Sunday 12 February 2012

KOMPENSASI MANAJEMEN DAN PENILAIAN BISNIS



Merekrut, memotivasi, memberikan penghargaan, dan mempertahankan manajer-manajer yang efetif merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Program kompensasi manajemen yang efektif merupakan bagian penting dari integral dari penentuan keunggulan kompetitif strategis seta suatu pelatihan penting dari akuntan manajemen.
Program kompensasi manajemen (management compensation plans) adalah kebijakan dan prosedur untuk memberikan kompensasi bagi manajer. Kompensasi mencakup satu atau lebih dari hal-hal berikut:
1.Gaji (salary) adalah pembayaran tetap
2.Bonus, didasarkan pada pencapaian tujuan-tujuan kinerja untuk suatu periode.
Bonus merupakan bagian yang paling cepat berkembang dari total kompensasi dan sering ali merupakan bagian terbesar. Tiga faktor penting dalam pengembangkan program bonus adalah dasar untuk menghitung bonus (ukuran kinerja strategis, harga saham, dan CSF), sumber pendanaan bonus (unit bisnis atau perusahaan secara keseluruhan), dan cara pembayaran (bonus saat ini dan bonus ditangguhkan, opsi saham, dan saham kinerja).
Baragam bentuk program pemberian bonus dapat dikelompokan menurut tiga aspek penting:
•Dasar kompensasi, yaitu bagaimana pemberian bonus ditentukan. Tiga dasar yang paling umum adalah (1) harga saham, (2) kinerja berbasis SBU biaya, pendapatan, laba, atau investasi, dan (3) balance scorecard.
•Sumber kompensasi, yaitu dari ana pendapatan bonus berasal. Dua sumber kompensasi yang paling umum adalah laba SBU manajer dan sumber perusahaan keseluruhan yang berdasarkan total laba perusahaan.
•Cara pembayaran, yaitu bagaimana bonus akan diberkan. Dua cara umum adalah tunai dan saham (biasanya sham biasa). Tunai atau saham dapat diberikan saat ini ataupun ditangguhkan ke tahun-tahun mendatang. Saham dapat diberikan secara langsung atau diberikan dalam bentuk opsi saham.
3.Tunjangan, meliputi perjalanan khusus, kenggotaan di klub kebugaran, tiket pertunjukan hiburan, dan pembayaran ekstra lainnya oleh perusahaaan.

Peran Strategi dan Tujuan Kompensasi Manajemen

Peran strategis kompensasi manajemen mempunyai tiga aspek:
1.Kondisi strategis yang dihadapi perusahaan,
Program kompensasi seharusnya didasarkan pada analisis strategis perusahaan: kekuatan dan kelemahan kompetitif serta faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors-CFS). Sejalan dengan berubahnya kondisi-kondisi strategis yang dihadapi perusahaan dari waktu ke waktu, program kompensasi juga dapat berubah.
2.Dampak penghindaran resiko terhadap pembuatan keputusan manajer,
Penghindaran risiko adalah kecenderungan untuk lebih menyukai keputusan-keputusan dengan hasil yang dapat dipastikan daripada hasil-hasil yang tidak pasti. Seorang manajer penghindar risiko dibiaskan terhadap keputusan-keputusan yang dapat memiliki hasil tidak pasti, meskipun hasil yang diharapkan tersebut menguntungkan.
3.Masalah etika tertentu
Ada dua masalah etika yang harus diperhitungkan dalam merancang dan menerapkan program kompensasi : (1) tingkat kompensasi secara keseluruhan dan (2) tindakan tidak etis yang mungkin dilakukan manajer untuk memenuhi tujan, seperti kesalahan dalam menyajikan hasil-hasil aktual.


Tujuan kompensasi manajemen harus konsisten dengan tiga tujuan, yaitu:
1.Memotivasi manajer untuk melakukan upaya semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan yang ditetaokan oleh manajemen puncak.
2.Memberikan insentif kepada para manajer agar membuat keputusan yang konsisten dengan tujuan yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
3.Menentukan secara adil penghargaan yang diperoleh para manajer atas usaha dan keahlian mereka serta evektivitas mereka dalam mengambil keputusan.

Perencanaan Pajak dan Pelaporan

Selain mencapai ketiga tujuan utama program kompensasi, perusahaan berupaya memilih program-program yang dapat mengurangi atau menghindari pajak perusahaan maupun manajer. Dengan menggabungakan gaji, bonus, dan tujnangan, akuntan dapat memaksimumkan potensi penghematan pajak bagi perusahaan, serta menunda atau menghindari pajak bagi manajer. Sebagai contoh, banyak tunjangan (kenggotaan klub, mobil perusahaan, hiburan) dapat dikurangkan untuk tujan pajak guna mengurangi kewajiban pajak perusahaan tetapi tidak dianggap sebagai penghasil manajer (dan karenanya tidak dikenai pajak).

No comments:

Post a Comment