Saturday, 11 February 2012

CINTA UNTUK BUNDA




"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada kedua orang ibu bapaknya,
Ibunya telah mengandungnya
Dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, ...."
(QS Luqman : 14)
Setiap orang tua pasti mendambakan anak yang sholeh. Anak yang selalu menaati perintah Rabb-Nya. Untaian doa dari seorang anak yang dapat mengantarkan mereka ke sebuah tempat terindah. Sebuah tempat yang menjadi impian semua orang. Tiada lain dan tiada tempat lagi keindahan itu selain Jannah-Nya Allah.
Cerita indah, cinta seorang pemuda desa pada ibunya. Pemuda tersebut bernama Muhammad Irham. Muhammad adalah sebuah panggilan akrab ibunya. Muhammad merupakan sosok seorang pemuda yang patut untuk dicontoh. Setiap ucapan dan perbuatannya membuat sang ibu bangga padanya. Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Bekerja keras, membanting tulang adalah pekerjaan sehari-harinya. Tidak pernah kenal lelah dan henti. Kesetiaan dan kecintaan pada ibunya adalah sebagai sebuah motivasi untuk terus semangat bekerja. Bukan hanya ibunya yang bangga akan kesholehannya. Tapi semua masyarakat di desanya juga mengakui bahwa ia adalah pemuda sholeh.
“Janganlah kamu katakan pada mereka berdua uf (ah)!”(QS Al-Isra’ :23)
Hidup dalam kesederhanaan. Bergaul dengan siapapun. Mengajar anak-anak untuk mengaji adalah kebiasaan yang dilakukannya. Karena memang dulu dia pernah menggali ilmu di sebuah Pondok Pesanteren. Dia juga mengikuti program tahfidz. Menghafal al-qur’an sudah menjadi rutinitasnya setiap hari. Selama di Pondok Pesanteren, dia jarang pulang. Tapi bukan berarti kecintaan pada sang ibu menjadi berkurang. Menggali ilmu dan mengamalkannya adalah salah satu wujud bukti kecintaanya pada sang ibu. Karena dia tidak menginginkan adanya sebuah air mata yang membasahi pipi ibunya. Tapi yang dia inginkan adalah bagaimana kemudian ibunya bisa tersenyum. Sebuah senyuman yang membuatnya semakin termotivasi. Satu tahun kemudian, ayahnya sakit. Dia kemudian pulang untuk ayahnya. Hari demi hari ia lalui dengan merawat ayah tercinta. Penyakit jiwa. Ya,,, itulah penyakit yang diderita oleh sang ayah. Dari pengobatan tradisional sampai pengobatan modern pernah dicobanya. Tapi masih belum berhasil. Dilema adalah sebuah kata dan perasaan yang lagi dihadapi Muhammad. Pemuda yang sholeh, baik hati, sopan, ramah, kini harus keluar dari pondok pesanteren demi ayahnya tersayang.
Abdullah bin Mas’ud t berkata,
“Saya bertanya kepada Rasulullah “Amalan apa yang paling dicintai oleh Allah? Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Saya berkata, “Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Berbakti pada kedua orangtua.” Saya bertanya lagi,”Kemudian apa?” Beliau menjawab, “Jihad di jalan Allah.” (Muttafaqun ‘alaih).
Allah lebih mencintai bakti kepada orang tua dibanding seseorang berjihad di jalan Allah sedang orang tuanya membutuhkannya. Hal itu juga dengan tegas dinyatakan oleh Rasulullah ketika menolak salah seorang sahabat yang tidak mendapatkan izin dari orangtuanya dan menyuruhnya kembali ke orangtuanya karena di keduanya terdapat jihad. Begitu juga terdapat atsar dari ‘Umar dan yang lain.

No comments:

Post a Comment