Monday 13 February 2012

Anggaran Fleksibel dan Perhitungan Biaya Standar: Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung.



Didirikan pada tahun 1907 untuk menyediakan jasa pengiriman surat dan ekspedisi di Seattle, Washington, United Percel Sevicse (UPS) telah menjadi perusahaan pengantar paket terbesar di dunia serta penyedia jasa transportasi dan logistik khusus yang memimpin secara global. Bisnis utama dari perusahaan tersebut adalah kepastian waktu pengiriman dari paket-paket dan dokumen-dokumen yang dijamin akan tiba sesuai waktu yang ditetapkan oleh pelanggan. Selain melakukan pengantaran ke seluruh wilayah Amerika Serikat, perusahaan tersebut juga melakukan pngentaran ke lebih dari 200 negara dan wilayah. Secara rata-rata, UPS mengantarakan lebih dari tiga belas juta paket dan dokumen setiap hari ke seluruh penjuru dunia. Hal tersebut menghasilkan pendapatan sebanyak lebih dari $31 miliar di tahun 2002 dan memperoleh laba yang lebih tinggi dari para pesainganya. Bagaimanakan UPS dapat melakukannya?
Sebagai pelopor penerapan standar dalam semua tahap operasinya, UPS terkenal atas tuntutannya yang ketat terhadap kepatuhan standar-standar tersebut. Setiap hari, setiap pengemudi truk pengiriman UPS mengetahui dengan pasti julah paket dan dokumen yang harus dikirimnya pada hari itu. Pengemudi-pengemudi UPS diharapkan untuk menempuh jarak tertentu dalam waktu tertentu. Para pelanggan UPS dapat menelusuri paket mereka pada situs Web UPS untuk mengetahui keberadaan dari suatu paket dan kapan waktu paket tersebut dikirimkan atau akan dikirimkan. Dengan menjaga standar-standar yang ketat, selama ini UPS mampu melakuka pengiriman sesuai dengan waktu yang dijanjikan dan telah menjadi salah satu perusahaan terbaik dalam menjalankan operasinya di AS serta merupakan satu perusahaan global dengan merek yang paling diakui di dunia.
Oleh karena itu, organisasi dan bisnis-apakah itu perusahaan jasa, dagang atau manufaktur, baik untuk mencari laba atau tidak-menggunakan anggaran dan standar untuk menetapkan ekspektasi kinerja, mengevaluasi dan mengendalikan operasi, memotivasi karyawan, dan mendorong upaya-upaya untuk mencapai tujuan.
Bab ini menelaah penggunaan anggaran dan sistem perhitungan biaya standar dalam operasi perusahaan.
Pengendalian operasi membantu manajer dalam meraih tujuan yang dianggarkan. Pengukuran hasil operasi menjadi umpan balik bagi para manajer dan membantu mereka mendapatkan masukan mengenai penyebab-penyebab dari hasil operasi. Dengan belajar dari masa lalu, manajer dapat;seperti yang dikatakan oleh George Orwell, mengendalikan masa depan.

Mengevaluasi Hasil Operasi

Mengevaluasi hasil operasi mencakup identifikasi varian. Varian adalah besarnya penyimpangan/deviasi hasil operasi aktual dari hasil operasi yang diharapkan.varian merupakan sebuah kejutan dan biasanya bukan karakteristik yang baik dari suatu operasi yang dikelola dengan baik. Sistem akuntasni yang baik dapat menentukan besar varian dan membuat manajer waspada erhadap adanya varian yang signifikan sedini mungkin sehingga manajer dapat mengatasinya.
Pengetahuan adaya varian dapat membantu manajer untuk tidak menghabiskan waktu pada operasi yang terkendali tetapi memfokuskan pada bidnag –bidang yang membutuhkan pehatiannya. Varian yang menguntungkan dapat memperbaiki hasil operasi. Sebuah perusahaan memperoleh laba operasi yang lebih tinggi dan varian yang menguntungkan apabila perusahaan tersebut:
•Menjual lebih banyak unit.
•Menerima harga jual per unit yang lebih tinggi.
•Menghasilkan biaya yang rendah.
Perusahaan yang menjual produknya seharga 50% per unit ketika harga jual yang dianggarkan adalah $45, memiliki varian haga jual yang menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki varian yang tidak menguntungkan apabila membayar $36 per pon untuk bahan baku langsungketika anggaran mengharapkan bahan baku langsung biayanya adlah $32 per po. Dalam buku ini, varian menguntungkan diberi simbil f(favorable) dan varian tidak menguntungkan diberi simbol U (unfavorable).
Dua aspek dari operasi yang biasanya menarik bagi manajer dalam menilai operasi adalah efektifitas dalam meraih tujuan dan efisiensi dalam menjalankan operasi.

EFEKTIFITAS

Operasi yang efektif (effective operation) adalah operasi yang dapat memperoleh atau melampaui tujuan yang ditetapkan dari operasi tersebut. Operasi yang efektif sangat penting bagi strategi yang sukses. Operasi yang tidak efektif mengakibatkan hasil yang mengecewakan, menghabiskan kas dan sumebr daya lainnya, dan dapat mengakibatkan suatu organisasi mengalami kegagalan.

Efisiensi

Operasi yang efisien (efficient operation) tidak membuang-buang sumber daya secara Cuma-Cuma dalam melaksanakan operasinya. Suatu operasi tidak efisien jika perusahaan menggunakan sumber daya melebihi jumlah yang diperlukan.
Penentuan efektif terpisah dengan penentuan efektifitas. Sebuah perusahaan dapat efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan operasinya, tetapi masih belum efisien. Sebaliknya, perusahaan yang efisien mungkin belum efektif jika gagal mencapai tujuan operasinya.

Menentukan Efektivitas

Anggaran Fleksibel

Anggaran yang dibuat sebelum awal suatu periode adalah anggaran induk; anggaran tersebut menjelaskan harapan-harapan dan merupakan cetak biru (blueprint) dari operasi untuk periode yang akan datang. Anggaran tersebut merupakan anggaran tetap (stutic budget) karena dibuat hanya untuk tingkat output tertentu. Anggaran induk berfungsi sebagai panduan penting, bahan perbandingan, atau tolak ukur (benchmark) dalam mengawasi dan mengendalikan operasi serta untuk evaluasi kerja.
Namun, kondisi operasi jarnag berubah menjadi seperti yang diharapkan atua yang diprediksi ketika anggaran tersebut dibuat. Ketika output yang dihasilkan berbeda dari output yang dianggarkan, atau kondisi operasi aktual menyimpang dari yang dianggarkan akibat faktor-faktor di luar kendali perusahaan, perusahaan perlu menyatukan perubahan-perubahan ini dan merevisi anggaran induk sebelum menentukan efisiensi operasi.
Efisiensi dari suatu operasi ditentukan dengan membandingkan jumlah sumber daya yang digunakan dalam operasi tersebut dengan jumlah sumber daya yang seharusnya digunakan untuk sejumlah output aktual dari operasi itu. Alat yang dapat membantu dalam menentukan jumlah sumber daya ynag seharusnya digunakan dalam operasi pada periode tertentu adalah anggaran fleksibel bagi output pada periode tersebut.
Anggaran fleksibel (flexible budgeti) merupakan anggaran yang meyesuaikan pendapatan dan beban dengan jumlah output aktual yang dicapai.

Menentukan Efisiensi

Kita dapat memisahkan perbedaan antara hasil operasi dan anggaran induk ke dalam dua komponen: varian anggaran fleksibel dan varian volume penjualan

Varian Volume Penjualan

Varian volume penjualan (sales volume variance) dari suatu periode adalah selisih antara jumlah anggaran fleksibel dan jumlah dalam anggaran induk atau tetap pada suatu periode untuk unsur-unsur berkaitan. Varian volume penjualan mengukur dampak perubahan jumlah unit penjualan pada pendapatan penjualan, beban-beban, margin kontribusi, atau laba operasi dari periode berjalan.

Varian Anggaran Fleksibel

Varian anggaran fleksibel (flexible budget variance) adalah selisih antara hasil operasi dan jumlah dalam anggaran fleksibel pada tingkat output aktual dalam periode berjalan.

Varian anggaran fleksibel = Hasil aktual – Anggaran Fleksibel.

Varian laba operasi anggaran fleksibel (operating income flexible budget variance) dari suatu periode adalah selisih antara laba opersi anggaran fleksibel yang telah dianggarkan untuk setiap unit terjual atau laba operasi yang sudah diperoeh jika perusahaan melaksanakan operasi menurut anggaran induk kecuali untuk output dariperiode berjalan, atau laba operasi yang diperoleh pada periode tersebut.

Biaya Standar

Berapa stroke yang seharusnya siambil oleh seorang pemain golf untuk memainkan suatu lintasan?
Seorang pemain golf menggunakan par pada suatu lintasan sebagai tolak ukur kinerja. Par adala jumlah stroke yang diharapkan dapat diambil oleh seorang pemain golf untuk menyelesaikan suatu lintasan dengan baik-standar yang diperjuangkan untuk dicapai oleh seorang pemain golf.
Biaya standar adalah biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan atau organisasi untuk operasi mereka. Biaya standar merupakan dasar dalam aktivitas perencanaan dan pengendalian operasi, dan evaluasi kerja.
Komponen Sistem Biaya Standar
Biaya standar yang lengkap untuk suatu operasi mencakup standar-standar yang dibuat secara saksama untuk setiap elemen operasi, termasuk beban produksi, penjualan, administratif.
Suatu operasi produksi memiliki tiga elemen biaya produksi: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan tenaga kerja langsung.

Jenis-Jenis Standar

Dua jenis standar:
1.Standar Ideal (ideal standar),mengharuskan pelaksanaan yang sempurna dan efisiensi yang maksimal dalam setiap aspek operasi.
2.Standar yang Dapat Dicapai Saat (currently attainable standard), menetapkan kinerja criteria pada suatu tingkat yang sering kali dapat dicapai oleh seseorang yang telah mendapat pelatihan yan tepat dan pengelaman, tanpa harus melakukan upaya-upaya ekstra.

Pemilihan Standar

Standar mana- standar ideal atau yang dapat dicapai saat ini-sebaiknya digunakan oleh perusahaan salam sistem biaya standarnya? Tidak ada satu jawaban untuk semua situasi. Standar yang paling sesuai untuk perusahaan adalah standar yang dapat membantu tercapainya tujuan-tujuan strategis.

Sumber-sumber Standar

Sumber-sumber ini meliputi analisi aktivitas, data historis, standar-standar untuk operasi yang serupa pada perusahaan-perusahaan lain(teknik yang dikenal sebagai penentuan tolok ukur-benchmarking), ekspektasi pasar (target costing), dan keputusan stategis.

Analisis Aktivitas

Analisis aktivitas Adalah proses menentukan, menggambarkan, dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, proyek, atau operasi. Analisi aktivitas yang menyeluruh meliputi semua faktor input dan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dengan efisien. Analisis ini melibatkan pegawai dari beberapa bidang fungsional, trmasuk teknisi produk, teknisi industri, akuntan manajemen, dan pekerja bagian produksi.
Analisis aktivitas, jika dilakukan dengan tepat, dapat memberikan spesifikasi paling akurat dala penentuan standar. Namun, analisis ini sangan memakan waktu dan mahal, karena menentukan standar dengan analisis aktivitas membutuhkan analisis yang teliti atas sebagian besar aktivitas, jika tidak memungkinkan atas semuanya.

Data Historis

Melalui analisis yang teliti terhadap data historis untuk memprodusi produk atau melaksanakan tugas, pihak manajemen dapat menentukan standar yang tepat untuk suatu operasi. Praktik yang umum digunakan adalah menggunakan jumlah rata-rata atau median histori dari suatu operasi sebagai standar untuk operasi tersebut. Bagaimanapun, perusahaan yang berusaha utnuk lebih berhasil akan menggunakan kinerja terbaiknya di masa lalu sebagai standar.
Analisis data historis biasanya memakan biaya yang lebih sedikit daripada analisis aktivitas. Analisis datahistoris memiliki kelabihan dala menentukan standar untuk suatu perusahaan, mencakup semua faktor produksi yang relevan dengan cara bagaimana suatu perusahaan beroperasi. Namun demikian, standar yang didasarkan pada masa lalu dapat bias dan mengabaikan perbaikan atau perubahan-perubahan yang diharapkan serta mengandung ketidakefisienan masa lalu. Selain itu, meskipun standar-standar historis kemungkinan lebih mudah dicapai daripada standar ideal, standar historis mungkin tidak konsisten dengan perbaikan terus-menerus yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan dalam lingkungan persaingan dunia dalam lingkungan persainagn dunia yang kompetitif saat ini.

Penentuan Tolok Ukur

Asosiasi perusahaan manufktur sering mengumpulkan informasi mengenai industri mereka dan memiliki data yang dapat digunakan para manajer untuk menentukan standar operasi. Praktik-praktik saat ini dari operasi yang sama pada perusahan-perusahaan lain,meskipun dalam industri berbeda, dapat menjadi patokan yang baik dalam membuat standar.
Akhir-akhir ini, banyak perusahaan kelas dunai tidak puas dengan penggunaan operasi terbaik dari perusahaan-perusahaan dalam bidang industri yang sama; mereka mulai menerapkan standar terbaik dari berbagai perusahaan di mana pun.
Keuntungan dari penentuan tolak ukur (benchmarking) perusahaan-perusahaan kelas dunia adalah bahwa standar yan dihasilkan adalah berdasarkan kinerja terbaik di mana pun ynag dapat membantu perusahaan mempertahankan sisi kompetitifnya.

Ekspektasi Pasar dan Keputsan Strategi.

Ekspektasi pasar dan keputusan strategi sering kali berperan penting dalam penetapan standar,khususnya utnukperusahaan yang memakai perhitungan biaya berdasarkan terget.

Prosedur Penetapan Standar

Standar wewenang (authoritative standar) ditentukan hnaya atau terutama oleh manajemen. Sebaliknay, standar partisipatif (participative standar) membutukna partisipasi aktif dari para pegawai yang dipengaruhi oleh standar tersebut, selama proses penetapan standar.
Penyusunan Biaya Standar

Biaya adalah hasil dari aktivitas untuk membuat produk atau menyediakan jasa. Oleh karena itu, aktivitaslah yang yang akan dikelola oleh manajer, bukan biaya.

Penyusunan Biaya Standar untuk Bahan Baku Langsung.

Biaya standar bahan baku langsung suatu produk memiliki 3 segi, yaitu kualitas, kuantitas, dan harga.
Kualitas bahan baku langsung akan menentukan kualitas produk dan memengaruhi tahap-tahap proses produksi termasuk jumlah bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi, harga bahan baku langsung, waktu pemrosesan, serta tingkat dan frekuensi pengawasan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produksi.
Sering kali dibutuhkan trade off dalam operasi antara penggunaan bahan baku yang mahal dan berkualitas tinggi atau bahan baku yang agak murah, namun berkualitas lebih rendah.
Setelah kualitas bahan baku ditentukan, faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan standar kuantitas bahan baku langsung meliputi desai produk, pemicu biaya dari aktivias produk,kualitas bahan baku langsung, serta kondisi dsari fasilitas dan peralatan produksi yang digunakan dalam produksi produk.
Kualitas, kuantitas, dan waktu pembelian dapat memengaruhi standar harga bahan baku.

Penyusunan Biaya Standar untuk Tenaga Kerja Langsung

Departemen personalia menentukan tarif upah standar menurut jenis dan tingkat ketrampilan pekerja yang dibutuhkan dalam proses produksi. Baik untuk tenaga kerja langsung ataupun tidak langsung, tidak hanya meliputi upah yang dibayarkan tapi juga tunjangan (fringe benefit) bagi pegawai dan pajak penghasilan pegawai.

Kartu Biaya Standar

kartu biaya standar(standard cost sheet) memuat harga standar dan kuantitas elemen biaya produksi dalam memproduksi satu produk.

Varian Laba Operasi Anggaran Fleksibel

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap varian laba operasi anggaran fleksibel meliputi: deviasi harga jual, baiya variabel, serta biaya tetap dari jumlah standarnya atau jumlah yang dianggarkan.

1.Varian Harga Jual, merupakan selisih antara total pendapatan penjualan yang diterima dengan total penjualan dlaam anggaran fleksibel untuk unit-unit yang terjual pada suatu periode.
2.Varian biaya variabel anggaran fleksibel, adlah selisih antara beban-beban variabel yang terjadi dengan total beban variabel dalam anggaran fleksibel pada suatu periode.
3.Varian bahan baku Langsung, adalah selisih antara total biaya bahan baku langsung yang dikelurkan selama operasi dengan total baiya bahan baku langsung standar untuk output dari operasi (unit-unti yang diproduksi selama suatu periode).
4.Varian tenaga kerja langsung, merupakan hasil dari total biaya tenaga kerja langsung dri suatu periode yang berbeda dengan total biaya tenaga kerja langsung standar utnuk output pada periode tersebut.

Varian tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua komponen:
1)Varian tarif tenaga kerja langsung, adalah selisih antara tarif upah aktual yang dibayarkan dengan tarif standar dikalikan jumlah jam tenaga kerja langsung aktual dalam operasi.
2)Varian efisiensi tenaga kerja langsung, adalah selisih antara jumlah jam tenaga kerja langsung yang digunakan untuk n\bekerja denga total jam kerja standar untuk unit yang diproduksi dikalikan tarif upah tenaga kerja langsung standar per jam.

Dampak dari Teknologi Produksi Baru

Pengembangan konsep dan teknologi produksi seperti just in time (JIT), otomatisasi, sel-sel produksi, manajemen mutu total-memiliki pengaruh yang besar terhadap proses produksi, meode perhitungan biaya, dan sistem perhitungan biaya standar.
Perusahaan dengan sistem JIT sering kali kurang berkepentingan dengan varian harga beli bahan baku. Perusahaan-perusahaan tersebut sering kali membeli bahan baku dari pemasok dengan kontrak jangka panjang untuk memastikan pengiriman bahan baku berkualitas sesuai jadwal atau kebutuhan.
Teknologi produksi baru seperti otomatisasi, sistem produksi fleksibel, sel-sel atau kluster produksi, telah mengurangi pentingnya varian tenaga kerja langsung.

Isu-isu Keperilakuan dan Penerapan

Standar-standar yang tidak masuk akal mengakibatkan tekana yang berlebihan, adalah tidak fleksibel atau dipandang sebagai bagian sisterm penilaian kinerja dan penghargaan yang tidak adil.
Praktik-praktik dalam beberapa perusahaan, seperti Monsanto, DuPont, American Express, Xel, Xaloy, GTE, dan Black Box, Business Week menyimpulkan bahwa kinerja menjadi sangat bagus karena difasilitasi oleh faktor-faktor berikut:
•Penetapan tujuan yang dapat dicapai.
•Penetapan tujuan yang berarti
•Mengikutsertakan para pegawai
•Menjaga agar target terus berubah
•Membidik dengan teliti.


Daftar Pustaka

United Parcel Service Annual Report,2003. Temukan Informasi lebih lanjut mengenai perusahaan tersebut pada situs wen-nya:ups.com/.

David Grainger, “can McDonal’s Cook Again?” Fortune, 14 April 2003,h. 120-129.

William C. Lawler dan John Leslie Livingstone., “Profit and Productivity for small Bussiness,” Juornal of Accountancy, Desember 1986, h. 190-196.

H. Thomas Johnson dan Robert S.Kaplan, Relevance Lost:The Rise and Fall of Manajement Accounting (Boston: Harvard Business School Press, 1987); D. R. Berlant, et al. Harvard Business Review (Januari-Februari 1990, h. 178-85.

A.H. Amershi, R. D. Banker, dan S. M. Datar,”Ecobomic Sufficiency and Statistical Sufficiency in The Aggregation of Accounting Signal, “The Accounting Review 65 (1990), h. 113-130.

No comments:

Post a Comment