ingin menjadi seorang penulis maka salah satu kuncinya adalah menulis. Ketika aku bertanya pada bapakku, jawabannya juga sama “menulis”. Di buku tamu blog ku juga ada sebuah kata menulis. Kata itu adalah kiriman dari seorang temanku. Setiap orang yang aku tanya, jawabannya sama yaitu “menulis”. Aku juga mendapatkan sebuah inspirasi dan motivasi dari salah seorang dosenku yang lain. Aku masih teringat akan sebuah pesannya padaku.
“ Tanamkan keyakinan itu di alam bawah sadar mu Nak. Istiqomah dengan keyakinanmu. Tunggulah…waktu akan datang menjawabnya. Anak cantikku, jadikan tiap harimu sekolah kehidupan. Selalu berusaha temukan hikmah di setiap kejadian. Dengan begitu hatimu akan senantiasa bersyukur atas nikmatnya”
Kos baru, dibalik kesepian yang aku rasakan tersimpan hikmah yang dapat mewujudkan impianku yang sudah lama terpendam. Menulis, ya itulah salah satu hikmahnya. Seharusnya aku mensyukuri atas semua apa yang terjadi dalam diri ini. Karena setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Salah, ketika aku mengatakan bahwa aku sendiri menyepi. Tidak ada tempat curhat dan yang lainnya. Itu adalah sebuah ungkapan yang salah. Kenapa? Karena baik menurut kita bisa jadi itu merupakan hal yang terburuk. Dan buruk menurut kita bisa jadi itu merupakan hal yang terbaik. Seperti halnya yang aku alami sekarang, kesepian adalah suatu hal yang tidak baik menurutku. Padahal kalau saya pikirkan, banyak hikmah dibalik kesepian itu. Setiap malam bisa muhasabah diri dan lahir ide-ide baru untuk menulis. H2N=Hadapi, Hayati, dan Nikmati.
Mengutif kalimat motivasi dalam sebuah buku karya D. S Prasetyono yang judulnya “Hidup Plus! Prinsip Plus!”
“Orang-orang yang lemah menunggu datangnya kesempatan, orang yang kuat membuat kesempatan itu. Orang-orang yang terbaik bukanlah mereka yang menantikan datangnya kesempatan, akan tetapi ,mereka yang mengambilnya, yang mengepung, merebut, dan menguasai kesempatan tersebut.”
“Di dalam keyakinan tidak ada ketakutan. Keyakinan yang sempurna melenyapkan semua ketakutan”
Mengutif kalimat motivasi juga dari buku karya Maukuf, judulnya “Menjadi Generasi Tangguh”.
“Prinsip pemuda yang tangguh adalah Keep Fight We Never Ever Give Up: Terus berjuang, tidak pernah menyerah walaupun hampir kalah”
“Teruslah bergerak hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Tetaplah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu”.

Saturday, 24 July 2010

Ada Apa dengan Kata Nuhun, Akang, dan Teteh?

Kata nuhun adalah sebuah kata yang asing bagiku. Aku tak mengerti akan makna kata tersebut. Sebuah kata yang tersusun atas lima huruf “ N.U.H.U.N”. Kalau dalam ilmu akuntansi, terdapat persamaan dasar akuntansi. Dimana rumusnya adalah H= U + M. Huruf H menunjukkan besarnya harta/aktiva, huruf U merupakan Utang/kewajiban yang harus dibayar dalam jangka waktu tertentu, sedangkan huruf M menunjukkan modal. Ketika tiga huruf tadi yaitu H, U dan M dimasukkan ke dalam neraca maka harta berada di sebelah aktiva sedangkan utang dan modal disimpan di bagian pasiva. Nah, jika saya cermati dan amati dalam rumus persamaan dasar akuntansi tersebut maka saya punya sebuah ide untuk membuat rumus dari kata nuhun. Supaya lebih simple dan mudah untuk aku ingat. Rumusnya adalah BS= N + U + H. dimana BS= Bahasa Sunda, N=2, U=2, dan H=1, sehingga dihasilkan 5 buah huruf yaitu NUHUN. Sebuah rumus yang membuatku memutar otak untuk terus berpikir. Dan akhirnya kutemukanlah rumus BS= N + U + H.
Ada sebuah kisah menarik yang pernah saya alami saat pertama kali datang di tanah rantauan (Bandung, Jawa Barat) Suku Sunda. Ceritanya adalah, 20 Agustus 2008 merupakan sebuah hari dimana aku full di kos. Nah, pada hari itu aku dapat sms dari seorang sahabat SMA. Sebuah sms yang isinya adalah rasa rindu dan kangen. Aku ingin membalas smsnya dengan kata yang sama yaitu rasa rindu dan kangen. Jemari tangan ini kemudian mulai mengetik Handphone jadulku. Mengetik kalimat demi kalimat yang berisikan akan kerinduan kepada seorang sahabat yang sudah 2 minggu aku pisah dengannya. Ketika aku mengirim sms untuk sahabatku, ternyata “sending failed”. Aku coba lagi dan terus mencoba untuk mengirim sms untuk sahabatku. Tapi semakin ku coba jawabannya selalu “sending failed”. Akhirnya sms itu aku simpan dalam draft Handphone jadulku. Lalu, aku periksa pulsa yang aku miliki. Hmmm,,,pulsaku tinggal 50 perak. Ya iya lah, dengan pulsa segitu mana bisa kirim sms. Aku akhirnya pinjam sebuah Handphone temanku. Mengetik kembali sms yang gagal aku kirim. Dan alhamdulilah sms tadi berhasil terkirim ke sahabat SMA ku. Aku menunggu sebuah balasan darinya. Sekitar 3 menit kemudian Handphone temanku berdering. Aku lihat dan ternyata ada Received SMS. Aku tidak berani membukanya karena takut sms itu bukan balasan dari sahabatku. Akhirnya aku bilang ke teman “Teteh-teteh ada sms masuk. Sms-Nya dari Teh Nuhun”
Temanku langsung ketawa. Aku hanya bengong. Tidak mengerti kenapa ia ketawa. Dengan kepolosan wajahku, aku pun bertanya
“Kenapa teteh ketawa? Aku lucu ya?”
Temanku belum bisa memberikan jawabannya. Ia terus ketawa dan ketawa. Aku benar-benar tidak mengerti maksud dari ketawanya temanku. Akhirnya aku ikut ketawa juga walaupun tidak mengerti maksudnya. Beberapa menit kemudian, temanku itu menjelaskan alasan kenapa ia ketawa. Ternyata alasannya, aku lucu. Lucu karena mengira bahwa kata nuhun adalah sebuah nama. Padahal nuhun dalam bahasa sunda artinya terima kasih.
“Hahaha,,,”
Kami melanjutkan kembali ketawa yang tadi bersambung. Temanku menyuruh aku untuk membaca bunyi sms dari temannya. Kemudian aku baca dengan suara lantang
“Assalamualaikum…Dika, hari ini mau ke kampus tidak? Aku tunggu di depan Jica ya..! Nuhun”.
Ya begitulah sejarah kata nuhun yang aku temukan dan aku alami. Sebuah kata yang membuat teman-temanku ketawa habis-habisan. Dari sana aku terus dikerjain teman kos ku. Mereka sengaja menggunakan Bahasa Sunda dan menyuruhku untuk menerjemahkannya. Bahasa Sasak saja yang asli bahasa daerah ku sulit untuk aku terjemahkan. Apalagi Bahasa Sunda yang baru aku dengar dan pelajari. Tapi dari peristiwa itu, aku mendapatkan sebuah hikmah bahwa aku harus terus belajar. Aku harus bisa beradaptasi. Suatu hari nanti aku harus bisa Bahasa Sunda.
Lalu, bagaimana dengan kata akang dan teteh? Kata yang tidak bisa aku bedakan. Sebuah kata panggilan untuk seorang kakak atau seseorang yang lebih tua dari kita. Ceritanya, pada suatu hari aku melakukan registrasi yang diterima lewat jalur SNMPTN. Aku diantarkan ke BAK UPI oleh salah seorang teman kos ku. Aku kemudian disuruh masuk ke dalam untuk mengisi berbagai formulir yang wajib diisi oleh mahasiswa baru. Aku ditinggal sendiri, temanku ada agenda lain. Dia harus stand by di stand himpunannya. Aku pun mandiri, registrasi sendiri. Jam demi jam telah berlalu, proses registrasi di BAK pun telah selesai. Aku langsung keluar. Kulihat banyak kakak tingkat yang menyambut kami mahasiswa baru. Aku bingung. Disela kebingunganku datanglah seorang mahasiswa dari Pendidikan Manajemen Bisnis. Dia adalah kakak tingkatku, katanya angkatan 2006. Aku kemudian mengikutinya. Katanya, aku harus ke stand IM2B (Ikatan Mahasiswa Manajemen Bisnis). Sebuah ikatan keluarga besar jurusan kami. Aku pun mengikuti sarannya. Di sepanjang perjalanan aku banyak bertanya. Menanyakan akan kehidupan di kampus. Dengan spontan aku bertanya
“Teteh-teteh, senang tidak jadi mahasiswa? Boleh berbagi pengalamannya tidak selama teteh menjadi mahasiswa?”
Dia langsung ketawa. Tertawa akan pertanyaanku yang begitu polos. Aku pun bertanya kembali “Teteh kenapa ketawa? Emang ada yang lucu ya dengan pertanyaanku?”
Dia terus ketawa kemudian ia pun balik bertanya padaku
“ Neng, asli darimana?” Aku pun menjawab pertanyaannya
“ Dari Lombok Tengah – NTB teteh”.
“Hahaha…:
Dia melanjutkan ketawanya, seraya mengatakan
“Pantesan, kamu baru ya di Bandung? Jangan panggil saya teteh neng. Tapi panggil akang saja.”
Yoh, kenapa?”
Dia pun dengan begitu sabar menjawabnya
“Karena teteh itu panggilan untuk kakak yang perempuan sedangkan akang untuk kakak yang laki-laki.” Aku langsung ketawa. Aku kemudian mengatakan
“Maaf akang, saya kira teteh adalah sebuah panggilan untuk semua kakak. Ternyata beda ya kang?”
“ Ya bedalah neng. Emang di Lombok panggilan untuk kakak apa?”
“ Kakak kang”
Tanpa terasa, sampailah kami di Stand IM2B. dengan semangat menggelora kakak tingkat di IM2B menyambut kami mahasiswa baru dengan penuh semangat yang menggelora. Selama di stand IM2B, telingaku dipenuhi dengan kata akang dan teteh. Mendengar kata-kata itu membuatku ketawa dalam hati. Teringat obrolanku dengan kakak tingkat yang menjemputku ke BAK.
Dari perjalanan ini, pengetahuanku akan bahasa Sunda semakin bertambah. Sunggguh luar biasa, aku bangga menjadi Warga Negara Indonesia. Sebuah negara yang kaya akan bahasa dan budaya. Satu hal yang dapat saya simpulkan dari ceitaku ini. Bahwa pengetahuan tidak hanya didapat melalui proses belajar mengajar, dengan menghapal teori, tapi pengetahuan juga bisa didapatkan dari sebuah pengalaman hidup yang pernah kita jalani. Jangan pernah malu untuk belajar karena selama hayat masih dikandung badan, tidak ada kata berhenti untuk terus belajar, belajar, dan belajar.

PERPISAHAN TERAKHIR DAN UNTUK SELAMA-LAMANYA

Berawal dari 8 Agustus 2008. Hari itu adalah hari yang tidak akan pernah bisa kulupakan dalam hidupku. Aku meninggalkan tanah kelahiranku (Lombok-NTB) untuk merantau ke pulau seberang (Bandung-Jawa Barat). Berat rasanya untuk jauh dari keluarga. Tapi aku harus bisa mencobanya. Hari kamis, 7 Agustus 2008 merupakan detik-detik terakhir bagiku. Hari itu, aku pamitan ke rumah orang yang selama ini membesarkanku. Orang yang selama ini dengan begitu sabar merawatku dari kecil hingga dewasa. Dia adalah nenekku tersayang. Hari itu penuh dengan isak tangis. Bibi, paman, dan saudara-saudara dari nenek begitu berat untuk melepaskan kepergianku. Hari itu juga sekitar jam 16.00 WITA, paman mengantarkan aku ke rumah bunda untuk pamitan. Belum turun dari motor, bundaku sudah memberikan sambutan dengan sebuah tangisan. Tak tahan rasanya melihat bunda menangis. Beliau memelukku dengan erat. Tidak mau melepaskan pelukannya. Pelukan yang begitu hangat. Pelukan dari seorang ibu yang begitu tulus mencintai dan meyayangi anaknya. Bundaku memberikan begitu banyak pesan sebagai bekal di rantauan. Tak terasa jam demi jam telah berlalu. Saatnya aku pamitan dengan bunda untuk menuju ke rumah bapak. Tidak ada hentinya bundaku mengeluarkan air matanya yang begitu jernih. Air mata yang begitu berharga bagiku. Maafkan nanda bunda. Nanda harus pergi. Nanda sangat mengharapkan doa darimu bunda. Sekitar jam 18.00 WITA, pamanku dengan begitu sabar mengantarkan aku ke rumah bapak. Rumah bunda dengan rumah bapak lumayan jauh. Kira-kira 1 jam perjalanan. Sesampainya di rumah bapak, aku melihat ada seorang wanita duduk di kursi ruang tamu. Sepertinya wanita tersebut kukenal. Dan ternyata benar. Ia memang sangat kukenal. Bahkan lebih dari sekedar kukenal. Wanita itu adalah nenekku. Ternyata beliau mengikutiku ke rumah bapak. Beliau mengatakan “Nenek ingin nginap malam ini untuk menemani mu. Melepaskan detik-detik terakhir bersamamu. Besok jam 03.00 kamu akan pergi meninggalkan kami semua.” Aku tersenyum mendengar ucapan nenek. Tapi jujur, dalam hati aku menangis dan sedih.
Singkat cerita, hari Jum’at 8 Agustus 2008 jam 03.00 WITA semua orang di rumah sudah pada bangun. Mereka sudah siap-siap untuk mengantarkanku ke Bandara Selaparang Mataram-Lombok-NTB. Di saat kami sedang menyiapkan barang-barang yang harus aku bawa, tiba-tiba terdengar ada suara mobil. Tak lama kemudian, bapakku langsung keluar. Ternyata di dalam mobil itu ada bunda beserta rombongan yang akan mengantarkanku sampai bandara. Bapakku kaget dan langsung mengatakan “Kayak orang yang mau pergi naik haji saja.” Aku tersenyum. Sebuah senyuman yang menggambarkan kebahagiaan. Bahagia karena bundaku ternyata ikut untuk mengantarkanku sampai ke bandara.
Hari masih pagi. Dinginnya suasana hari itu menyelimuti tubuhku. Kemudian dengan perasaan sedih dan berat hati, aku langsung masuk ke dalam mobil. Menit demi menit dan jam demi jam, kami melewati perjalanan yang lumayan jauh. Adzan subuh dikumandangkan. Kami tetap melanjutkan perjalanan. Akhirnya sampailah pada tujuan kira-kira jam 05.00 WITA. Kami telah sampai di Bandara. Para rombongan yang mengantarkanku kemudian pergi untuk sholat subuh. Aku pun langsung pamitan dengan mereka karena jam 05.00 aku harus check-in. Seperti biasa, semuanya mengantar kepergianku dengan penuh isak tangis. Bundaku menangis. Aku tidak tega melihat bunda mengeluarkan air matanya. Aku sangat meyayanginya. Tidak ingin kubiarkan walau setitik pun air matanya yang keluar. Tapi aku mesti gimana lagi? Ia terus menangis dan memelukku dengan begitu erat. Kemudian aku pun bersalaman dengan semua keluarga yang mengantarkanku. Aku memeluk nenek, adik-adikku dan juga bapakku. Pada hari itu, bukan hanya hati yang menangis tapi juga air mataku jatuh tak tertahankan. Sekitar jam 05.30 aku langsung masuk menuju tempat check-in. Semakin jauh ku melangkah, keluargaku semakin tidak terlihat.
Pengalaman pertama naik pesawat. Aku tidak tahu bagaimana cara check-in. Tapi aku tidak malu untuk terus bertanya. Karena aku selalu mengingat pesan guru SMA ku “Malu bertanya sesat di jalan. Mau bertanya pasti ada jalan.” Tahap Check-in berhasil. Tahap selanjutnya adalah menuju ruang tunggu. Tapi karena sudah telat aku langsung disuruh masuk ke pesawat. Tidak lama kemudian, pesawatnya take off. Di atas pesawat aku hanya bisa beristighfar dan menangis. Hati ini sudah pasrah. Kuserahkan semuanya kepada sang penguasa, Allahu Rabbi. Ketika melihat ke bawah, hatiku terasa sesak. Tak dapat kubayangkan jika seandainya pesawat yang ku tumpangi jatuh. Alhamdulilah, dua jam kemudian aku sampai di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta. Kemudian aku langsung mengaktifkan Handphone ku. Begitu banyak sms dan telephon yang masuk ke nomorku. Bunda, bapak, paman, bibi, menanyakan keberadaanku. Dengan senang hati aku menjawab bahwa aku telah sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Tapi aku bingung. Benar-benar bingung. Bingung mencari barang-barangku. Katanya barang-barangku disimpan di bagasi tapi aku tidak tahu bagasinya dimana. Kemudian muncul sebuah ide yang tidak kusadari. Aku ikuti saja rombongan yang satu pesawat denganku. Dan alhamdulilah barang-barangku selamat. Tahap berikutnya adalah perjalanan menuju ke Bandung. Aku tidak tahu mesti naik apa. Akhirnya aku menelpon seorang teman abangku yang kuliah di UPI. Aku dikasih nomor telephonnya oleh abangku. Namanya Teh Seni jurusan Matematika 2004. Beliau menyuruhku untuk naik travel. Aku pun bertanya travel yang mau ke Bandung. Luar biasa, Jakarta-Bandung merupakan perjalanan yang begitu jauh. Baru pertama kali aku melakukan perjalanan yang begitu jauhnya luar biasa. Sejauh-jauhnya perjalanan di Lombok tidak sejauh yang aku rasakan pada saat itu. Jam demi jam telah kulalui melalui sebuah perjalanan indah tapi sedikit membuat badanku pegal. Akhirnya, sampailah aku di sebuah kampus, Universitas Pendidikan Indonesia. Disana, aku ditunggu oleh seorang akhwat yang begitu sholehah dan cantik. Ia adalah Teh Seni. Kemudian aku diajak untuk naik becak menuju ke kos. Aku tidak ingin naik becak. Aku tidak tega melihat sopir becak yang menggocangkan sepedanya sampai mengeluarkan keringat. Terlebih, sopirnya sudah agak tua. Dalam hati aku mengatakan “Ternyata hidup di kota itu pahit. Tidak seindah yang aku bayangkan.” Naik becak memang nikmat tapi hati tak tega. Beberapa menit kemudian sampailah kami pada sebuah gang yang menuju ke kosanku. Lumayan jauh, tapi diri ini tetap bersabar. Akhirnya, sampailah pada sebuah rumah kecil “Pondok Aisyah.” Hatiku bahagia karena sudah sampai di tanah rantauan. Di sebuah rumah kecil yang akan menjadikan aku untuk lebih memahami makna dan hakekat kehidupan.
Tanpa terasa, seminggu sudah aku di Bandung. Selama itu, aku diajak untuk mengunjungi tempat-tempat yang biasa dikunjungi pariwisata ketika ke Bandung. Dan yang paling menarik adalah hari ke delapan. Aku diajak untuk ikut aksi. Ya akupun terima ajakan Teh Seni. Aksi hari itu adalah aksi pertamaku. Aksi damai dan harus memakai pakaian seragam. Aku tidak pakai seragam (warna coklat) seperti akhwat lainnya karena aku orang baru di Bandung. Aku biasa saja. Dengan wajah yang masih polos dan lucu, aku cuek-cuek saja. Luar biasa, aksi itu ternyata menyenangkan juga. Banyak pengalaman yang aku dapatkan dari aksi pertamaku itu. Belum resmi jadi mahasiswa, eh sudah ikut aksi. Kata abangku “Menjadi mahasiswa itu baru terasa manakala kita sudah ikut aksi.” Maklum katanya abangku adalah salah satu mahasiswa UNHAS Makasar yang suka teriak di jalanan. Menyanyikan nasyid bersama Tim Nasyidnya “Gaza Nasyid” di setiap kali ada aksi.
Dua minggu kemudian setelah aksi, aku ikut MIMOSA di kampus. Sebuah kegiatan seperti ospek. Pada saat itu, aku sakit. Katanya aku belum bisa beradaptasi dengan iklim di Bandung. Lombok-NTB lumayan panas, tapi setelah di Bandung dinginnya luar biasa. Walaupun sakit, aku tetap mengikuti MIMOSA. Dua hari kemudian aku jatuh dari sebuah tangga kos temanku. Tangan dan kaki ku kena luka sampai mengeluarkan darah. Aku langsung menelphon ke rumah. Bundaku teriak menangis. Ada perasaan menyesal memberitahu beliau. Karena seperti aku bilang sebelumnya bahwa aku tidak ingin ada air mata bundaku yang jatuh. Lagi,,,lagi,,,aku melakukan kesalahan. Aku kemudian, dikirimkan obat dari rumah. Alhamdulilah tidak lama kemudian rasa sakitku bisa terobati. Bundaku bisa tersenyum kembali.
Dua bulan kemudian, ramadhan telah tiba. Penyakit ku yang waktu SMA kambuh lagi. Penyakit yang begitu menyeramkan. Penyakit yang tidak pernah aku harapkan kehadirannya. Tapi itulah cobaan yang mesti aku hadapi bukan untuk dihindari. Aku tidak ingin jadi pecundang tapi yang aku inginkan adalah menjadi seorang pemenang. Dimana seorang pemenang adalah selalu melihat tantangan sebagai peluang. Setiap hari bundaku menelphon menanyakan kesehatanku. Di setiap kali beliau menelphonku pasti beliau menangis. Bunda, nanda rindu padamu. Selama aku sakit, berat badan jadi menurun. Ingin rasanya pulang. Tapi aku harus belajar sabar. Hari demi hari, lebaran telah tiba. Semua teman-teman kos mudik. Aku tinggal seorang diri di kos. Tapi aku bersyukur masih punya sahabat yaitu Handphone jadulku yang selalu menemani. Di saat aku kangen, aku bisa sms dan menelphon ke rumah. Dan alhamdulilah ternyata aku baru tahu bahwa banyak teman-teman dari NTB yang kuliah di UPI. Itu artinya bahwa aku tidak sendiri. Aku kemudian sering main ke asrama NTB yang di UPI. Lebaran pertama di daerah rantauan. Sholat Idul Fitri di masjid kampus. Hati menangis. Wajah keluarga terbayang-bayang. Tertanam kerinduan yang mendalam dalam hati ini. Akupun kemudian menelphon ke rumah. Sebuah pembicaraan yang penuh dengan isak tangis.
Beberapa bulan setelah lebaran, aku dapat kabar bahwa bundaku masuk Rumah Sakit. Aku ingin pulang. Aku ingin menemani bunda. Tapi bundaku mengatakan “Bunda tidak apa-apa nak. Insya Allah bunda sehat-sehat saja. Sekarang tugas nanda adalah belajar. Berikan yang terbaik untuk semua orang.” Aku menangis mendengar pesan dari bunda. Begitu halnya dengan bunda, ia pun ikut menangis. Bulan demi bulan, bundaku tidak sembuh-sembuh dari sakitnya. Aku ingin pulang untuk memeluknya. Merawat dan berada di sampingnya di saat beliau sakit. Tapi beliau melarangku untuk pulang. Beliau tahu sikap dan sifatku. Beliau tahu kalau aku tak suka bolos. Beliau menginginkan aku menjadi anak yang sukses, tentunya sukses dunia dan akhirat. Hari Rabu 24 Juni 2009, aku menelphon ke rumah. Keluargaku lagi di rumah sakit jaga bunda. Aku pun ngobrol sama bunda walau hanya lewat telephon. Beliau memberikan aku begitu banyak pesan. Aku dan bunda menangis. Ya..Allah begitu berat cobaan ini. Hari besoknya, 25 Juni abangku pulang dari Makasar. Beliau juga seorang perantau. Menggali ilmu di Universitas Hasanuddin. Katanya, pada hari itu bunda kelihatannya segar seperti orang yang sudah sembuh ketika melihat kepulangan abangku. Tapi hari Jum’at dini hari jam 02.00, bundaku pergi untuk selama-lamanya. Beliau pergi di saat berada dipangkuan abangku. Sebelum beliau pergi, kata abangku “Bunda meminta abang untuk membacakan ayat Al-Qur’an. Di saat kepergiannya, beliau sempat mengucapkan syahadat.” Tapi sayangnya, aku tidak dikasih tahu bahwa hari itu bunda sudah meninggal. Padahal hari itu aku menelphon ke rumah. Aku tidak bisa merawat saat bunda lagi sakit. Aku tidak ada di sampingnya di saat beliau membutuhkanku. Aku tidak bisa memandikannya, menyolatkan dan bahkan sampai beliau dimakamkan aku tidak ada di sampingnya. “Allahu Rabbi, kenapa tak ada seorang pun yang memberikan aku kabar tentang kepergian bunda? Kenapa aku anaknya tidak boleh tahu?”
Senin, 29 Juli 2009 aku pulang ke Lombok. Jam 01.00 aku baru tiba di rumah. Aku disambut dengan tangisan bibi dan hati ku sudah berkata lain. “Ada apa ini? Apa yang sebenarnya terjadi?” Aku kemudian langsung dibawa pulang. Tapi aku tidak ingin pulang. Aku ingin menemani bunda di rumah sakit. Aku sudah membelikan 2 buah jilbab pesanannya. Tapi bapakku mengatakan “Nanda harus pulang dulu. Nanda harus istirahat.” Akhirnya aku mengikuti kata-kata bapakku. Di sepanjang perjalanan, bapak dan bibiku mencoba untuk menenangkanku dengan humorisnya. Perjalanan panjang tidak terasa. Akhirnya sampailah kami di rumah nenek. Banyak orang yang menunggu kepulanganku. Mereka menyambutku dengan tangisan bukan senyuman. Aku bingung kenapa semuanya menangis. Akhirnya aku diceritakan bahwa bunda telah meninggalkanku untuk selama-lamanya. Aku menangis memeluk nenek dan abangku. Kemudian abangku mencoba untuk menenangkanku dengan sebuah tausiyah tentang kematian. Menceritakan bagaimana dulu perjalanan hidup Rasulullah SAW ketika masa hidupnya. Aku pun sedikit tenang dengan tausiyahnya. Aku jadi teringat saat bunda mengantarkan aku ke bandara. Pertemuan terakhir di Bandara Selaparang dan di luar dugaan sekaligus perpisahan untuk selama-lamanya bersama bundaku tersayang.
Malam telah berlalu. Pagi pun menyapa. Aku bergegas lari ke makam bunda. Aku hanya bisa melihat dua nisan berdiri mati. Aku pun menangis. Menangis karena rindu ingin bertemu dan memeluk bunda. Abangku mengerjarku sampai ke makam bunda. Beliau tidak henti-hentinya memberikaku tausiyah. Subhanallah, tausiyah yang begitu menyentuh hati. Selamat jalan bundaku tersayang. Nanda yakin bahwa Allah lebih mencintaimu. Allah adalah sebaik-baik pelindung. Hanya kepada-Nya lah kita akan kembali. Nanda yakin bahwa bunda tidak menginginkan adanya tangisan nanda tapi yang bunda inginkan dan butuhkan adalah doa dari anak-anak bunda yang sholeh-sholehah. Insya Allah doa nanda dan Abang Dede selalu menyertaimu. Semoga bunda selalu tersenyum. Dikumpulkan di Jannah-Nya Allah bersama para mujahadah dan istri para nabi. Amiiin…
Alladziina idzaa ashaabat-hum mushiibatun qaaluu innaa lillaahi wa-innaa ilayhi raaji’uuna. ulaa-ika ‘alayhim shalawaatun min rabbihim warahmatun waulaa-ika humu almuhtaduuna. Artinya: (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah 156-157)
wassalam…

Edisi, 22 Juli 2009 Sebuah Renungan tentang kehidupan dan kematian By: A.M.F.M

Hari kamis, aku mendapatkan jarkom dari ketua kelas ku. Sebuah jarkom yang isinya tentang berita duka. Ayah dari salah seorang teman kelas ku meninggal dunia. Aku langsung mengucapkan ’Innaa lillaahi wainnaa ilaihi raaji’uun’ (“Sesungguhnya kita milik Allah dan kepada-Nyalah kita akan dikembalikan”). Semoga amal ibadah almarhum ayah temanku diterima disisi Allah SWT dan semua keluarga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup ini, amiiin. Ketika mendengar kematian, aku teringat akan sosok wanita yang luar biasa bagiku. Seorang wanita yang selalu menbimbingku untuk mengenal Allah tuhan kami. Seorang wanita yang selalu mengajarkan aku akan hakikat kebenaran. Beliau adalah bundaku tersayang. Satu tahun sudah ia meninggalkan aku dan saudara-saudaraku. Satu tahun sudah aku tak dapat lagi mendengar suaranya yang penuh dengan kelembutan. Dua tahun sudah aku tak dapat mencium kedua tangannya. Dua tahun sudah aku tak dapat melihat senyuman manisnya. Tapi saya yakin, beliau akan terus tersenyum. Tentunya sebuah senyuman indah yang menggambarkan kebahagiaan bertemu dengan kekasih hatinya “Allahu Rabbi”. Aku berpikir sejenak. Berpikir akan segala perbuatan dan tindakan yang aku lakukan selama ini. “Sudahkah aku termasuk hamba Allah yang selalu ada cinta di hati ini untuknya? Sudahkah aku menjadi anak yang sholehah? Sudah cukupkah amal ini sebagai bekal di akherat nanti? Sungguh aku malu, malu dan malu padamu ya…allah. Malu dan takut atas dosa-dosa yang pernah aku lakukan. Bukakan pintu taubat dan maaf untukku. Agar aku selalu berada di jalan-Mu. Agar aku selalu istiqomah di jalan dakwah ini. Hilangkan rasa lelah dan letih dalam diri ini. Berikan selalu semangat untukku. Semangat untuk selalu menyerukan din mu. Ya…rabb, aku hanyalah manusia biasa yang lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan dan kasih mu. Cintai, sayangi dan kasihinilah kedua orang tuaku, guru-guruku, dosen-dosenku, semua keluargaku dan juga semua teman-temanku. Kumpulkan kami kelak di jannah-Mu.”
Hidup di dunia sifatnya sementara. Kalau saya contohkan hidup itu dalam ilmu akuntansi (sebuah mata pelajaran yang paling aku sukai sejak SMP, SMA sampai sekarang), kurang lebih seperti berikut:” Nyonya Monik membeli peralatan kepada UD Viana sebesar Rp 100.000 secara kredit. Analisisnya, jika kita cermati dalam contoh soal akuntansi tersebut maka aktiva/harta bertambah yang berupa peralatan sedangkan utang/kewajiban bertambah yang besarnya sama yaitu Rp 100.000. Aktiva/harta bertambah di sebelah debet sedangkan utang bertambah di sebelah kredit. Lalu kemudian apa hubungannya dengan hidup? Hubungannya adalah, saya ibaratkan aktiva/harta merupakan potensi yang dimiliki manusia. Dan bagaimana kemudian potensi itu dioptimalkan untuk bisa menjalani kehidupan dengan baik dan sungguh-sungguh sehingga utang/kewajiban kita pada Allah lunas. Ketika utang kita sudah lunas maka kita akan bisa hidup dengan tenang. Tidak ada lagi beban dalam hidup ini. Sehingga kenikmatan hidup akan benar-benar kita rasakan. Setiap utang/kewajiban wajib dikembalikan pada pemiliknya. Dan begitu halnya dengan manusia. Kita semua pasti akan kembali kepada pemilik yang telah menciptakan kita “Allahu Rabbi”. Dan tidak ada rasa takut lagi untuk menghadapi kematian. Dalam menjalani hidup ini kita hanyalah titipan dan suatu hari nanti kita pasti akan kembali kepada orang yang menitipkan kita yaitu Allah Azza wa Jalla. Sekarang mana yang akan sahabat pilih, aktiva/harta (potensi) bertambah kemudian dikembangkan dan utang bertambah tapi pada akhirnya dapat dilunasi? Atau ingin aktiva berkurang dan utang bertambah kemudian tidak ada kemampuan untuk melunasinya? Itu adalah sebuah pilihan. Ambillah sebuah keputusan yang terbaik. Keputusan yang akan mengantarkan kita pada Jannah-Nya Allah. Karena saya yakin bahwa sahabat adalah termasuk orang-orang dewasa. Dimana kedewasaan seseorang bukanlah dilihat dari umurnya. Kedewasaan itu bukanlah dilihat dari kencang atau keriput kulitnya. Tapi kedewasaan itu adalah bagaimana kita bisa berpikir kemudian memutuskan sebuah problem hidup dengan baik. Berani bertanggung jawab atas setiap keputusan yang kita ambil. Hidup penuh dengan resiko. Hmmm,,jadi ingat semester 4. Dimana pada saat itu aku belajar mata kuliah manajemen risiko. Mempelajari bagaimana risiko-risiko yang biasanya dihadapi oleh sebuah perusahaan dan bagaimana kemudian dapat ditemukan sebuah solusi dalam menghadapi risiko tersebut. Hidup pun demikian. Setiap risiko hidup harus siap untuk kita hadapi. Walaupun sangat pahit tapi lakukanlah rumus ini H2N=Hadapi, Hayati, Nikmati. Jangan takut dan menyerah. Karena itu adalah ciri-ciri pecundang. Jadilah pemenang yang mempunyai keberanian dalam menghadapi risiko. Semangat…!!! Pasti bisa…!!!

Petualanganku edisi Sabtu, 17 Juli 2010 Pisang Raja Cerai

Hari Sabtu, 17 Juli 2010 saya bersama seorang teman melakukan sebuah petualang. Kami berangkat dari kos sekitar jam 07.00. Perjalanan petualangan kami lumayan jauh. Tak dapat dijangkau dengan jalan kaki. Kami pun menunggu sebuah Damri. Lama kami menanti. Menanti datangnya sebuah Damri. Walau demikian, kami tetap bersabar untuk menunggu. Tapi sayangnya, kami tidak ditemani lagunya Bang Ridho Rhoma “Menunggu”. Hampir satu jam lamanya kami menunggu, akhirnya Damri pun datang. Rasa syukur tak lupa kami ucapkan. Tadinya kami berpikir bahwa kami tidak akan dapat tempat duduk. Tapi ternyata alhamdulilah semuanya di luar dugaan. Banyak tempat duduk yang kosong. Alhamdulilah…..
Ketika kaki melangkah memasuki Damri, saya melihat bapak-bapak yang menawarkan makanan jualannya. Dari penjual makanan, Koran sampai penjual buku. Semuanya ada di Damri yang kami tumpangi. Tak kalahnya juga dengan para pengamen. Begitu banyak pengamen yang dengan ketulusannya menyanyikan sebuah lagu untuk menghibur para penumpang. Saya punya ide untuk kemudian mengabdikan gambar-gambar para penjual dan pengamen tadi dengan menggunakan camera HP ku. hmm,,,berpetualang sambil berpikir, berdiskusi, menulis dari hasil gambar yang saya ambil.
Singkat cerita, Ada seorang wanita cantik, rambut lurus dengan warna kulit putih dan senyuman yang manis. Saya kira dia adalah penumpang. Tapi ternyata bukan. Wanita itu adalah seorang pengamen. Baru pertama saya menemukan seorang wanita yang menjadi pengamen. Saya pun kaget. “Ya…Allah hari ini saya dapat sebuah pelajaran untuk saya renungi. Hidup di kota tidak seindah yang saya bayangkan. Banyak sauadara-sauadara kami yang untuk makan saja susah. Setiap hari mengamen dan meminta-minta di jalanan. Mereka ingin sekolah. Mereka ingin kuliah. Mereka ingin punya rumah untuk berteduh ketika hujan dan melepaskan rasa lelah setelah bekerja. Tapi semuanya tidak mereka miliki. Lahir dan besar di jalanan. Saya kasihan melihat mereka. Saya bersyukur padamu ya…allah. Saya masih bisa kuliah. Saya bisa makan dan tidur pun nyenyak. Sungguh banyak nikmatmu yang kau berikan padaku tapi sungguh sedikit aku mensyukuri nikmatmu. Maafkan hambamu ini Ya..Rabb.”
Selama perjalanan, saya dan teman berdiskusi. Bertukar pikiran tentang sebuah kehidupan. Hidup itu butuh pengorbanan dan perjuangan. Tidak ada yang dapat digapai tanpa adanya perjuangan. Disela diskusi kami, datang lagi seorang kakek yang menawarkan jualannya. Sebelumnya ia mengucapkan salam dulu kepada para penumpang. Salam pertama tidak ada yang menjawab. Dengan penuh kesabaran, ia pun kembali mengucapkan salam. Baru kemudian para penumpang kemudian menjawab salamnya. Si kakek tersebut kemudian seraya mengucapkan “alhamdulilah”. Selanjutnya, ia memberikan sebuah tausiyah. Sebuah tausiyah dengan judul “Jangan Bercerai”. Dia mengungkapkan banyak tentang perceraian. Yang lebih ditekankan dalam isi tausiyahnya adalah jauhilah perceraian. Jangan biarkan anak-anak hidupnya menjadi tak karuan. Tapi ada sebuah ucapannya yang membuat saya tidak setuju. Ia mengatakan “Jangan biarkan anak hidup bersama ibu-bapak tiri. Karena ibu tiri tidak sebaik ibu kandung”. Alasan kenapa saya tidak setuju. Karena menurut saya ucapannya itu adalah seolah-oleh ibu tiri itu jahat. Padahal tidak semua ibu tiri kejam dan jahat. Semuanya tergantung dari kita sebagai anak. Bagi saya tidak ada istilah ibu tiri. Ibu tetap ibu. Karena kewajiban seorang anak adalah mencintai orang yang dicintai orang tuanya. Tapi tak mengapa ia mengatakan seperti itu karena setiap orang bebas untuk mengeluarkan pendapat. Setiap orang bebas untuk berargumen. Lain otak, lain orangnya dan lain pikirannya. Tausiyah yang begitu singkat, padat telah selesai disampaikannya. Tahap selanjutnya adalah ia menawarkan pisang. Ya pisang…namanya pisang raja cerai. Ia menawarkan pisang jualannya seraya mengatakan “pisang raja cerai,,,pisang raja cerai,,pisang raja cerai,,hayoo beli,,,beli,,,harganya murah Rp 2500”. Ia menjadi pusat perhatian para penumpang. Sebuah nama pisang yang unik dan langka. Para penumpang pada komentar “Mau jual pisang tapi masih dalam karung. Keluarkan dong…!!!”. Dengan ketukusan hati, si bapak tersebut langsung mengeluarkan pisangnya. Al hasil, pisangnya memang benar bercerai-berai. Kalau dipikir-pikir, tausiyah yang ia bawakan ternyata ada kaitannya dengan pisang yang dia tawarkan. Pisang yang belum matang, masih warna hijau dan pisah-pisah seperti isi ceramahnya bercerai. Pisang raja cerai? …hmm…akhirnya ku temukan jawaban isi tausiyahnya……luar biasa strategi marketing yang ia terapkan……saya saja yang jurusan business management, marketingnya tak se-bagus si kakek penjual pisang tadi…masih ada kata malu untuk melakukan itu. Tapi alhamdulilah penjual “Pisang Raja Cerai” telah membuatku berpikir. Hilangkan rasa malu. Beranilah untuk memulai. Berwirausaha itu penting karena bukankah dulu Rasulullah juga seorang pedagang? Yang kemudian menikah dengan Siti Khadijah seorang saudagar kaya raya? Bukankah islam juga mulai masuk ke Indonesia melalui sebuah perdagangan? Lalu apa yang membuat kita mesti malu untuk berdagang? Mulailah dari hal yang terkecil untuk bisa menggapai suatu hal yang besar. Semuanya membutuhkan proses. Mau kaya? Ya…berusaha…terima kasih “Pisang Raja Cerai” telah membuatku berpikir untuk membuat inovasi baru dalam berwirausaha….akanku buktikan dengan berani untuk memulai……….semangat……..!!!!

Friday, 16 July 2010


Dinginnya pagi ini menyelimuti tubuhku. Lantai kamarku pun terasa seperti kristal es Titanic. Tapi bukan berarti aku harus kembali tidur beralaskan kasur empuk, didampingi kumpulan bantal dan selimut tebal. Aku tidak ingin seperti itu. Akhirnya, dengan api semangat yang membara di tubuhku maka aku pun dapat melawan dinginnya sang pagi. Kemudian aku bangun dengan merapikan kamar tidurku. Mencuci pakaian, piring, mengepel, membersihkan dapur dan kamar mandi serta memasak.
Hmmm,,,sang perantau harus bisa hidup mandiri. Makan sendiri, segalanya serba sendiri. Pagi ini aku memasak 2 menu terbaru. Menu yang sebelumnya belum pernah aku coba. Diantaranya, Tahu-Tempe Asam Cinta dan Mie Rupa-rupa. Nama masakan itu aku buat berdasarkan cita rasanya. Filosofinya, Tahu dan tempe digoreng dengan penuh cinta sambil mendengar nasyid UNIC. Sebuah nasyid favoritku. Begitu halnya dengan Mie rupa-rupa, aku memberikan nama itu karena rasanya rupa-rupa. Semua rasa terkandung di dalamnya.
Masakan yang aku masak pagi ini mirip dengan kehidupanku selama menjadi anak kos. Kehidupan yang terkadang pahit, pedas, dan senang. Tapi ternyata jika dinikmati, semuanya terasa nikmat. Kehidupan menjadi anak kos adil bagiku. Semua rasa pernah hinggap dalam diri ini. Pengalaman menjadi anak kos mengajariku akan makna sebuah kehidupan. Mengajariku akan pentingnya sebuah kemandirian dan kerja keras. Kata almarhumah bundaku “Menjadi wanita harus bisa masak. Hidup mandiri dan belajarlah dari sekarang untuk persiapan masa depan yang cemerlang. Masak itu tidak sulit.”
Pesan almarhumah bundaku, membuat diri ini menjadi termotivasi untuk terus belajar memasak. Belajar tak kenal henti. Apalagi sekarang hidup di pulau seberang (Bandung-Jawa Barat). Itu menunjukkan bahwa aku harus benar-benar bisa hidup mandiri. Aku jadi ingat pengalaman dulu masa SMP dan SMA. Dulu aku juga anak kos. Besar di daerah orang. Selalu jauh dari orang tua. Semuanya aku lakukan demi menggapai semua impian. Meraih mimpi-mimpi besarku.
Hayooo…temen2 kaum hawa mari semangat berlomba-lomba untuk memasak. Cobalah dari saat ini juga. Tunjukkan keakhwatanmu dengan memasak. Para pedagang nasi goreng, bakso, gorengan dan yang lainnya kebanyakan kokinya ikhwan…masa akhwat kalah??? Calon ibu rumah tangga…Malu donk….

Tuesday, 22 June 2010

IMPLIKASI MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN DAN KARIER KANAK-KANAK, ANAK, REMAJA, DAN DEWASA

Dengan mempelajari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa, maka dapat diketahui dengan jelas implikasinya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Implikasi dari, mempelajari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa mengetahui lebih jelas kemandirian dan karier yang terdapat pada setiap individu serta hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan orang tua maupun guru di dalam menghadapi anak ketika sudah mencapai suatu kemandirian dan karier dalam hidupnya serta dampak-dampak dari kemandirian dan karier yang telah dicapai oleh seorang anak. Orang tua dan guru akan dapat menilai setiap individu terhadap perubahan dan perkembangan kemandirian dan karier yang terjadi dalam diri seorang anak tersebut. Sehingga dengan demikian, akan tampak jelas sebab-akibat dari prilaku individu maupun kelompok. Ketika masa kanak-kanak pasti berbeda dengan ketika masa anak, remaja maupun dewasa. Tingkat perkembangan kemandirian dan karier juga berbeda. Misalnya dari segi pemikiran, mental. Di dalam kehidupan sehari-hari acap kali terjadi sikap tidak saling memahami, mengerti antar individu maupun antar kelompok. Nah, disinilah dapat dilihat dengan jelas implikasi dari mempelajari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa, yaitu untuk dapat memupuk rasa kepedulian, perhatian, pengetian antar siapapun. Berbicara mengenai implikasi dari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa, maka kita bisa menterkaitkan dengan penilaian-penilaian terhadap manusia dengan lingkungan bergaulnya. Misalnya, ketika masa kanak-kanak sama siapa seharusnya bergaul? Ketika masa remaja juga begitu, sama siapakah seharusnya bergaul? Kemudian dari setiap pergaulan, baik ketika kanak-kanak, remaja maupun dewasa tingkat pergaulannya harus dapat dibedakan dan dapat memilih teman bermain sesuai dengan tingkat perkembangan yang terjadi dalam setiap individu. Pergaulan sangatlah berpengaruh terhadap sikap, sifat seseorang baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Maka dari itulah pentingnya mempelajari dan membahas mengenai karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa. Hidup penuh dengan aturan. Ketika masih dalam perut bunda sampai ajal menjemput, manusia tidak pernah lepas dari koridor aturan yang biasa disebut dengan hukum. Satu kali salah dalam melangkah maka penyesalan akan datang seratus kali atau bahkan lebih dari seratus kali kesalahan dalam melangkah. Begitu juga halnya di dalam kehidupan anak-anak, remaja maupun dewasa. Maka dari itulah karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa dipelajari untuk dapat mengetahui apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan ketika masa kanak-kanak, remaja, maupun dewasa. Implikasi yang sangat menarik dari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa adalah adanya penambahan terhadap wawasan, pengetahuan, kesadaran, motivasi yang timbul dalam diri setiap individu maupun kelompok untuk berusaha membenahi dan merubah diri menjadi insan yang lebih baik seperti yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya. Seorang individu akan lebih jelas dan paham dalam membedakan apa yang seharusnya dilakukan dan ditinggalkan ketika mencapai umur tertentu. Misalnya ketika masa kanak-kanak apa saja hal-hal yang tidak boleh dilakukan? Ketika masa remaja tindakan apa yang harus diambil pada saat terjadi berbagai macam persoalan yang menimpa dirinya?

PENGELOLAAN PENDIDIKAN

1. Alasan Mengapa pendidikan (sekolah/madrasah) perlu diadministrasikan atau dikelola.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus selalu bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, pembaharuan, dan kelangsungannya sehingga penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara profesional. Mengingat pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembangunan peradaban bangsa, maka bidang pendidikan perlu komitmen nasional. Pengesahan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah meletakkan dasar kebijakan pendidikan ke depan sekaligus memberikan landasan legal dalam pelaksanaannya. Sebagai produk hukum, undang-undang ini tidak hanya mengakomodasi berbagai kepentingan guna pengembangan pendidikan nasional, tetapi juga mempertimbangkan fenomena globalisasi. Pesan-pesan baru yang terkandung dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, antara lain, memberikan dasar pengelolaan desentralisasi pendidikan, peningkatan porsi dana pendidikan, dan kecenderungan global.
Alasan alasan mengapa pendidikan perlu di administasikan atau dikelola:
 Dalam rangka mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan pembangunan yang terjadi pada tingkat local, regional ataupun global sehingga penmdidikan dapat merencanakan, menyediakan, mengelola, dan juga mengatur bernagai tuntutan yang ada guna kepentingn apembangunan itu sendiri atau guna kelanjutan dari pembangunan yang berkesinambungan.
 Produk atau hasil dari pembangunan pendidikan yang berbentuk fisik ataupun non-fisik yang berupa ilmu atau pengetahuan dalam ruang lingkup local, regional ataupun global. Agar produk atau hasil dari pembangunan ini dapt dirasakan manfaatnya bagi kehidupan manusia yang tentunya memerlukan penataan dan keberhasilannya.
 Peranan dan tugas dari lembaga pendidikan (persekolahan) makin lama makin bertambah dan semakin beragam sehingga lembaga pendidikan atau persekolahan ini tidak hanya memerlukan tenaga guru sebagai pengajar saja akan tetapi juga memerlukan berbagai macam tenaga guru sebagai pengajar saja akan tetapi juga memerlukan berbagai macam tenaga kependidikan lain seperti pengelolan pendidikan, administrator, manager, plennner, supervisor, dan counselor dalam proses belajar mengajar.
 Tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi dan juga tuntutan dari hidup manusia itu sendiri yang keduanya mesti seimbang dan selaras yang berakibat harus seimbang dan selarasnya lembaga pendidikan sebagai produsen dan individu sebagai konsumennya.
 Tuntutan dari masyarakat terhadap pendidikan atau persekolahan yang menuntut peralatan dan fasilitas yang memadai serta personil yang berkualitas sebagai jaminan lembaga pendidikan atau persekolahan dalam merebut kepercayaan konsumen tenaga kerja di bursa tenaga kerja. Perencanaan, pengelolan dan kualitas mutu keluaran dari lembaga pendidikan atau persekolahan tidak sepenuhnya dapat dipercayakan hanya kepada guru saja walaupun guru tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi.
 Pendidikan dan lembaga pendidikan dewasa ini telah menjadi ajang bisnis yang memerlukan penanganan yang lebih serius untuk dapat merebut persaingan yang sehat.
Sekolah merupakan sosok dari sebuah organisasi pendidikan yang melaksanakan kegiatan yang dikelola secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Dalam organisasi pendidikan terdapat dua sumber daya yang sangat penting artinya bagi organisasi itu. Dikatakan bahwa kedua sumber tersebut sangat vital karena maju mundurnya organisasi itu banyak tergantung kepadanya. Kedua sumber daya itu pertama adalah manusia biasa disebut sumber daya manusia (human resources), termasuk di dalamnya semua personil yang dalam pengelolaan pendidikan antara lain, misalnya, kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, penjaga sekolah dan pesuruh. Sumber daya lainnya adalah yang bukan manusia karena itu biasa disebut dengan istilah sumber daya bukan manusia (non human resources). Kedalam sumber daya yang kedua ini antara lain termasuk materi pelajaran, kurikulum, teknik dan metode, media, sarana fisik lainnya dan yang tidak kurang pentingya, uang. Selain dari itu organisasi sendiri juga merupakan sumber daya karena kuat lemahnya organisasi itu menentukan jalannya organisasi pendidikan. Oleh karena itu pengelolaan atau administrasi diperlukan dalam pendidikan (sekolah/madrasah) agar tercipta suatu kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan yang sama yakni tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
2. Alasan manakah yang lebih kuat, peraturan yang demokratis atau pribadi pemimpin yang demokratis?
Yang lebih kuat adalah pemimpin yang demokratis karena peraturan yang demokratis bisa berjalan dengan baik apabila pemimpinnya memiliki pribadi yang demokratis. Pribadi pemimpin yang demokratis sangat mempengaruhi peraturan yang demokratis. Sekuat apapun peraturan yang demokratis tapi pemimpinnya sendiri tidak memiliki jiwa atau pribadi yang demokratis maka tidak ada artinya. Ketercapaian suatu peraturan yang demokratis sesuai dengan apa yang diinginkan sangat tergantung dari pribadi seorang pemimpin. Sebagai contoh, misalnya dalam suatu sekolah diterapkan peraturan dilarang adanya korupsi terhadap uang milik sekolah. Tapi bagaimana mungkin semua itu bisa dijauhi jika jiwa atau pribadi dari kepala sekolah sendiri tidak memiliki sifat kejujuran. Artinya, peraturan yang diterapkan tersebut bisa berjalan dengan baik dan akan menjadi kuat jika terlebih dahulu ditanamkan sifat pribadi yang dimiliki seorang pemimpin dalam sekolah tersebut kuat dalam arti jujur yang diutamakan.
Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam disiplin sekolah yang demokratis, kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang. Siswa patuh dan taat karena didasari kesaadaran dirinya. Mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa, melainkan atas kesadaran bahwa hal itu baik dan ada manfaat. Tegaknya peraturan sekolah secara konsisten merupakan faktor pertama dan utama yang dapat menunjang berlangsungnya proses belajar yang baik. Baik buruknya lingkungan sekolah sebenarnya sangat ditentukan oleh peraturan atau tata tertib yang dilaksanakan secara konsisten. Hanya di sekolah dengan peraturan yang konsistenlah proses belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditentukan di dalam kurikulum. Dengan adanya peraturan tersebut, sekolah dapat berfungsi sebagai arena persaingan yang sehat bagi para siswa untuk meraih prestasi yang semaksimal mungkin. Selain itu, yang paling penting, dengan adanya peraturan yang dijalankan secara konsisten, sekolah dapat menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas tingkah laku siswa.
Jadi, peraturan yang demokrasi membutuhkan pribadi pemimpin yang demokratis. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Tanpa ada sistem demokrasi, tidak ada masyarakat demokratis, begitu pula sebaliknya. Karena itu, menjadikan demokrasi sebagai bentuk negara dan kehidupan adalah tugas yang terus menerus dan berkelanjutan. Dan, apa yang dikatakan oleh Benjamin Franklin – setelah kesepakatan konstitusi di Philadelphia – cocok untuk menggambarkan perlunya pemeliharaan demokrasi secara terus menerus: “Kita akan memiliki demokrasi sebagai bentuk negara dan kehidupan jika kita mengenggamnya.”

3. Alasan-alasan penting, mengapa guru-guru membutuhan peranan supervisi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan?
Guru membutuhkan supervisi dalam peningkatan mutu pendidikan karena supervise bertujuan untuk membantu guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar melalui peningkatan kompetensi guru itu sendiri dalam melaksanakan tugas professional mengajarnya. Seperti juga berlaku untuk segala kegiatan, usaha bantuan ini tidak akan berhasil apabila tidak ada keinginan untuk bekerja sama dan tidak ada sikap kooperatif baik dari yang dibantun yaitu guru sendiri maupun supervisor. Dengan demikian peranan guru terhadap berhasil tidaknya program supervise ini adalah sangat besar. Peranan guru dalam supervisi secara lebih terinci dapat ditelusuri dari proses pelaksanaan supervisi itu.
Di abad sekarang ini, yaitu era globalisasi dimana semuanya serba digital, akses informasi sangat cepat dan persaingan hidup semakin ketat, semua bangsa berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hanya manusia yang mempunyai sumber daya unggul dapat bersaing dan mempertahankan diri dari dampak persaingan global yang ketat. Termasuk sumber daya pendidikan.
Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek “guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional.
Supervisi adalah pengawasan profesional dalam bidang akademik dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan tentang bidang kerjanya, memahami tentang pembelajaran lebih mendalam dari sekedar pengawas biasa. Posisi dan kedudukannya lebih tinggi dan lebih baik dari orang yang diawasinya. Supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar, memberdayakan guru dan mempertinggi kualitas mengajar.
Supervisor yaitu orang yang melakukan kegiatan supervisi. Mereka adalah pengawas, manajer, direktur atau kepala sekolah, administrator atau evaluator. Supervisi memiliki 4 fungsi penting yang harus diperankan dalam setiap tugasnya, yaitu : Administratif function, Evaluation process, Teaching function dan Role of Consultant.
The Administratif function merupakan fungsi pengawasan umum terhadap kualitas kinerja guru dalam membelajarkan peserta didiknya. Supervisor memberi masukan yang berupa saran terhadap guru-guru bagaimana semestinya tugas peserta didik dalam melaksanakan tugas belajarnya.
The Evaluation process membantu guru untuk dapat memahami peserta didik bermasalah yang perlu mendapat bantuan dalam memecahkan masalah belajarnya.
The Teaching function menyediakan informasi baru yang relevan dengan tugas dan kebutuhan baru yang harus dilaksanakan guru kemudian menyampaikan dalam pembinaan.
The Role of Consulant merupakan bagian terpenting dari fungsi seorang supervisor. Sebagai seorang konsultan ia harus cakap dan terampil memberi bantuan dalam memecahkan berbagai kesulitan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugas utamanya.
Ada dua metafora untuk menggambarkan pentingnya pengembangan sumber daya guru. Pertama, jabatan guru diumpamakan dengan sumber air. Sumber air itu harus terus menerus bertambah, agar sungai itu dapat mengalirkan air terus-menerus. Bila tidak, maka sumber air itu akan kering. Demikianlah bila seorang guru tidak pernah membaca informasi yang baru, tidak menambah ilmu pengetahuan tentang apa yang diajarkan, maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan pengetahuan dengan cara yang lebih menyegarkan kepada peserta didik.
Kedua, jabatan guru diumpamakan dengan sebatang pohon buah-buahan. Pohon itu tidak akan berbuah lebat, bila akar induk pohon tidak menyerap zat-zat makanan yang berguna bagi pertumbuhan pohon itu. Begitu juga dengan jabatan guru yang perlu bertumbuh dan berkembang. Baik itu pertumbuhan pribadi guru maupun pertumbuhan profesi guru. Setiap guru perlu menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan output pendidikan berkualitas. Itulah sebabnya guru perlu belajar terus menerus, membaca informasi terbaru dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar suasana belajar mengajar menggairahkan dan menyenangkan baik bagi guru apalagi bagi peserta didik.
4. Alasan mengapa dalam pengadaan sarana prasarana pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembanagan peserta didik? Bagaimana peranan guru dalam memanfaatkan sarana prasarana pendidikan di sekolah?
Dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik karena :
 Dengan adanya kesesuaian itu , memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan.
 Kesesuaian sarana prasarana pendidikan dengan perkembangan peserta didik akan membantu terbentuknya karakter siswa dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai bakat masing-masing.
 Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Maka diperlukan pengelolaan perlengkapan pendidikan yang merupakan keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
 Perlengkapan pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya kesesuaian itu memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan. Dan kesesuaian sarana prasarana pendidikan dengan perkembangan peserta didik akan membantu terbentuknya karakter siswa dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai bakat masing-masing.

Peranan guru dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yaitu :
 Sebagai penanggung jawab harus dapat membantu program sekolah secara efektif, melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta melaksanakan tugasnya, sesuai dengan fungsinya dan profesinya.
 Seorang penanggung jawab sekolah (guru) harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik kualitatif maupun kuantitatif serta menggunakannya dengan tepat fungsi bangunan dan perlengkapannya.
 Sebagai penanggung jawab harus mampu memelihara serta menggunakan bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudnya kesehatan, keamanan, kebahagiaan, dan keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat.
 Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang dipercayakan kepadanya, tetapi harus memperhatikan seluruh keperluan alat-alat pendidikan yang dibutuhkan anak didiknya.

MANAJEMEN OPERASI PADA CV NUGRAHA BARU

Desain Produk
Mengenai desain produk dan desain-desain lainnya secara keseluruhan yang bertanggung jawab adalah pimpinan perusahaan yaitu Bapak Erry Zaenal Arifin. Desain dari nama perusahaan dan lain sebagainya. Desain juga berupa pembuatan katalog yang di pajang di depan tempat proses produksi serta terdapat plang yang bertuliskan Vannisa Brownies yang berfungsi sebagai simbol dan pengenal bagi konsumen yang baru mengunjungi perusahaan tersebut. Desain tersebut juga sebagai bukti kualitas yang dimiliki oleh CV Nugraha Baru.adapun untuk desain bungkus sesuai dengan rasa dan jenis brownies yang ditawarkan. Fungsinya agar kelihatan lebih menarik dan memikat selera konsumen. Terdapat pula desain plastic yang bertuliskan Vannisa Brownies dilengkapi dengan nama CV serta alamat perusahaan tersebut.
Manajemen Mutu Produksi.
Yang bertanggung jawab atas mutu (kualitas) Brownies Vannisa adalah pemilik CV Nugraha Baru itu sendiri. Mutu dijaga dengan baik melalui resep-resep rahasia yang dimiliki oleh pemilik perusahaan tersebut dan dijaga supaya resep-resep tersebut tidak tersebar ke orang lain. Untuk tetap menjaga kualitas dari Vannisa Brownies tersebut sangat dipertimbangkan dari sisi bahan baku yang dipakai, seperti susu yang berkualitas baik, gula, telur, dan bahan baku lainnya.

Desain Proses dan Kapasitas
Proses produksi yang dilakukan oleh CV Vnnisa Brownies adalah sbagai berikut:
i. Penyiapan bahan
ii. Pemecahan telur
iii. Mencampurkan telur, tepung, gula, dengan bahan-bahan yang lainnya dalam satu wadah kemudian dikocok dengan mesin pengocok.
iv. Setelah pengocokan selesai, adonan mengembang dan wadah tersebut dipindahkan ke bagian pengukusan.
v. Sebelum brownies dikukus, adonan tadi dimasukkan ke dalam loyal dan dikukus di mesin pengukus yang besar.
vi. Setelah matang, angkat brownies dan siap lakukan proses packing
vii. Setelah di packing barulah menata brownies tersebut.
viii. Pembungkus atau packing dibuat sendiri
Kita tidak tahu di dalam satu bungkus brownies terdapat berapa banyak bahan yang digunakan karena pembuatan dilakukan dalam jumlah besar, bukan secara satu per satu.

Lokasi
Lokasi proses produksi pertama berada di rumah pemilik tapi dengan perkembangan usahanya maka tempat produksi di pindahkan di sebelah rumahnya. Lokasi sebaiknya berada di lingkungan yang jauh dari perumahan agar pencemaran lingkungan berkurang. Lokasi yang strategis untuk produksi juga sangat penting untuk perkembangan perusahaan tersebutribusiat. Distribusi bahan baku dan pendistribusian juga sangat penting untuk benar-benar diperhatikan.

Desain Tata Letak
Untuk desain tata letak semuanya diatur oleh pemilik perusahaan, baik tata letak proses produksi maupun tempat pabrikya. Bangunan tempat produksi brownies sekarang dulunya dibeli dari perusahaan nata de coco. Dimana dalam bangunan tersebut terdapat ruang recepcionist dan tempat produksi brownies. Adapun rencana ke depannya di belakang pabrik akan dibuat kolam ikan yang sekaligus untuk dijadikan penampungan limbah karena menurut pemilik perusahan tersebut cara ini dapat mencegah tercemarnya limbah dan untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar. Masyarakat pun tidak terganggu. Adapun rencana ke depan bangunan akan dibuat lebih tinggi, lebih luas dan akan didirikan bangunan lagi.

SDM dan Sistem Kerja
Karyawan terdiri dari 13 orang khusus untuk bagian produksi dan total karyawan sampai sekarang sebanyak 29 orang. Adapun masalah karyawan dalam peraturan tidak melihat dari bacround yang penting mereka mau bekerja keras dan bersemangat. Namun, pemilik perusahaan tersebut merasa bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas SDM. Lalu intelektual disesuaikan dengan posisi yang akan ditempati oleh karyawan. Bagian produksi biasanya terdiri dari karyawan yang pendidikannya rendah sedangkan bagian yang lainnya seperti pemasaran dan keuangan biasanya terdiri dari orang-orang yang memang sudah paham dan memiliki backround pendidikan yang tinggi. Untuk system kerjanya tidak ada kerja lembur dikarenakan dengan kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai.

Supply Change Management
Untuk bentuk dan jenis peralatan yang hendak dipakai dalam proses produksi, desain dan bentunya berasal dari ide pemilik perusahaan itu sendiri dengan meminta bantuan orang lain dalam sisi biaya dan pembuatan mesin produksi tersebut. Untuk pemasok bahan baku tersebut adalah dari pasar terdekat.


Persediaan, Perencanaan, Kebutuhan Bahan, dan IJT
Persediaan barang bahan baku diperhitungkan berdasarkan banyaknya pemakaian dan juga batas waktu pemakaian bahan baku. Untuk persediaan barang sendiri tidak ada karena permintaan selalu lebih besar dibandingkan dengan hasil produksi walaupun tanpa promosi yang dilakukannya. Perusahaan tersebut juga memproduksi brownies sesuai dengan banyaknya pesanan. Jadi, tidak ada brownies yang mubazir. Kebutuhan bahan pun selalu terpenuhi dengan baik.
Penjadwalan Jangka Pendek dan Menengah
Selama ini CV Nugraha Baru tidak pernah mengalami penurunan pelanggan tapi sebaliknya pelanggan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karena itu, tidak pernah terjadi PHK karyawan. Hubungan perusahaan dengan karyawan-karyawannya selama ini berjalan dengan baik dan lancar. Permintaan barang selalu meningkat. Namun, perusahaan tersebut sangat membutuhkan banyak karyawan untuk memenuhi semua permintaan pelanggan yang terus meningkat setiap hari dan waktu.
Perawatan
Yang bertanggung jawab terhadap perawatan adalah pegawai perusahaan itu sendiri dengan cara tempat pengukusan dibersihkan setiap hari setelah produksi dan diadakan pengontrolan maksimal seminggu sekali.

MEMBANGUN KOMITMEN KARYAWAN DALAM BISNIS RITEL

Tantangan utama dalam penjualan eceran adalah untuk mengurangi tingkatkeluar masuk (perputaran) karyawan. Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah:
Perputaran karyawan tinggi dapat menyebabkan meningkatkan biaya dan mengurangi penjualan. Dan penjualan yang menurun dapat disebabkan berbagai hal, yaitu karyawan yang kurang berpengalaman dalam menjalankan tugasnya, serta kurang terampilnya sumber daya maupun pengetahuan tentang kebijakan perusahaan dan barang dagangan agar dapat berinteraksi dengan konsumen secara efektif.Maka,diperlukan pelatihan dan pengembangan pengetahuan bagi karyawan, agar karir karyawan dan penjualan perusahaan meningkat secara selaras. Dan dengan begitu, maka akan timbul komitmen yang kuat bagi karyawan untuk dapat terus bersedia bekerja dengan giat untuk memajukan perusahaan.
Biaya-biaya meningkat karena kebutuhan untuk merekrut dan melatih karyawan baru terus-menerus dilakukan. Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah:
a. Mengembangkan keterampilan karyawan
Terdapat dua aktivitas yang dilakukan ritel dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, yaitu dengan seleksi dan pelatihan.
 Selektif
Proses orientasi awal bisa disajikan pada saat dilakukan wawancara dengan karyawan dalam rangka seleksi.Saat itulah calon karyawan dijelaskan bagaimana sikap-sikap bekerja yang dihargai di organisasi dan mana yang tidak.”Retail is Detail”,itulah salah satu kualifikasi yang dibutuhkan bagi SDM di dunia ritel, dan tidak setiap orang bisa melakukannya. Para SDM bisnis ini mengerjakan hal yang sangat rinci, jadwal yang ketat dan motivasi yang kuat. Maka, untuk membangun kekuatan kerja awalnya harus dilakukan perekrutan orang-orang yang benar.

 Pelatihan
Pelatihan ditangani oleh personil bagian personalia atau SDM.Di dalam pelatihan ini karyawan diberikan pandangan tentang latar belakang organisassi dari mulai proses berdiri, siapa saja pemiliknya, bagaimana posisi organisassi dalam lingkungan pemasaran, apa saja sasaran-sasaran yang kini hendak diraih, siapa saja yang bekerja di sana, dan informasi-informasi lainnya. Dan perlu dipergunakan pula berbagai metode penyampaian pelatihan, mulai dari presentasi di ruangan kelas, melalui pertemuan antarstaf, seminar/pelatihan ke luar. Atau jika perlu libatkan pemasok, dan berbagai mitra lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang produk yang lebih mendalam kepada karyawan.

Di dalam pelatihan, diperlukan perencanaan yang matang dan membutuhkan landasan yang kuat. Maka terdapat beberapa pertanyaan yang penting untuk dijawab dalam membuat perencanaan.
• Mengapa sesuatu itu harus ditingkatkan kinerjanya?
• Apa tujuan melakukan pelatihan (pada dasarnya, tujuan terakhir adalah kepuasan pelanggan dan peningkatan kerja organisasi)
• Bagaimana memberikan pengaruh positif pada karyawan dalam pelatihan?
• Bagaimana harus mengimplementasikan apa yang sudah disampaikan dalam pelatihan?
• Apa langkah-langkah selanjutnya (follow-up)?
Dan adapun prinsip pelatihan yang bermanfaat untuk diharapkan.
• Jelaskan apa yang harus dilakukan dan mengapa?
• Pastikan karyawan mengetahui apa sesungguhnya pekerjaan yang harus dilakukannya dan tunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan penting untuk dia. Paparkanlah sejauh mana manfaat yang akan didapatkannya, termasuk manfaatnya dari segi kompensasi yang mungkin meningkat, peluang untuk mengembangkan karier, atau sekedar pemantapan nilai-nilai bekerja yang dimiliki oleh organisasi.
• Jelaskan hal-hal penting dalam pekerjaan.
• Jelaskan proses sebuah pekerjaan, bagian demi bagian sehingga dapat dipahami dengan mudah. Semakin sederhana bentuk penyampaiannya, akan semakin mudah diserap oleh karyawan.
• Demostrasikan dan tunjukkan. Tunjukkan pada karyawan apa yang harus dilakukan langkah demi langkah. Kemudian, biarkan karyawan yang terkait melakukan pekerjaan tersebut.
• Evaluasi proses pelatihan.
Ada dua tipe pelatihan yang perlu diperoleh oleh karyawan:
Keterampilan Teknis
Ini adalah keterampilan praktis untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Misalnya seorang sekretaris harus punya keterampilan menjalankan komputer dengan program aplikasi windows, atau seorang kasir harus mampu mengoperasikan cash register/post system yang ada padanya. Pelatihan dilakukan biasannya dengan memberikan teori, kemudian diberikan pula praktik dengan cara dibimbing, di mana pelajar bisa bertanya jika ada yang tidak dimengerti dan langsung diberikan petunjuk.

Keterampilan antarpribadi
Pada masalah keterampilan antarpribadi akan dibahas dua hal pokok,yakni: Keterampilan kepemimpinan (leadership skill) dan keterampilan melatih (coaching skill).
Keterampilan kepemimpinan (leadership skill)
Kepemimpinan merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di setiap level. Setiap kelompok pekerjaan memiliki unsur kepemimpinannya sendiri-sendiri dan dengan bobot yang berbeda-beda.Misal seorang staf dapat melakukan negosiasi namun berbeda kemampuan bernegosiasinya dengan manajer yang sering melakukan negosiasi dengan pemasok, manajemen puncak, karyawan yang menjadi bawahannya, pemilik gedung (kalau sewa gedung) dan lain-lain. Adapun kemampuan lain yang yang perlu dimiliki oleh pemimpin yaitu merencanakan,berkomunikasi yang baik, mampu mengatasi persoalan-persoalan (solving the problem), dan saling membangun hubungan baik.
Karena masing-masing level memiliki porsi yang berbeda-beda untuk memahami semua aspek keterampilan ini, maka perlu dibagi modul-modul pelatihannya. Misalnya modul dasar untuk para staf, modul untuk para supervisor atau manajer adalah modul madya (intermediate), atau modul lanjutan (advanced). Jika perlu dikaitkan dengan dengan pengembanagan karier si karyawan (misalnya syarat kenaikan golongan tertentu, harus lulus materi pelatihan kepemimpinan tertentu.) Karena banyak hal yang perlu dibahas dalam aspek ini maka selain dengan pembagian modul, periode pelatihan pun hendaknya dibagi. Misalnya, organisasi harus membuat program jangka waktu satu tahun.Contoh pelatihan di Alfamart yaitu Sumber Daya Manusia (people) untuk strategi pengelolaan SDM, manajemen membuat kombinasi para profesional yang berpengalaman (senior) dengan karyawan yang masih fresh, sehingga akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin untuk membentuk budaya kerja tim. Bentuk pelatihan dirancang sesuai dengan karier. Sebagai informasi, di organisasi toko Alfamart jabatan terendah adalah kasir, lalu naik ke pramuniaga, berikutnya merchandiser, kemudian asisten kepala toko, dan tertinggi kepala toko. Tahap pelatihannya, dari basic, intermediate hingga advance. Untuk posisi terbawah, bentuk pelatihannya tergantung pada hasil uji kompetensi, apakah perlu latihan dasar dulu ataukah langsung intermediate, bahkan advance. Karyawan dengan masa kerja setahun, tapi telah menguasai paket advance, dapat dipromosikan ke jabatan lebih tinggi.
Contoh, seorang kasir yang telah mengikuti uji kompetensi dan bekerja dengan baik, maka paling tidak butuh waktu 3-4 tahun untuk menjadi kepala toko. Gambaran lain, seorang merchandiser diperkirakan butuh waktu 6-12 bulan untuk naik pangkat sebagai asisten kepala toko (www.swa.co.id). Dengan sistem manajemen yang seperti ini, seluruh karyawan tentu sangat memahami apa yang dia kerjakan, sehingga proses bisnis didalamnya dapat berjalan dengan baik.
Dengan terus mengelola secara tepat ketiga komponen dalam sistem informasi yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, target alfamart di tahun 2009 kemungkinan besar dapat dicapai. Namun lingkungan persaingan juga merupakan salah satu faktor penting yang harus terus dipantau. Selain itu teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang, oleh karenanya Alfamart harus menjadi ritel yang flexible dan tidak menjadi sombong karena berbagai penghargaan yang telah diraihnya melainkan menjadikan berbagai penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus melakukan continuous improvement.
Keterampilan melatih (coaching skill)
Melatih adalah sebuah hubungan dengan atasan yang membangun rasa hormat, keamanan, tantangan dan tanggung jawab.Sasarannya adalah untuk memotivasi yang dilatih melakukan yang terbaik dan mencapai hasil maksimal dalam kerja maupun kehidupannya.
Maka, pelatihan sangat penting untuk ritel sebab lebih dari 60 persen karyawannnya mempunyai kontak langsung dengan pelanggan. Ini adalah menanamkan modal keterampilan karyawan untuk memberi informasi dan ssekaligus jawaban atas kesukaran dalam menemukan pekerja atau layanan yang berkualitas.
b. Memberdayakan karyawan
Memberdayakan karyawan (empowerment) di mana para manajer mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan dengan karyawan. Pemberdayaan pula memberikan sebagian kontrol yang dilakukan oleh bawahan secara langsung.Untuk industri ritel , dapat memperhatikan 6 prinsip pemberdayaan sebagai berikut:
 Memuji dan membangun kekuatan.
Pujian yang sederhana dan dilakukan pada saat yang tepat dapat dilakukan agar dampak yang hebat pada produktivitas dan berikan pula karyawan ruangan untuk berkreasi, termasuk juga ruangan untuk sekali-kali berbuat salah.
 Mendengar yang baik. Mencoba bertahan untuk mendengar ketimbang membantah.
 Jadikan aturan. Kadang yang maju ke depan adalah manajer, maka bantuan yang diberikan kepada karyawan tersebut akan dihargai oleh karyawan.
 Bebagi tanggung jawab antara manajer dan bawahannya.
 Jangan cari kesalahan. Manajer jangan mencari kesalahan bawahan, namun mengawasi adannya masalah.Karena bawahan juga pada dasarnya ingin berprestasi dan dihargai.Mereka juga ingin dipuji atasan dan diberikan kebebasan untuk menangani masalah-masalah pelanggan. Jadi, manajer antisipasi keberhasilan bawahan, bukan kegagalan-kegagalan mereka.
c. Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan
Riset menunjukkan bahwa ketika praktik kinerja manajemen sumber daya manusia meningkat berarti perusahaan juga meningkatkan pengaturan keuangan bagi karyawannya.

PERBANKAN SYARIAH PADA PT BTN CABANG BANDUNG

3.1 Gambaran Umum Institusi Mitra
3.1.1 Sejarah Singkat Pendirian PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Kantor Cabang Syariah Bandung
Sejarah mencatat bahwa dengan suksesnya BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) telah membawa status BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) pada tahun 1992. Status persero ini memungkinkan BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum. Dan memang untuk mendukung bisnis KPR tersebut, BTN mulai mengembangkan produk-produk layanan perbankan sebagaimana layaknya bank umum. BTN juga memiliki produk Tabungan, Giro, Deposito, ataupun layanan perbankan lainnya yang dimiliki oleh bank lain. Sukses BTN dalam bisnis KPR juga telah meningkatkan status BTN sebagai bank umum menjadi Bank Devisa pada tahun 1994.
Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalanannya dalam mengukir sejarah dengan segala prestasi yang dimilikinya telah membuktikan perannya dalam menghubungkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk menabung. Dengan semua usahanya maka BTN telah mengambil peran dalam usaha pembangunan di segala bidang di seluruh tanah air tercinta, Indonesia. Perjalanan panjang yang pada akhirnya membawa misi yang harus diemban, yaitu sebagai bank penyedia dana untuk tumbuhnya pembangunan perumahan nasional dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah membawa BTN sebagai bank satu-satunya yang besar melalui tugas mulia itu.
Pada tahun 2005, karena tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan Syariah, dan Keunggulan dalam prinsip Syariah, serta dengan adanya Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan/revisi atas Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 telah memberi peluang baru bagi tumbuh kembangnya Bank Syariah di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut dan karena adanya fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang mengharamkan bunga bank, maka turut mendorong minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perbankan dan keuangan berbasis syariah. Melihat kondisi tersebut, maka PT. BTN (Persero) pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Januari 2004 telah menetapkan untuk membuka Unit Usaha Syariah, dengan nama Unit Usaha Syariah Bank BTN guna memfasilitasi masyarakat yang memiliki minat yang besar terhadap jasa perbankan yang berbasis syariah. Namun, agar lebih mudah diingat oleh masyarakat, maka namanya diubah menjadi BTN Syariah.
PT Bank BTN Syariah yang mulai beroperasi sejak tanggal 14 Februari 2005 diawali dengan membuka KCS (Kantor Cabang Syariah) Jakarta berkeyakinan bahwa operasional perbankan yang berlandaskan prinsip bagi hasil dan pengambilang margin keuntungan dapat mendorong terciptanya stabilitas perekonomian.
PT. BTN (Persero) Kantor Cabang Syariah Bandung yang berlokasi di Jl. Jawa No. 7 Bandung berdiri pada tanggal 25 Februari 2005 yang bertepatan pada tanggal 16 Muharam 1426 H yang diresmikan oleh Bpk. Kodradi selaku Direktur utama BTN.
Meskipun usianya relatif muda, namun BTN Cabang Syariah Bandung telah dimanagement dengan baik, hal ini terbukti dengan adanya Visi dan Misi Perusahaan, Tujuan Pendirian serta adanya Pedoman Pegawai yang menjadi acuan etika bagi para pegawainya dalam memberikan pelayanan bagi para nasabahnya. Semua hal ini merupakan konsep yang ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu menjadi suatu perusahaan yang ungulan.
Berikut Visi, Misi, Tujuan Pendirian Perusahaan, Nilai-nilai dasar, Etika BTN Syariah, Pedoman Pegawai, Pencegahan Kekhilafan dan Fraud, Komitmen PT. BTN Syariah, serta Motto Pelayanan :
Visi dan Misi Bank BTN Syariah sejalan dengan Visi Bank BTN yang merupakan Strategic Business Unit dengan peran untuk meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak dapat terlayani.
 Visi PT. BTN (Persero) KCS Bandung
" Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama."
 Misi BTN Syariah
• Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.
• Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.
• Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.
• Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.
 Tujuan Pendirian Perusahaan
• Untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan syariah.
• Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank.
• Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha.
• Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap nasabah dan pegawai.
 Nilai dasar pegawai BTN Syariah
1. Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai Bank BTN taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing secara khusuk.
2. Pegawai Bank BTN selalu berusaha untuk menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan Bank BTN.
3. Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja terbaik.
4. Pegawai Bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi Bank BTN dan semua Stakeholders, sebagai perwujudan dari pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi.
5. Pegawai bank BTN selalu bekerja secara professional yang kompeten dalam bidang tugasnya.
 Etika BTN Syariah
1. Patuh dan taat pada ketentuan syariah serta perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
2. Melaksanakan pencatatan segala transakasi yang berkaitan dengan kegiatan BTN secara benar sebagai wujud dari sikap profesionalisme dan sikap amanah
3. Berlomba dalam kebaikan untuk memberikan yang terbaik kepada semua stakeholders
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kegiatan pribadi
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan
6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank BTN
7. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapakan BTN terhadap keadaan ekonomi,sosial,dan lingkungannya.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarganya
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya
 Pedoman Pegawai
1. Kita layani secara Ikhlas, Sopan, dan Santun semua langganan BTN dengan Senyum, Salam, dan Sapa.
2. Dalam menunaikan tugas pedomani 3 jangan :
 Jangan Terlambat atau Menunda pekerjaan
 Jangan membuat Kesalahan
 Jangan Menerima apalagi Meminta atau Mengambil sesuatu yang bukan haknya.
3. Kita laksanakan tugas dengan baik secara Profesional supaya BTN Maju, Berkembang, Solid, dan Sehat sehingga Kesejahteraan pegawai dan keluarga meningkat.
 Pencegahan Kekhilafan dan Fraud
1. Mempelajari, memahami, dan menjalankan SOP (Standard Operating Procedure) dengan benar
2. Menjaga kerahasiaan password, dengan mengganti password secara berkala, penggunaan password cadangan dengan menggunakan berita acara kepada yang menerima
3. Selalu belajar dari kesalahan yang paling kecil dan di perbaiki mulai diri sendiri dan saat ini juga
 Komitmen BTN Syariah
1. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan kekeluargaan dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
2. Menjaga nama baik perusahaan dengan memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik sesuai dengan amanah yang diberikan
3. Bersedia untuk belajar dan mencari informasi secara berkesinambungan
4. Sanggup menjaga kedisiplinan dalam bekerja
5. Mengadministrasikan secara tertib, teratur dan bersih
6. Sanggup mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh kantor pusat
 Motto Pelayanan PT. BTN (Persero) Kantor Cabang Syariah Bandung (Fact )
1. FAST = Melayani semua nasabah dengan cepat disertai senyum, salam sapa dan santun.
2. ACCURATE = Menyajikan data yang valid dan up to date untuk pelayanan nasabah dan pengambilan keputusan.
3. COMMITMENT AND CONSISTEN = Menjaga komitmen perusahaan kepada nasabah dan menjalankan secara istiqomah ( kesinambungan).
4. TEAM WORK = Bekerja secara bersama-sama mendahulukan Kepentingan Bersama daripada kepentingan diri dalam hal memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah.
3.1.2 Produk-produk BTN Syariah
Produk-produk BTN Syariah meliputi :
3.1 .2.1 Produk Dana
 Tabungan Batara iB
Tabungan Batara iB adalah Tabungan yang berdasarkan Prinsip Wadiah yang bersifat simpanan dan bisa diambil setiap saat, tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian bonus ('athaya) yang bersifat sukarela/sesuai kebijakan Bank, tidak disyaratkan dan tidak diinformasikan baik secara lisan maupun tertulis oleh pihak Bank.
 Tabungan Investa Batara iB
Tabungan Investa Batara iB adalah Tabungan Batara Syariah Berdasarkan Prinsip Mudharabah yang bersifat investasi atau berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan imbalan yang disyaratkan atau disepakati dalam bentuk nisbah yang tertuang dalam akad pembukaan rekening.
 Tabungan Baitullah Batara iB
Tabungan Baitullah Batara iB merupakan Tabungan yang bersifat investasi atau berjangka yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
 Giro Batara iB
Giro Batara iB adalah Giro yang berdasarkan prinsip Wadiah Yad Dhamanah merupakan simpanan pada Bank (perorangan atau badan hukum, dalam mata uang rupiah atau valuta asing) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.
 Deposito Batara iB
Deposito Batara iB adalah jenis penanaman dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank. Deposito ini menggunakan prinsip Al Mudharabah Muttlaqah yakni suatu perkongsian antara dua pihak di mana pihak pertama selaku pemilik dana (shahibul maal) menyediakan dana, dan pihak kedua selaku pengelola dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana itu akan dibagikan sesuai dengan nisbah/ratio yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak.
3.1.2.2 Produk Pembiayaan
 Pembiayaan KPR BTN iB
Diperuntukkan bagi pemohon/ calon nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya. Pembiayaan KPR BTN iB berdasarkan prinsip Murabahah, di mana harga jual didapatkan dari total harga beli dan margin (harga jual = harga beli + margin).
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal pembiayaan KPR BTN iB yang dapat diberikan adalah 80% untuk nasabah non kolektif dan sebesar 90% untuk nasabah kolektif dari taksasi Bank
• Jangka waktu pembiayaan maksimal sampai dengan 10 (sepuluh) tahun
• Lokasi rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya bebas
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
Syarat dan ketentuan:
• Warga Negara Indonesia, usia minimal 21 tahun atau telah menikah
• Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun
• Memiliki penghasilan yang dapat menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban
• Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun
• Tidak memiliki pembiayaan bermasalah baik di Bank maupun di Bank lain.
• NPWP sesuai ketentuan yang berlaku

Tabel 1. Angsuran KPR BTN Syariah

 Pembiayaan KPR Indensya BTN iB
Pembiayaan KPR Indensya BTN iB diperuntukan bagi pemohon/ calon Nasabah yang memenugi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli tanah dan rumah dari Bank, yang dibangun oleh pengembang berdasarkan pesanan dari Nasabah, dimana Pengembang telah bekerjasama dengan Bank dalam hal penyediaan Pembiayaan KPR Indensya BTN iB.
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal pembiayaan KPR Indensya BTN iB yang dapat diberikan adalah sebesar 80% untuk Nsabah Non-Kolektif dan sebesar 90% untuk Nasabah Kolektif dari taksasi Bank
• Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
 Pembiayaan Multiguna BTN iB
Pembiayaan Multiguna BTN iB ini diperuntukkan bagi pemohon/ calon Nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli Mobil atau Motor, guna dimiliki atau dipergunakan sendiri. Harga jual yang digunakan didapat dari total harga beli dan margin (harga jual = harga beli + margin). Pembayaran untuk pembiayaan ini dilakukan dengan angsuran dengan jangka waktu sebagai berikut:
• Maksimal 5 (lima) tahun untuk pembelian mobil baru
• Maksimal 4 (empat) tahun untuk pembelian mobil bekas
• Maksimal 4 (empat) tahun untuk pembelian motor baru
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal Pembiayaan Multiguna BTN iB yang dapat diberikan adalah sebesar 80% untuk Nasabah Non-Kolektif (mobil) dan sebesar 90% untuk Nasabah Kolektif (motor)
• Jangka waktu pembiayaan multiguna untuk mobil baru 5 (lima) tahun, mobil bekas (masa pakai + jangka waktu pembiayaan) tidak melebihi 7 (tujuh) tahun
• Jangka waktu pembiayaan multiguna untuk motor baru 4 (empat) tahun
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
 Pembiayaan Modal Kerja BTN iB
Pembiayaan Modal Kerja BTN iB adalah penyediaan dana oleh BTN Syariah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha Nasabah yang terdiri dari:
• Memenuhi kebutuhan modal kerja usaha untuk industri sektor perumahan dan industri ikutannya, perdagangan atau jasa
• Pengadaan barang atau jasa atau proyek dengan Surat Perintah Kerja (SPK) oleh Kontraktor
• Memenuhi kebutuhan modal kerja untuk disalurkan kembali kepada konsumen (end user)
Persyaratan Pemohon:
• Memiliki izin usaha dan izin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
• Telah menjadi pemegang rekening giro di Kantor Cabang Syariah Bank BTN
Ketentuan Pembiayaan:
• Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 100% dari kebutuhan modal kerja
• Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 36 bulan
• Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui oleh Nasabah
• Biaya-biaya lain : Biaya Notaris, pengikatan barang agunan/ jaminan, biaya asuransi
• Agunan berupa barang persediaan, barang modal dan/ atau cessie atas piutang penjualan

 Penentuan NISBAH untuk Pembiayaan Modal Kerja BTN iB
Gambar 1. Skema Mudharabah
 Pembiayaan Yasa Griya BTN iB
Pembiayaan Yasa Griya BTN iB adalah pembiayaan modal kerja untuk pembangunan proyek perumahan kepada Pengembang/ Developer, di mana masing-masing pihak menyertakan modal dengan berbagi keuntungan menurut nisbah yang disepakati dan resiko kerugian usaha sesuai dengan porsi penyertaan modal masing-masing, mulai dari:
• Biaya pembangunan Konstruksi Rumah sampai dengan finishing, dan
• Biaya Prasarana dan sarana
Persyaratan Pemohon:
• Memiliki izin usaha dan izin lainnya untuk melakukan kegiatan pembangunan proyek perumahan
• Telah menjadi pemegang rekening giro di kantor Cabang Syariah Bank BTN
Ketentuan Pembiayaan:
• Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 80% dari kebutuhan modal kerja instruksi
• Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 24 bulan
• Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui Nasabah
• Biaya-biaya lain: Biaya Notaris, pengikatan barang agunan/ jaminan, biaya asuransi
• Agunan berupa lokasi proyek yang dibiayai
3.1.2.3 Produk Jasa
 RTGS (Real Time Gross Settlement)
Real Time Gross Settlement (RTGS), sesuai PBI No.6/8/PBI/2004 adalah merupakan suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. Jangka waktu uang sampai untuk RTGS adalah satu hari kerja.
Jenis Layanan
• Single Credit Transaction
• Multiple Credit Transaction
Biaya Transaksi RTGS
Tabel 2. Biaya Transaksi RTGS
 Kiriman Uang Rupiah (SKN)
Biaya kliring yang dipotong dari tabungan adalah sebesar Rp.7500,- sedangkan yang dilakukan secara tunai dikenakan biaya sebesar Rp.15000,-. Waktu Kliring dilakukan pada pukul 07.30-10.00 WIB dan pukul 11.30-14.00 WIB. Jangka waktu samapainya uang pada bank yang dituju adalah dua hari kerja.


3.2 Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank. Anggota DPS harus terdiri dari para pakar di bidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum bidang perbankan. Persyaratan anggota DPS diatur dan ditetapkan oleh DSN.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa DSN yang merupakan otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa mengenai kesesuaian produk dan jasa bank dengan ketentuan dan prinsip syariah.
Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN. Selain itu DPS juga mempunyai fungsi :
1. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan Unit Usaha Syariah dan Pimpinan Kantor Cabang Syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah.
2. Sebagai mediator antara Bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Bank yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.
3. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada Bank. DPS wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Bank Syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali dalam satu

Tanggung Jawab dan Tugas Pokok :
1. Financing Service
• Permohonan pembiayaan
• Analisa pembiayaan
• Pelunasan pembiayaan
• Claim nasabah pembiayaan
2. General Branch Administration
• Manajemen kepegawaian
• Pengelolaan anggaran /KPA
• Mengeklola aktiva tetap cabang
• Logistik
• Manajemen arsip dan surat menyurat
• Protokoler dan kesekretariatan
3. Financing Administration
• Administrasi pembiayaan
• Dokumentasi pembiayaan
• Dukungan administrasi terhadap finance service
4. Accountingg & Controlling
• Internal Control cabang
• Rekonsiliasi SL ( Subsidiary Ledger ) – GL ( General Ledger )
• Mengelola bukti-bukti transaksi
• Penyelesaian Suspense
• Menyiapkan laporan untuk pihak ekstern/intern
• Sebagai Koordinator RKAP
• Sebagai Koordinator dalam pemeriksaaan auditor iintern/ekstern
5. Transaction Processing
• Tindak lanjut transaksi
• Administrasi dana ( tabungan syariah )
• Entry data
• Kliring
• Proses khusus ( pajak, ATM, cek dan lain-lain)
• Pemeliharaan hardware/software
6. Financing recoveri
• Pembinaan pembiayaan
• Restrukturisasi pembiayaan
• Penyelesaian pembiayaan
7. Teller Service
• Transaksi penyetoran dan penarikan valas/non valas
• Administrasi kas
• Proses tunai dan non tunai
• Manajemen likuiditas
8. Customer Services
• Penjualan atau marketing produk dana, pembiayaan dan jasa
• Informasi kepada nasabah
• Pembiakaan atau penutupan rekening
• Pengelolaan dana statis bnasabah dan CIF
• Administrasi kartu ATM
• Claim dana nasabah

3.3 Informasi Penting lainnya tentang Pembiayaan pada Bank BTN
Implementasi pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah sangat berbeda dengan kredit yang diberikan oleh bank konvensional. Sebagai contohnya adalah penerapan prinsip jual beli sebagai salah satu produk perbankan syariah. Sedangkan pada bank konvensional tidak ada produk yang seperti ini, yang ada bahwa bank memberikan pinjaman dalam bentuk uang yang siap digunakan oleh nasabah dengan timbal balik berupa bunga yang diberikan kepada bank.
Pada perbankan syariah nasabah langsung mendapatkan barang yang dibutuhkan, dengan ketentuan bahwa nasabah wajib membayar kepada bank sebesar harga pokok ditambah mark up margin keuntungan yang dikehendaki oleh pihak bank.
KPR-BTN syariah adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah BTN syariah berdasarkan prinsip murabahah yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk membeli rumah dan atau berikut tanah guna dimiliki dan dihuni atau dipergunakan sendiri.
Akad adalah perjanjian tertulis pembiayaan murabahah yang dibuat oleh bank dan nasabah dimana di dalamnya memuat ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang disepakati, berikut perubahan-perubahnnya sesuai dengan ketentuan syariah dan perundang-undangan yang berlaku khusunya undang-undang tentang perbankan.
Pengertian murabahah di antaranya :
 Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut pejual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil.
 Murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual beli yang disepakati bersama.
Pada pasal 9 ayat 1 PBI/NO.7/46/PBI/2005 disebutkan bahwa kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan murabahah berlaku persyaratan sebagai berikut :
1. Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli barang
2. Jangka waktu pembayaran harga barang kepada bank ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah
3. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya
4. Dalam hal mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang, maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
5. Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah
6. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan agunan tambahan selain barang yang dibiayai bank
7. Kesepakatan margin harus ditentukan satu kali pada awal akad dan tidak berubah selama periode akad
Angsuran pembiayaan selama periode akad harus dilakukan secara proporsional