1. Audit Keuangan
Menguji akurasi catatan keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi
terhadap keakurangan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang
dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor internal juga melakukan audit
keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan oleh auditor ekstemal, atau
dapat beketja sama dengan eksternal.
2.
Audit Operasional
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk
memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan)
efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat
konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan
penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis
dari siklus hidup sistem.
3.
Audit Kesesuaian
Bertugas
memeriksa
efektivitas prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit
oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di
perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
Audit
persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa
audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan
secara perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya rnenggunakan
pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa nama pada sistem penggajian menggambarkan
pekerja yang sebenarnya dan bukannya hanya entri fktif yang dibuat oleh
supervisor yang bertanggung jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari
pembayaran tersebut.
4.
Rancangan sistem pengendalian Internal
Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit
agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. Dalam
auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang
telah ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu sistem
diimplementasikan, sehingga ia tak dapat
memberikan masukan terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah
akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem
itu telah diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu
perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa
auditor intemal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas
sistem tersebut.
No comments:
Post a Comment