Saturday 11 February 2012

CINTA DAN KESETIAAN


Cinta...
Entah berapa banyak pahlawan yang tercipta karenanya, namun cinta juga kadang melahirkan para pecundang. Ia laksana kobaran api yang berasal dari setitik bara, menyuluh, namun dapat pula membakar. Impian karena cinta membuat hati dan raga terselimuti bahagia, memompa harapan yang keluar masuk melalui butiran darah.

Ada kekuatan di dalam kesabaran,
Dan orang yang sabar adalah orang yang kuat
Karena ia sanggup menanggung segala sesuatu
Dan ia tidak pernah merasa disakiti.

Carilah cinta yang sejati.
Yang ada hanyalah pada-Nya
Carilah cinta yang hakiki
Yang hanya pada-Nya yang Esa

Carilah cinta yang abadi
Yang ada hanyalah pada-Nya
Carilah kasih yang kekal selamanya
Yang ada hanyalah pada Tuhan-mu

Di dalam mencari cinta yang sejati
Banyaknya ranjau kan ditempuhi
Di dalam mendapat cinta yang hakiki
Banyaknya onak yang dilewati

Namun janji-Nya kepada hamba-nya
Tidak pernah dimungkiri
Dan tidak pernah melupakanmu.
Yakinlah kepada Tuhanmu
Karena Dialah cinta yang hakiki.

-Raihan –

Abdurrahman bin Abu Bakar. Menikah dengan 'Atikah. Ia sangat mencintai
isterinya karena agama dan akhlaknya. Yang karena kecintaannya itu, membuat
Abdurrahman betah di rumah dan beberapa kali tidak shalat berjamaah di
masjid. Mengetahui hal ini, Abu Bakar menyuruhnya menceraikan saja isterinya
itu. Dan Abdurrahman bersyair dengan sedih untuk isterinya, "Demi Allah
tidaklah aku melupakanmu walau matahari kan terbit meninggi dan tidaklah
terurai air mata merpati itu kecuali berbagi hati. Tidak pernah kudapatkan
orang sepertiku mentalak orang seperti dia, dan tidaklah orang seperti dia
ditalak karena dosanya. Dia berakhlak mulia, beragama dan bernabikan
Muhammad. Berbudi pekerti tinggi bersifat pemalu dan halus tutur katanya.."
Namun kecintaan yang dalam kepada 'Atikah tidak menghalanginya untuk
memenuhi panggilan Allah kala jihad dikumandangkan. Ada cinta di atas cinta.
Ia tinggalkan isterinya dan berjuang hingga syahid. Mati di jalan Allah
adalah cita-cita kami tertinggi.
Ayat Al Akrash. 17 tahun. Menggapai syahadah menjelang pernikahannya.
Pernikahan yang seharusnya menjadi penantian semua gadis. Menikah di kemelut
perjuangan membebaskan bangsa dari penjajahan? Ayat Al Akrash bukannya tak
punya cinta. Ia mencintai calon suaminya. Tetapi, ada yang lebih tinggi dari
cinta kepada manusia, yaitu cinta kepada Allah Subhanahu wa Taala. Ya, dan
bom cinta itu menewaskan 3 tentara Israel dan melukai 70 orang lainnya.
Subhanallah. Ayat kini telah menjadi mempelai wanita seluruh warga Palestina
dan pejuang Islam sedunia.
Zahid. 35 th. Sahabat Rasulullah SAW ini akan menikah dengan wanita yang
sholehah, sangat cantik dan terhormat. Ia tengah mempersiapkan
pernikahannya. Panggilan jihad berkumandang. Para sahabat menyarankan
kepadanya untuk tidak ikut berjihad, karena ia akan berbulan madu. Tetapi
apa jawaban sang pejuang ini? Zaid menjawab dengan tegas, "Itu tidak
mungkin!" Lalu Zahid menyitir ayat, "Jika bapak-bapak, anak-anak,
saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan
Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang fasik" (QS. 9:24). Dan majulah Zahid ke medan pertempuran.
Menggapai syahid.
Mengutif kalimat dari Ustadz Anis Matta “Lupakan! Lupakan cinta jiwa yang tidak akan sampai di pelaminan. Tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik. Semua cinta dari jenis yang tidak berujung dengan penyatuan fisik hanya akan mewariskan penderitaan bagi jiwa.”


Cita-cita itu adalah semangat hidup....jadi bercita-citalah yang tinggi....

Ku ingin bercerita tentang Cinta..
Cinta yang lahir dari Jiwa..
Jiwa yang Tulus dan ikhlas menerima pasangannya apa adanya..
Cinta yang berarti saling mengerti,saling memahami dan saling memberi...
Cinta itu tentang kesetian..
Cinta itu juga bercerita tentang komitmen,kejujuran,keihlasan
Dan Dampak Luar Biasa dari Cinta
adalah Selalu dekat dengan Pemilik Cinta..
Yaitu Sang Maha Pencipta Cinta....
Kelak semoga Cinta dalam hati ini bersemi..
dalam bingkai ikatan Suci...
untuk bersama-sama kita mengarungi
hidup ini..
selalu...
Bersama-sama....
Amiiin...

No comments:

Post a Comment