Tuesday, 22 June 2010
IMPLIKASI MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN DAN KARIER KANAK-KANAK, ANAK, REMAJA, DAN DEWASA
Dengan mempelajari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa, maka dapat diketahui dengan jelas implikasinya baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Implikasi dari, mempelajari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa mengetahui lebih jelas kemandirian dan karier yang terdapat pada setiap individu serta hal-hal apa saja yang seharusnya dilakukan orang tua maupun guru di dalam menghadapi anak ketika sudah mencapai suatu kemandirian dan karier dalam hidupnya serta dampak-dampak dari kemandirian dan karier yang telah dicapai oleh seorang anak. Orang tua dan guru akan dapat menilai setiap individu terhadap perubahan dan perkembangan kemandirian dan karier yang terjadi dalam diri seorang anak tersebut. Sehingga dengan demikian, akan tampak jelas sebab-akibat dari prilaku individu maupun kelompok. Ketika masa kanak-kanak pasti berbeda dengan ketika masa anak, remaja maupun dewasa. Tingkat perkembangan kemandirian dan karier juga berbeda. Misalnya dari segi pemikiran, mental. Di dalam kehidupan sehari-hari acap kali terjadi sikap tidak saling memahami, mengerti antar individu maupun antar kelompok. Nah, disinilah dapat dilihat dengan jelas implikasi dari mempelajari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa, yaitu untuk dapat memupuk rasa kepedulian, perhatian, pengetian antar siapapun. Berbicara mengenai implikasi dari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa, maka kita bisa menterkaitkan dengan penilaian-penilaian terhadap manusia dengan lingkungan bergaulnya. Misalnya, ketika masa kanak-kanak sama siapa seharusnya bergaul? Ketika masa remaja juga begitu, sama siapakah seharusnya bergaul? Kemudian dari setiap pergaulan, baik ketika kanak-kanak, remaja maupun dewasa tingkat pergaulannya harus dapat dibedakan dan dapat memilih teman bermain sesuai dengan tingkat perkembangan yang terjadi dalam setiap individu. Pergaulan sangatlah berpengaruh terhadap sikap, sifat seseorang baik anak-anak, remaja maupun dewasa. Maka dari itulah pentingnya mempelajari dan membahas mengenai karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa. Hidup penuh dengan aturan. Ketika masih dalam perut bunda sampai ajal menjemput, manusia tidak pernah lepas dari koridor aturan yang biasa disebut dengan hukum. Satu kali salah dalam melangkah maka penyesalan akan datang seratus kali atau bahkan lebih dari seratus kali kesalahan dalam melangkah. Begitu juga halnya di dalam kehidupan anak-anak, remaja maupun dewasa. Maka dari itulah karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa dipelajari untuk dapat mengetahui apa yang seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan ketika masa kanak-kanak, remaja, maupun dewasa. Implikasi yang sangat menarik dari karakteristik perkembangan kemandirian dan karier kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa adalah adanya penambahan terhadap wawasan, pengetahuan, kesadaran, motivasi yang timbul dalam diri setiap individu maupun kelompok untuk berusaha membenahi dan merubah diri menjadi insan yang lebih baik seperti yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya. Seorang individu akan lebih jelas dan paham dalam membedakan apa yang seharusnya dilakukan dan ditinggalkan ketika mencapai umur tertentu. Misalnya ketika masa kanak-kanak apa saja hal-hal yang tidak boleh dilakukan? Ketika masa remaja tindakan apa yang harus diambil pada saat terjadi berbagai macam persoalan yang menimpa dirinya?
PENGELOLAAN PENDIDIKAN
1. Alasan Mengapa pendidikan (sekolah/madrasah) perlu diadministrasikan atau dikelola.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus selalu bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, pembaharuan, dan kelangsungannya sehingga penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara profesional. Mengingat pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembangunan peradaban bangsa, maka bidang pendidikan perlu komitmen nasional. Pengesahan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah meletakkan dasar kebijakan pendidikan ke depan sekaligus memberikan landasan legal dalam pelaksanaannya. Sebagai produk hukum, undang-undang ini tidak hanya mengakomodasi berbagai kepentingan guna pengembangan pendidikan nasional, tetapi juga mempertimbangkan fenomena globalisasi. Pesan-pesan baru yang terkandung dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, antara lain, memberikan dasar pengelolaan desentralisasi pendidikan, peningkatan porsi dana pendidikan, dan kecenderungan global.
Alasan alasan mengapa pendidikan perlu di administasikan atau dikelola:
Dalam rangka mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan pembangunan yang terjadi pada tingkat local, regional ataupun global sehingga penmdidikan dapat merencanakan, menyediakan, mengelola, dan juga mengatur bernagai tuntutan yang ada guna kepentingn apembangunan itu sendiri atau guna kelanjutan dari pembangunan yang berkesinambungan.
Produk atau hasil dari pembangunan pendidikan yang berbentuk fisik ataupun non-fisik yang berupa ilmu atau pengetahuan dalam ruang lingkup local, regional ataupun global. Agar produk atau hasil dari pembangunan ini dapt dirasakan manfaatnya bagi kehidupan manusia yang tentunya memerlukan penataan dan keberhasilannya.
Peranan dan tugas dari lembaga pendidikan (persekolahan) makin lama makin bertambah dan semakin beragam sehingga lembaga pendidikan atau persekolahan ini tidak hanya memerlukan tenaga guru sebagai pengajar saja akan tetapi juga memerlukan berbagai macam tenaga guru sebagai pengajar saja akan tetapi juga memerlukan berbagai macam tenaga kependidikan lain seperti pengelolan pendidikan, administrator, manager, plennner, supervisor, dan counselor dalam proses belajar mengajar.
Tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi dan juga tuntutan dari hidup manusia itu sendiri yang keduanya mesti seimbang dan selaras yang berakibat harus seimbang dan selarasnya lembaga pendidikan sebagai produsen dan individu sebagai konsumennya.
Tuntutan dari masyarakat terhadap pendidikan atau persekolahan yang menuntut peralatan dan fasilitas yang memadai serta personil yang berkualitas sebagai jaminan lembaga pendidikan atau persekolahan dalam merebut kepercayaan konsumen tenaga kerja di bursa tenaga kerja. Perencanaan, pengelolan dan kualitas mutu keluaran dari lembaga pendidikan atau persekolahan tidak sepenuhnya dapat dipercayakan hanya kepada guru saja walaupun guru tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi.
Pendidikan dan lembaga pendidikan dewasa ini telah menjadi ajang bisnis yang memerlukan penanganan yang lebih serius untuk dapat merebut persaingan yang sehat.
Sekolah merupakan sosok dari sebuah organisasi pendidikan yang melaksanakan kegiatan yang dikelola secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Dalam organisasi pendidikan terdapat dua sumber daya yang sangat penting artinya bagi organisasi itu. Dikatakan bahwa kedua sumber tersebut sangat vital karena maju mundurnya organisasi itu banyak tergantung kepadanya. Kedua sumber daya itu pertama adalah manusia biasa disebut sumber daya manusia (human resources), termasuk di dalamnya semua personil yang dalam pengelolaan pendidikan antara lain, misalnya, kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, penjaga sekolah dan pesuruh. Sumber daya lainnya adalah yang bukan manusia karena itu biasa disebut dengan istilah sumber daya bukan manusia (non human resources). Kedalam sumber daya yang kedua ini antara lain termasuk materi pelajaran, kurikulum, teknik dan metode, media, sarana fisik lainnya dan yang tidak kurang pentingya, uang. Selain dari itu organisasi sendiri juga merupakan sumber daya karena kuat lemahnya organisasi itu menentukan jalannya organisasi pendidikan. Oleh karena itu pengelolaan atau administrasi diperlukan dalam pendidikan (sekolah/madrasah) agar tercipta suatu kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan yang sama yakni tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
2. Alasan manakah yang lebih kuat, peraturan yang demokratis atau pribadi pemimpin yang demokratis?
Yang lebih kuat adalah pemimpin yang demokratis karena peraturan yang demokratis bisa berjalan dengan baik apabila pemimpinnya memiliki pribadi yang demokratis. Pribadi pemimpin yang demokratis sangat mempengaruhi peraturan yang demokratis. Sekuat apapun peraturan yang demokratis tapi pemimpinnya sendiri tidak memiliki jiwa atau pribadi yang demokratis maka tidak ada artinya. Ketercapaian suatu peraturan yang demokratis sesuai dengan apa yang diinginkan sangat tergantung dari pribadi seorang pemimpin. Sebagai contoh, misalnya dalam suatu sekolah diterapkan peraturan dilarang adanya korupsi terhadap uang milik sekolah. Tapi bagaimana mungkin semua itu bisa dijauhi jika jiwa atau pribadi dari kepala sekolah sendiri tidak memiliki sifat kejujuran. Artinya, peraturan yang diterapkan tersebut bisa berjalan dengan baik dan akan menjadi kuat jika terlebih dahulu ditanamkan sifat pribadi yang dimiliki seorang pemimpin dalam sekolah tersebut kuat dalam arti jujur yang diutamakan.
Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam disiplin sekolah yang demokratis, kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang. Siswa patuh dan taat karena didasari kesaadaran dirinya. Mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa, melainkan atas kesadaran bahwa hal itu baik dan ada manfaat. Tegaknya peraturan sekolah secara konsisten merupakan faktor pertama dan utama yang dapat menunjang berlangsungnya proses belajar yang baik. Baik buruknya lingkungan sekolah sebenarnya sangat ditentukan oleh peraturan atau tata tertib yang dilaksanakan secara konsisten. Hanya di sekolah dengan peraturan yang konsistenlah proses belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditentukan di dalam kurikulum. Dengan adanya peraturan tersebut, sekolah dapat berfungsi sebagai arena persaingan yang sehat bagi para siswa untuk meraih prestasi yang semaksimal mungkin. Selain itu, yang paling penting, dengan adanya peraturan yang dijalankan secara konsisten, sekolah dapat menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas tingkah laku siswa.
Jadi, peraturan yang demokrasi membutuhkan pribadi pemimpin yang demokratis. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Tanpa ada sistem demokrasi, tidak ada masyarakat demokratis, begitu pula sebaliknya. Karena itu, menjadikan demokrasi sebagai bentuk negara dan kehidupan adalah tugas yang terus menerus dan berkelanjutan. Dan, apa yang dikatakan oleh Benjamin Franklin – setelah kesepakatan konstitusi di Philadelphia – cocok untuk menggambarkan perlunya pemeliharaan demokrasi secara terus menerus: “Kita akan memiliki demokrasi sebagai bentuk negara dan kehidupan jika kita mengenggamnya.”
3. Alasan-alasan penting, mengapa guru-guru membutuhan peranan supervisi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan?
Guru membutuhkan supervisi dalam peningkatan mutu pendidikan karena supervise bertujuan untuk membantu guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar melalui peningkatan kompetensi guru itu sendiri dalam melaksanakan tugas professional mengajarnya. Seperti juga berlaku untuk segala kegiatan, usaha bantuan ini tidak akan berhasil apabila tidak ada keinginan untuk bekerja sama dan tidak ada sikap kooperatif baik dari yang dibantun yaitu guru sendiri maupun supervisor. Dengan demikian peranan guru terhadap berhasil tidaknya program supervise ini adalah sangat besar. Peranan guru dalam supervisi secara lebih terinci dapat ditelusuri dari proses pelaksanaan supervisi itu.
Di abad sekarang ini, yaitu era globalisasi dimana semuanya serba digital, akses informasi sangat cepat dan persaingan hidup semakin ketat, semua bangsa berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hanya manusia yang mempunyai sumber daya unggul dapat bersaing dan mempertahankan diri dari dampak persaingan global yang ketat. Termasuk sumber daya pendidikan.
Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek “guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional.
Supervisi adalah pengawasan profesional dalam bidang akademik dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan tentang bidang kerjanya, memahami tentang pembelajaran lebih mendalam dari sekedar pengawas biasa. Posisi dan kedudukannya lebih tinggi dan lebih baik dari orang yang diawasinya. Supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar, memberdayakan guru dan mempertinggi kualitas mengajar.
Supervisor yaitu orang yang melakukan kegiatan supervisi. Mereka adalah pengawas, manajer, direktur atau kepala sekolah, administrator atau evaluator. Supervisi memiliki 4 fungsi penting yang harus diperankan dalam setiap tugasnya, yaitu : Administratif function, Evaluation process, Teaching function dan Role of Consultant.
The Administratif function merupakan fungsi pengawasan umum terhadap kualitas kinerja guru dalam membelajarkan peserta didiknya. Supervisor memberi masukan yang berupa saran terhadap guru-guru bagaimana semestinya tugas peserta didik dalam melaksanakan tugas belajarnya.
The Evaluation process membantu guru untuk dapat memahami peserta didik bermasalah yang perlu mendapat bantuan dalam memecahkan masalah belajarnya.
The Teaching function menyediakan informasi baru yang relevan dengan tugas dan kebutuhan baru yang harus dilaksanakan guru kemudian menyampaikan dalam pembinaan.
The Role of Consulant merupakan bagian terpenting dari fungsi seorang supervisor. Sebagai seorang konsultan ia harus cakap dan terampil memberi bantuan dalam memecahkan berbagai kesulitan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugas utamanya.
Ada dua metafora untuk menggambarkan pentingnya pengembangan sumber daya guru. Pertama, jabatan guru diumpamakan dengan sumber air. Sumber air itu harus terus menerus bertambah, agar sungai itu dapat mengalirkan air terus-menerus. Bila tidak, maka sumber air itu akan kering. Demikianlah bila seorang guru tidak pernah membaca informasi yang baru, tidak menambah ilmu pengetahuan tentang apa yang diajarkan, maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan pengetahuan dengan cara yang lebih menyegarkan kepada peserta didik.
Kedua, jabatan guru diumpamakan dengan sebatang pohon buah-buahan. Pohon itu tidak akan berbuah lebat, bila akar induk pohon tidak menyerap zat-zat makanan yang berguna bagi pertumbuhan pohon itu. Begitu juga dengan jabatan guru yang perlu bertumbuh dan berkembang. Baik itu pertumbuhan pribadi guru maupun pertumbuhan profesi guru. Setiap guru perlu menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan output pendidikan berkualitas. Itulah sebabnya guru perlu belajar terus menerus, membaca informasi terbaru dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar suasana belajar mengajar menggairahkan dan menyenangkan baik bagi guru apalagi bagi peserta didik.
4. Alasan mengapa dalam pengadaan sarana prasarana pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembanagan peserta didik? Bagaimana peranan guru dalam memanfaatkan sarana prasarana pendidikan di sekolah?
Dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik karena :
Dengan adanya kesesuaian itu , memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan.
Kesesuaian sarana prasarana pendidikan dengan perkembangan peserta didik akan membantu terbentuknya karakter siswa dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai bakat masing-masing.
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Maka diperlukan pengelolaan perlengkapan pendidikan yang merupakan keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Perlengkapan pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya kesesuaian itu memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan. Dan kesesuaian sarana prasarana pendidikan dengan perkembangan peserta didik akan membantu terbentuknya karakter siswa dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai bakat masing-masing.
Peranan guru dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yaitu :
Sebagai penanggung jawab harus dapat membantu program sekolah secara efektif, melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta melaksanakan tugasnya, sesuai dengan fungsinya dan profesinya.
Seorang penanggung jawab sekolah (guru) harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik kualitatif maupun kuantitatif serta menggunakannya dengan tepat fungsi bangunan dan perlengkapannya.
Sebagai penanggung jawab harus mampu memelihara serta menggunakan bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudnya kesehatan, keamanan, kebahagiaan, dan keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat.
Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang dipercayakan kepadanya, tetapi harus memperhatikan seluruh keperluan alat-alat pendidikan yang dibutuhkan anak didiknya.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan proses membangun peradaban bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus selalu bertumpu pada konsep pertumbuhan, pengembangan, pembaharuan, dan kelangsungannya sehingga penyelenggaraan pendidikan harus dikelola secara profesional. Mengingat pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam proses pembangunan peradaban bangsa, maka bidang pendidikan perlu komitmen nasional. Pengesahan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah meletakkan dasar kebijakan pendidikan ke depan sekaligus memberikan landasan legal dalam pelaksanaannya. Sebagai produk hukum, undang-undang ini tidak hanya mengakomodasi berbagai kepentingan guna pengembangan pendidikan nasional, tetapi juga mempertimbangkan fenomena globalisasi. Pesan-pesan baru yang terkandung dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, antara lain, memberikan dasar pengelolaan desentralisasi pendidikan, peningkatan porsi dana pendidikan, dan kecenderungan global.
Alasan alasan mengapa pendidikan perlu di administasikan atau dikelola:
Dalam rangka mengantisipasi tuntutan perkembangan dan juga tuntutan pembangunan yang terjadi pada tingkat local, regional ataupun global sehingga penmdidikan dapat merencanakan, menyediakan, mengelola, dan juga mengatur bernagai tuntutan yang ada guna kepentingn apembangunan itu sendiri atau guna kelanjutan dari pembangunan yang berkesinambungan.
Produk atau hasil dari pembangunan pendidikan yang berbentuk fisik ataupun non-fisik yang berupa ilmu atau pengetahuan dalam ruang lingkup local, regional ataupun global. Agar produk atau hasil dari pembangunan ini dapt dirasakan manfaatnya bagi kehidupan manusia yang tentunya memerlukan penataan dan keberhasilannya.
Peranan dan tugas dari lembaga pendidikan (persekolahan) makin lama makin bertambah dan semakin beragam sehingga lembaga pendidikan atau persekolahan ini tidak hanya memerlukan tenaga guru sebagai pengajar saja akan tetapi juga memerlukan berbagai macam tenaga guru sebagai pengajar saja akan tetapi juga memerlukan berbagai macam tenaga kependidikan lain seperti pengelolan pendidikan, administrator, manager, plennner, supervisor, dan counselor dalam proses belajar mengajar.
Tuntutan kemajuan ilmu dan teknologi dan juga tuntutan dari hidup manusia itu sendiri yang keduanya mesti seimbang dan selaras yang berakibat harus seimbang dan selarasnya lembaga pendidikan sebagai produsen dan individu sebagai konsumennya.
Tuntutan dari masyarakat terhadap pendidikan atau persekolahan yang menuntut peralatan dan fasilitas yang memadai serta personil yang berkualitas sebagai jaminan lembaga pendidikan atau persekolahan dalam merebut kepercayaan konsumen tenaga kerja di bursa tenaga kerja. Perencanaan, pengelolan dan kualitas mutu keluaran dari lembaga pendidikan atau persekolahan tidak sepenuhnya dapat dipercayakan hanya kepada guru saja walaupun guru tersebut memiliki kualitas yang cukup tinggi.
Pendidikan dan lembaga pendidikan dewasa ini telah menjadi ajang bisnis yang memerlukan penanganan yang lebih serius untuk dapat merebut persaingan yang sehat.
Sekolah merupakan sosok dari sebuah organisasi pendidikan yang melaksanakan kegiatan yang dikelola secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang diinginkannya. Dalam organisasi pendidikan terdapat dua sumber daya yang sangat penting artinya bagi organisasi itu. Dikatakan bahwa kedua sumber tersebut sangat vital karena maju mundurnya organisasi itu banyak tergantung kepadanya. Kedua sumber daya itu pertama adalah manusia biasa disebut sumber daya manusia (human resources), termasuk di dalamnya semua personil yang dalam pengelolaan pendidikan antara lain, misalnya, kepala sekolah, guru, pegawai administrasi, penjaga sekolah dan pesuruh. Sumber daya lainnya adalah yang bukan manusia karena itu biasa disebut dengan istilah sumber daya bukan manusia (non human resources). Kedalam sumber daya yang kedua ini antara lain termasuk materi pelajaran, kurikulum, teknik dan metode, media, sarana fisik lainnya dan yang tidak kurang pentingya, uang. Selain dari itu organisasi sendiri juga merupakan sumber daya karena kuat lemahnya organisasi itu menentukan jalannya organisasi pendidikan. Oleh karena itu pengelolaan atau administrasi diperlukan dalam pendidikan (sekolah/madrasah) agar tercipta suatu kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan yang sama yakni tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.
2. Alasan manakah yang lebih kuat, peraturan yang demokratis atau pribadi pemimpin yang demokratis?
Yang lebih kuat adalah pemimpin yang demokratis karena peraturan yang demokratis bisa berjalan dengan baik apabila pemimpinnya memiliki pribadi yang demokratis. Pribadi pemimpin yang demokratis sangat mempengaruhi peraturan yang demokratis. Sekuat apapun peraturan yang demokratis tapi pemimpinnya sendiri tidak memiliki jiwa atau pribadi yang demokratis maka tidak ada artinya. Ketercapaian suatu peraturan yang demokratis sesuai dengan apa yang diinginkan sangat tergantung dari pribadi seorang pemimpin. Sebagai contoh, misalnya dalam suatu sekolah diterapkan peraturan dilarang adanya korupsi terhadap uang milik sekolah. Tapi bagaimana mungkin semua itu bisa dijauhi jika jiwa atau pribadi dari kepala sekolah sendiri tidak memiliki sifat kejujuran. Artinya, peraturan yang diterapkan tersebut bisa berjalan dengan baik dan akan menjadi kuat jika terlebih dahulu ditanamkan sifat pribadi yang dimiliki seorang pemimpin dalam sekolah tersebut kuat dalam arti jujur yang diutamakan.
Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yang diinginkan. Dalam disiplin sekolah yang demokratis, kemandirian dan tanggung jawab dapat berkembang. Siswa patuh dan taat karena didasari kesaadaran dirinya. Mengikuti peraturan yang ada bukan karena terpaksa, melainkan atas kesadaran bahwa hal itu baik dan ada manfaat. Tegaknya peraturan sekolah secara konsisten merupakan faktor pertama dan utama yang dapat menunjang berlangsungnya proses belajar yang baik. Baik buruknya lingkungan sekolah sebenarnya sangat ditentukan oleh peraturan atau tata tertib yang dilaksanakan secara konsisten. Hanya di sekolah dengan peraturan yang konsistenlah proses belajar dapat berlangsung dengan baik sesuai dengan rencana yang telah ditentukan di dalam kurikulum. Dengan adanya peraturan tersebut, sekolah dapat berfungsi sebagai arena persaingan yang sehat bagi para siswa untuk meraih prestasi yang semaksimal mungkin. Selain itu, yang paling penting, dengan adanya peraturan yang dijalankan secara konsisten, sekolah dapat menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas tingkah laku siswa.
Jadi, peraturan yang demokrasi membutuhkan pribadi pemimpin yang demokratis. Keduanya saling membutuhkan satu sama lain. Tanpa ada sistem demokrasi, tidak ada masyarakat demokratis, begitu pula sebaliknya. Karena itu, menjadikan demokrasi sebagai bentuk negara dan kehidupan adalah tugas yang terus menerus dan berkelanjutan. Dan, apa yang dikatakan oleh Benjamin Franklin – setelah kesepakatan konstitusi di Philadelphia – cocok untuk menggambarkan perlunya pemeliharaan demokrasi secara terus menerus: “Kita akan memiliki demokrasi sebagai bentuk negara dan kehidupan jika kita mengenggamnya.”
3. Alasan-alasan penting, mengapa guru-guru membutuhan peranan supervisi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan?
Guru membutuhkan supervisi dalam peningkatan mutu pendidikan karena supervise bertujuan untuk membantu guru dalam memperbaiki proses belajar mengajar melalui peningkatan kompetensi guru itu sendiri dalam melaksanakan tugas professional mengajarnya. Seperti juga berlaku untuk segala kegiatan, usaha bantuan ini tidak akan berhasil apabila tidak ada keinginan untuk bekerja sama dan tidak ada sikap kooperatif baik dari yang dibantun yaitu guru sendiri maupun supervisor. Dengan demikian peranan guru terhadap berhasil tidaknya program supervise ini adalah sangat besar. Peranan guru dalam supervisi secara lebih terinci dapat ditelusuri dari proses pelaksanaan supervisi itu.
Di abad sekarang ini, yaitu era globalisasi dimana semuanya serba digital, akses informasi sangat cepat dan persaingan hidup semakin ketat, semua bangsa berusaha untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hanya manusia yang mempunyai sumber daya unggul dapat bersaing dan mempertahankan diri dari dampak persaingan global yang ketat. Termasuk sumber daya pendidikan.
Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek “guru” dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang professional.
Supervisi adalah pengawasan profesional dalam bidang akademik dijalankan berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan tentang bidang kerjanya, memahami tentang pembelajaran lebih mendalam dari sekedar pengawas biasa. Posisi dan kedudukannya lebih tinggi dan lebih baik dari orang yang diawasinya. Supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar mengajar, memberdayakan guru dan mempertinggi kualitas mengajar.
Supervisor yaitu orang yang melakukan kegiatan supervisi. Mereka adalah pengawas, manajer, direktur atau kepala sekolah, administrator atau evaluator. Supervisi memiliki 4 fungsi penting yang harus diperankan dalam setiap tugasnya, yaitu : Administratif function, Evaluation process, Teaching function dan Role of Consultant.
The Administratif function merupakan fungsi pengawasan umum terhadap kualitas kinerja guru dalam membelajarkan peserta didiknya. Supervisor memberi masukan yang berupa saran terhadap guru-guru bagaimana semestinya tugas peserta didik dalam melaksanakan tugas belajarnya.
The Evaluation process membantu guru untuk dapat memahami peserta didik bermasalah yang perlu mendapat bantuan dalam memecahkan masalah belajarnya.
The Teaching function menyediakan informasi baru yang relevan dengan tugas dan kebutuhan baru yang harus dilaksanakan guru kemudian menyampaikan dalam pembinaan.
The Role of Consulant merupakan bagian terpenting dari fungsi seorang supervisor. Sebagai seorang konsultan ia harus cakap dan terampil memberi bantuan dalam memecahkan berbagai kesulitan yang dihadapi guru dalam menjalankan tugas utamanya.
Ada dua metafora untuk menggambarkan pentingnya pengembangan sumber daya guru. Pertama, jabatan guru diumpamakan dengan sumber air. Sumber air itu harus terus menerus bertambah, agar sungai itu dapat mengalirkan air terus-menerus. Bila tidak, maka sumber air itu akan kering. Demikianlah bila seorang guru tidak pernah membaca informasi yang baru, tidak menambah ilmu pengetahuan tentang apa yang diajarkan, maka ia tidak mungkin memberi ilmu dan pengetahuan dengan cara yang lebih menyegarkan kepada peserta didik.
Kedua, jabatan guru diumpamakan dengan sebatang pohon buah-buahan. Pohon itu tidak akan berbuah lebat, bila akar induk pohon tidak menyerap zat-zat makanan yang berguna bagi pertumbuhan pohon itu. Begitu juga dengan jabatan guru yang perlu bertumbuh dan berkembang. Baik itu pertumbuhan pribadi guru maupun pertumbuhan profesi guru. Setiap guru perlu menyadari bahwa pertumbuhan dan pengembangan profesi merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan output pendidikan berkualitas. Itulah sebabnya guru perlu belajar terus menerus, membaca informasi terbaru dan mengembangkan ide-ide kreatif dalam pembelajaran agar suasana belajar mengajar menggairahkan dan menyenangkan baik bagi guru apalagi bagi peserta didik.
4. Alasan mengapa dalam pengadaan sarana prasarana pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembanagan peserta didik? Bagaimana peranan guru dalam memanfaatkan sarana prasarana pendidikan di sekolah?
Dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan perkembangan peserta didik karena :
Dengan adanya kesesuaian itu , memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan.
Kesesuaian sarana prasarana pendidikan dengan perkembangan peserta didik akan membantu terbentuknya karakter siswa dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai bakat masing-masing.
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kurikulum. Maka diperlukan pengelolaan perlengkapan pendidikan yang merupakan keseluruhan proses perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan pengawasan peralatan yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Perlengkapan pendidikan adalah semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar-mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan adanya kesesuaian itu memungkinkan fasilitas yang ada benar-benar menunjang jalannya proses pendidikan. Dan kesesuaian sarana prasarana pendidikan dengan perkembangan peserta didik akan membantu terbentuknya karakter siswa dan dapat melayani serta menjamin mereka di waktu belajar, bekerja dan bermain sesuai bakat masing-masing.
Peranan guru dalam memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yaitu :
Sebagai penanggung jawab harus dapat membantu program sekolah secara efektif, melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta melaksanakan tugasnya, sesuai dengan fungsinya dan profesinya.
Seorang penanggung jawab sekolah (guru) harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik kualitatif maupun kuantitatif serta menggunakannya dengan tepat fungsi bangunan dan perlengkapannya.
Sebagai penanggung jawab harus mampu memelihara serta menggunakan bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudnya kesehatan, keamanan, kebahagiaan, dan keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat.
Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang dipercayakan kepadanya, tetapi harus memperhatikan seluruh keperluan alat-alat pendidikan yang dibutuhkan anak didiknya.
MANAJEMEN OPERASI PADA CV NUGRAHA BARU
Desain Produk
Mengenai desain produk dan desain-desain lainnya secara keseluruhan yang bertanggung jawab adalah pimpinan perusahaan yaitu Bapak Erry Zaenal Arifin. Desain dari nama perusahaan dan lain sebagainya. Desain juga berupa pembuatan katalog yang di pajang di depan tempat proses produksi serta terdapat plang yang bertuliskan Vannisa Brownies yang berfungsi sebagai simbol dan pengenal bagi konsumen yang baru mengunjungi perusahaan tersebut. Desain tersebut juga sebagai bukti kualitas yang dimiliki oleh CV Nugraha Baru.adapun untuk desain bungkus sesuai dengan rasa dan jenis brownies yang ditawarkan. Fungsinya agar kelihatan lebih menarik dan memikat selera konsumen. Terdapat pula desain plastic yang bertuliskan Vannisa Brownies dilengkapi dengan nama CV serta alamat perusahaan tersebut.
Manajemen Mutu Produksi.
Yang bertanggung jawab atas mutu (kualitas) Brownies Vannisa adalah pemilik CV Nugraha Baru itu sendiri. Mutu dijaga dengan baik melalui resep-resep rahasia yang dimiliki oleh pemilik perusahaan tersebut dan dijaga supaya resep-resep tersebut tidak tersebar ke orang lain. Untuk tetap menjaga kualitas dari Vannisa Brownies tersebut sangat dipertimbangkan dari sisi bahan baku yang dipakai, seperti susu yang berkualitas baik, gula, telur, dan bahan baku lainnya.
Desain Proses dan Kapasitas
Proses produksi yang dilakukan oleh CV Vnnisa Brownies adalah sbagai berikut:
i. Penyiapan bahan
ii. Pemecahan telur
iii. Mencampurkan telur, tepung, gula, dengan bahan-bahan yang lainnya dalam satu wadah kemudian dikocok dengan mesin pengocok.
iv. Setelah pengocokan selesai, adonan mengembang dan wadah tersebut dipindahkan ke bagian pengukusan.
v. Sebelum brownies dikukus, adonan tadi dimasukkan ke dalam loyal dan dikukus di mesin pengukus yang besar.
vi. Setelah matang, angkat brownies dan siap lakukan proses packing
vii. Setelah di packing barulah menata brownies tersebut.
viii. Pembungkus atau packing dibuat sendiri
Kita tidak tahu di dalam satu bungkus brownies terdapat berapa banyak bahan yang digunakan karena pembuatan dilakukan dalam jumlah besar, bukan secara satu per satu.
Lokasi
Lokasi proses produksi pertama berada di rumah pemilik tapi dengan perkembangan usahanya maka tempat produksi di pindahkan di sebelah rumahnya. Lokasi sebaiknya berada di lingkungan yang jauh dari perumahan agar pencemaran lingkungan berkurang. Lokasi yang strategis untuk produksi juga sangat penting untuk perkembangan perusahaan tersebutribusiat. Distribusi bahan baku dan pendistribusian juga sangat penting untuk benar-benar diperhatikan.
Desain Tata Letak
Untuk desain tata letak semuanya diatur oleh pemilik perusahaan, baik tata letak proses produksi maupun tempat pabrikya. Bangunan tempat produksi brownies sekarang dulunya dibeli dari perusahaan nata de coco. Dimana dalam bangunan tersebut terdapat ruang recepcionist dan tempat produksi brownies. Adapun rencana ke depannya di belakang pabrik akan dibuat kolam ikan yang sekaligus untuk dijadikan penampungan limbah karena menurut pemilik perusahan tersebut cara ini dapat mencegah tercemarnya limbah dan untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar. Masyarakat pun tidak terganggu. Adapun rencana ke depan bangunan akan dibuat lebih tinggi, lebih luas dan akan didirikan bangunan lagi.
SDM dan Sistem Kerja
Karyawan terdiri dari 13 orang khusus untuk bagian produksi dan total karyawan sampai sekarang sebanyak 29 orang. Adapun masalah karyawan dalam peraturan tidak melihat dari bacround yang penting mereka mau bekerja keras dan bersemangat. Namun, pemilik perusahaan tersebut merasa bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas SDM. Lalu intelektual disesuaikan dengan posisi yang akan ditempati oleh karyawan. Bagian produksi biasanya terdiri dari karyawan yang pendidikannya rendah sedangkan bagian yang lainnya seperti pemasaran dan keuangan biasanya terdiri dari orang-orang yang memang sudah paham dan memiliki backround pendidikan yang tinggi. Untuk system kerjanya tidak ada kerja lembur dikarenakan dengan kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai.
Supply Change Management
Untuk bentuk dan jenis peralatan yang hendak dipakai dalam proses produksi, desain dan bentunya berasal dari ide pemilik perusahaan itu sendiri dengan meminta bantuan orang lain dalam sisi biaya dan pembuatan mesin produksi tersebut. Untuk pemasok bahan baku tersebut adalah dari pasar terdekat.
Persediaan, Perencanaan, Kebutuhan Bahan, dan IJT
Persediaan barang bahan baku diperhitungkan berdasarkan banyaknya pemakaian dan juga batas waktu pemakaian bahan baku. Untuk persediaan barang sendiri tidak ada karena permintaan selalu lebih besar dibandingkan dengan hasil produksi walaupun tanpa promosi yang dilakukannya. Perusahaan tersebut juga memproduksi brownies sesuai dengan banyaknya pesanan. Jadi, tidak ada brownies yang mubazir. Kebutuhan bahan pun selalu terpenuhi dengan baik.
Penjadwalan Jangka Pendek dan Menengah
Selama ini CV Nugraha Baru tidak pernah mengalami penurunan pelanggan tapi sebaliknya pelanggan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karena itu, tidak pernah terjadi PHK karyawan. Hubungan perusahaan dengan karyawan-karyawannya selama ini berjalan dengan baik dan lancar. Permintaan barang selalu meningkat. Namun, perusahaan tersebut sangat membutuhkan banyak karyawan untuk memenuhi semua permintaan pelanggan yang terus meningkat setiap hari dan waktu.
Perawatan
Yang bertanggung jawab terhadap perawatan adalah pegawai perusahaan itu sendiri dengan cara tempat pengukusan dibersihkan setiap hari setelah produksi dan diadakan pengontrolan maksimal seminggu sekali.
Mengenai desain produk dan desain-desain lainnya secara keseluruhan yang bertanggung jawab adalah pimpinan perusahaan yaitu Bapak Erry Zaenal Arifin. Desain dari nama perusahaan dan lain sebagainya. Desain juga berupa pembuatan katalog yang di pajang di depan tempat proses produksi serta terdapat plang yang bertuliskan Vannisa Brownies yang berfungsi sebagai simbol dan pengenal bagi konsumen yang baru mengunjungi perusahaan tersebut. Desain tersebut juga sebagai bukti kualitas yang dimiliki oleh CV Nugraha Baru.adapun untuk desain bungkus sesuai dengan rasa dan jenis brownies yang ditawarkan. Fungsinya agar kelihatan lebih menarik dan memikat selera konsumen. Terdapat pula desain plastic yang bertuliskan Vannisa Brownies dilengkapi dengan nama CV serta alamat perusahaan tersebut.
Manajemen Mutu Produksi.
Yang bertanggung jawab atas mutu (kualitas) Brownies Vannisa adalah pemilik CV Nugraha Baru itu sendiri. Mutu dijaga dengan baik melalui resep-resep rahasia yang dimiliki oleh pemilik perusahaan tersebut dan dijaga supaya resep-resep tersebut tidak tersebar ke orang lain. Untuk tetap menjaga kualitas dari Vannisa Brownies tersebut sangat dipertimbangkan dari sisi bahan baku yang dipakai, seperti susu yang berkualitas baik, gula, telur, dan bahan baku lainnya.
Desain Proses dan Kapasitas
Proses produksi yang dilakukan oleh CV Vnnisa Brownies adalah sbagai berikut:
i. Penyiapan bahan
ii. Pemecahan telur
iii. Mencampurkan telur, tepung, gula, dengan bahan-bahan yang lainnya dalam satu wadah kemudian dikocok dengan mesin pengocok.
iv. Setelah pengocokan selesai, adonan mengembang dan wadah tersebut dipindahkan ke bagian pengukusan.
v. Sebelum brownies dikukus, adonan tadi dimasukkan ke dalam loyal dan dikukus di mesin pengukus yang besar.
vi. Setelah matang, angkat brownies dan siap lakukan proses packing
vii. Setelah di packing barulah menata brownies tersebut.
viii. Pembungkus atau packing dibuat sendiri
Kita tidak tahu di dalam satu bungkus brownies terdapat berapa banyak bahan yang digunakan karena pembuatan dilakukan dalam jumlah besar, bukan secara satu per satu.
Lokasi
Lokasi proses produksi pertama berada di rumah pemilik tapi dengan perkembangan usahanya maka tempat produksi di pindahkan di sebelah rumahnya. Lokasi sebaiknya berada di lingkungan yang jauh dari perumahan agar pencemaran lingkungan berkurang. Lokasi yang strategis untuk produksi juga sangat penting untuk perkembangan perusahaan tersebutribusiat. Distribusi bahan baku dan pendistribusian juga sangat penting untuk benar-benar diperhatikan.
Desain Tata Letak
Untuk desain tata letak semuanya diatur oleh pemilik perusahaan, baik tata letak proses produksi maupun tempat pabrikya. Bangunan tempat produksi brownies sekarang dulunya dibeli dari perusahaan nata de coco. Dimana dalam bangunan tersebut terdapat ruang recepcionist dan tempat produksi brownies. Adapun rencana ke depannya di belakang pabrik akan dibuat kolam ikan yang sekaligus untuk dijadikan penampungan limbah karena menurut pemilik perusahan tersebut cara ini dapat mencegah tercemarnya limbah dan untuk menjaga kesehatan lingkungan sekitar. Masyarakat pun tidak terganggu. Adapun rencana ke depan bangunan akan dibuat lebih tinggi, lebih luas dan akan didirikan bangunan lagi.
SDM dan Sistem Kerja
Karyawan terdiri dari 13 orang khusus untuk bagian produksi dan total karyawan sampai sekarang sebanyak 29 orang. Adapun masalah karyawan dalam peraturan tidak melihat dari bacround yang penting mereka mau bekerja keras dan bersemangat. Namun, pemilik perusahaan tersebut merasa bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas SDM. Lalu intelektual disesuaikan dengan posisi yang akan ditempati oleh karyawan. Bagian produksi biasanya terdiri dari karyawan yang pendidikannya rendah sedangkan bagian yang lainnya seperti pemasaran dan keuangan biasanya terdiri dari orang-orang yang memang sudah paham dan memiliki backround pendidikan yang tinggi. Untuk system kerjanya tidak ada kerja lembur dikarenakan dengan kurangnya sarana dan fasilitas yang memadai.
Supply Change Management
Untuk bentuk dan jenis peralatan yang hendak dipakai dalam proses produksi, desain dan bentunya berasal dari ide pemilik perusahaan itu sendiri dengan meminta bantuan orang lain dalam sisi biaya dan pembuatan mesin produksi tersebut. Untuk pemasok bahan baku tersebut adalah dari pasar terdekat.
Persediaan, Perencanaan, Kebutuhan Bahan, dan IJT
Persediaan barang bahan baku diperhitungkan berdasarkan banyaknya pemakaian dan juga batas waktu pemakaian bahan baku. Untuk persediaan barang sendiri tidak ada karena permintaan selalu lebih besar dibandingkan dengan hasil produksi walaupun tanpa promosi yang dilakukannya. Perusahaan tersebut juga memproduksi brownies sesuai dengan banyaknya pesanan. Jadi, tidak ada brownies yang mubazir. Kebutuhan bahan pun selalu terpenuhi dengan baik.
Penjadwalan Jangka Pendek dan Menengah
Selama ini CV Nugraha Baru tidak pernah mengalami penurunan pelanggan tapi sebaliknya pelanggan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karena itu, tidak pernah terjadi PHK karyawan. Hubungan perusahaan dengan karyawan-karyawannya selama ini berjalan dengan baik dan lancar. Permintaan barang selalu meningkat. Namun, perusahaan tersebut sangat membutuhkan banyak karyawan untuk memenuhi semua permintaan pelanggan yang terus meningkat setiap hari dan waktu.
Perawatan
Yang bertanggung jawab terhadap perawatan adalah pegawai perusahaan itu sendiri dengan cara tempat pengukusan dibersihkan setiap hari setelah produksi dan diadakan pengontrolan maksimal seminggu sekali.
MEMBANGUN KOMITMEN KARYAWAN DALAM BISNIS RITEL
Tantangan utama dalam penjualan eceran adalah untuk mengurangi tingkatkeluar masuk (perputaran) karyawan. Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah:
Perputaran karyawan tinggi dapat menyebabkan meningkatkan biaya dan mengurangi penjualan. Dan penjualan yang menurun dapat disebabkan berbagai hal, yaitu karyawan yang kurang berpengalaman dalam menjalankan tugasnya, serta kurang terampilnya sumber daya maupun pengetahuan tentang kebijakan perusahaan dan barang dagangan agar dapat berinteraksi dengan konsumen secara efektif.Maka,diperlukan pelatihan dan pengembangan pengetahuan bagi karyawan, agar karir karyawan dan penjualan perusahaan meningkat secara selaras. Dan dengan begitu, maka akan timbul komitmen yang kuat bagi karyawan untuk dapat terus bersedia bekerja dengan giat untuk memajukan perusahaan.
Biaya-biaya meningkat karena kebutuhan untuk merekrut dan melatih karyawan baru terus-menerus dilakukan. Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah:
a. Mengembangkan keterampilan karyawan
Terdapat dua aktivitas yang dilakukan ritel dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, yaitu dengan seleksi dan pelatihan.
Selektif
Proses orientasi awal bisa disajikan pada saat dilakukan wawancara dengan karyawan dalam rangka seleksi.Saat itulah calon karyawan dijelaskan bagaimana sikap-sikap bekerja yang dihargai di organisasi dan mana yang tidak.”Retail is Detail”,itulah salah satu kualifikasi yang dibutuhkan bagi SDM di dunia ritel, dan tidak setiap orang bisa melakukannya. Para SDM bisnis ini mengerjakan hal yang sangat rinci, jadwal yang ketat dan motivasi yang kuat. Maka, untuk membangun kekuatan kerja awalnya harus dilakukan perekrutan orang-orang yang benar.
Pelatihan
Pelatihan ditangani oleh personil bagian personalia atau SDM.Di dalam pelatihan ini karyawan diberikan pandangan tentang latar belakang organisassi dari mulai proses berdiri, siapa saja pemiliknya, bagaimana posisi organisassi dalam lingkungan pemasaran, apa saja sasaran-sasaran yang kini hendak diraih, siapa saja yang bekerja di sana, dan informasi-informasi lainnya. Dan perlu dipergunakan pula berbagai metode penyampaian pelatihan, mulai dari presentasi di ruangan kelas, melalui pertemuan antarstaf, seminar/pelatihan ke luar. Atau jika perlu libatkan pemasok, dan berbagai mitra lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang produk yang lebih mendalam kepada karyawan.
Di dalam pelatihan, diperlukan perencanaan yang matang dan membutuhkan landasan yang kuat. Maka terdapat beberapa pertanyaan yang penting untuk dijawab dalam membuat perencanaan.
• Mengapa sesuatu itu harus ditingkatkan kinerjanya?
• Apa tujuan melakukan pelatihan (pada dasarnya, tujuan terakhir adalah kepuasan pelanggan dan peningkatan kerja organisasi)
• Bagaimana memberikan pengaruh positif pada karyawan dalam pelatihan?
• Bagaimana harus mengimplementasikan apa yang sudah disampaikan dalam pelatihan?
• Apa langkah-langkah selanjutnya (follow-up)?
Dan adapun prinsip pelatihan yang bermanfaat untuk diharapkan.
• Jelaskan apa yang harus dilakukan dan mengapa?
• Pastikan karyawan mengetahui apa sesungguhnya pekerjaan yang harus dilakukannya dan tunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan penting untuk dia. Paparkanlah sejauh mana manfaat yang akan didapatkannya, termasuk manfaatnya dari segi kompensasi yang mungkin meningkat, peluang untuk mengembangkan karier, atau sekedar pemantapan nilai-nilai bekerja yang dimiliki oleh organisasi.
• Jelaskan hal-hal penting dalam pekerjaan.
• Jelaskan proses sebuah pekerjaan, bagian demi bagian sehingga dapat dipahami dengan mudah. Semakin sederhana bentuk penyampaiannya, akan semakin mudah diserap oleh karyawan.
• Demostrasikan dan tunjukkan. Tunjukkan pada karyawan apa yang harus dilakukan langkah demi langkah. Kemudian, biarkan karyawan yang terkait melakukan pekerjaan tersebut.
• Evaluasi proses pelatihan.
Ada dua tipe pelatihan yang perlu diperoleh oleh karyawan:
Keterampilan Teknis
Ini adalah keterampilan praktis untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Misalnya seorang sekretaris harus punya keterampilan menjalankan komputer dengan program aplikasi windows, atau seorang kasir harus mampu mengoperasikan cash register/post system yang ada padanya. Pelatihan dilakukan biasannya dengan memberikan teori, kemudian diberikan pula praktik dengan cara dibimbing, di mana pelajar bisa bertanya jika ada yang tidak dimengerti dan langsung diberikan petunjuk.
Keterampilan antarpribadi
Pada masalah keterampilan antarpribadi akan dibahas dua hal pokok,yakni: Keterampilan kepemimpinan (leadership skill) dan keterampilan melatih (coaching skill).
Keterampilan kepemimpinan (leadership skill)
Kepemimpinan merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di setiap level. Setiap kelompok pekerjaan memiliki unsur kepemimpinannya sendiri-sendiri dan dengan bobot yang berbeda-beda.Misal seorang staf dapat melakukan negosiasi namun berbeda kemampuan bernegosiasinya dengan manajer yang sering melakukan negosiasi dengan pemasok, manajemen puncak, karyawan yang menjadi bawahannya, pemilik gedung (kalau sewa gedung) dan lain-lain. Adapun kemampuan lain yang yang perlu dimiliki oleh pemimpin yaitu merencanakan,berkomunikasi yang baik, mampu mengatasi persoalan-persoalan (solving the problem), dan saling membangun hubungan baik.
Karena masing-masing level memiliki porsi yang berbeda-beda untuk memahami semua aspek keterampilan ini, maka perlu dibagi modul-modul pelatihannya. Misalnya modul dasar untuk para staf, modul untuk para supervisor atau manajer adalah modul madya (intermediate), atau modul lanjutan (advanced). Jika perlu dikaitkan dengan dengan pengembanagan karier si karyawan (misalnya syarat kenaikan golongan tertentu, harus lulus materi pelatihan kepemimpinan tertentu.) Karena banyak hal yang perlu dibahas dalam aspek ini maka selain dengan pembagian modul, periode pelatihan pun hendaknya dibagi. Misalnya, organisasi harus membuat program jangka waktu satu tahun.Contoh pelatihan di Alfamart yaitu Sumber Daya Manusia (people) untuk strategi pengelolaan SDM, manajemen membuat kombinasi para profesional yang berpengalaman (senior) dengan karyawan yang masih fresh, sehingga akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin untuk membentuk budaya kerja tim. Bentuk pelatihan dirancang sesuai dengan karier. Sebagai informasi, di organisasi toko Alfamart jabatan terendah adalah kasir, lalu naik ke pramuniaga, berikutnya merchandiser, kemudian asisten kepala toko, dan tertinggi kepala toko. Tahap pelatihannya, dari basic, intermediate hingga advance. Untuk posisi terbawah, bentuk pelatihannya tergantung pada hasil uji kompetensi, apakah perlu latihan dasar dulu ataukah langsung intermediate, bahkan advance. Karyawan dengan masa kerja setahun, tapi telah menguasai paket advance, dapat dipromosikan ke jabatan lebih tinggi.
Contoh, seorang kasir yang telah mengikuti uji kompetensi dan bekerja dengan baik, maka paling tidak butuh waktu 3-4 tahun untuk menjadi kepala toko. Gambaran lain, seorang merchandiser diperkirakan butuh waktu 6-12 bulan untuk naik pangkat sebagai asisten kepala toko (www.swa.co.id). Dengan sistem manajemen yang seperti ini, seluruh karyawan tentu sangat memahami apa yang dia kerjakan, sehingga proses bisnis didalamnya dapat berjalan dengan baik.
Dengan terus mengelola secara tepat ketiga komponen dalam sistem informasi yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, target alfamart di tahun 2009 kemungkinan besar dapat dicapai. Namun lingkungan persaingan juga merupakan salah satu faktor penting yang harus terus dipantau. Selain itu teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang, oleh karenanya Alfamart harus menjadi ritel yang flexible dan tidak menjadi sombong karena berbagai penghargaan yang telah diraihnya melainkan menjadikan berbagai penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus melakukan continuous improvement.
Keterampilan melatih (coaching skill)
Melatih adalah sebuah hubungan dengan atasan yang membangun rasa hormat, keamanan, tantangan dan tanggung jawab.Sasarannya adalah untuk memotivasi yang dilatih melakukan yang terbaik dan mencapai hasil maksimal dalam kerja maupun kehidupannya.
Maka, pelatihan sangat penting untuk ritel sebab lebih dari 60 persen karyawannnya mempunyai kontak langsung dengan pelanggan. Ini adalah menanamkan modal keterampilan karyawan untuk memberi informasi dan ssekaligus jawaban atas kesukaran dalam menemukan pekerja atau layanan yang berkualitas.
b. Memberdayakan karyawan
Memberdayakan karyawan (empowerment) di mana para manajer mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan dengan karyawan. Pemberdayaan pula memberikan sebagian kontrol yang dilakukan oleh bawahan secara langsung.Untuk industri ritel , dapat memperhatikan 6 prinsip pemberdayaan sebagai berikut:
Memuji dan membangun kekuatan.
Pujian yang sederhana dan dilakukan pada saat yang tepat dapat dilakukan agar dampak yang hebat pada produktivitas dan berikan pula karyawan ruangan untuk berkreasi, termasuk juga ruangan untuk sekali-kali berbuat salah.
Mendengar yang baik. Mencoba bertahan untuk mendengar ketimbang membantah.
Jadikan aturan. Kadang yang maju ke depan adalah manajer, maka bantuan yang diberikan kepada karyawan tersebut akan dihargai oleh karyawan.
Bebagi tanggung jawab antara manajer dan bawahannya.
Jangan cari kesalahan. Manajer jangan mencari kesalahan bawahan, namun mengawasi adannya masalah.Karena bawahan juga pada dasarnya ingin berprestasi dan dihargai.Mereka juga ingin dipuji atasan dan diberikan kebebasan untuk menangani masalah-masalah pelanggan. Jadi, manajer antisipasi keberhasilan bawahan, bukan kegagalan-kegagalan mereka.
c. Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan
Riset menunjukkan bahwa ketika praktik kinerja manajemen sumber daya manusia meningkat berarti perusahaan juga meningkatkan pengaturan keuangan bagi karyawannya.
Perputaran karyawan tinggi dapat menyebabkan meningkatkan biaya dan mengurangi penjualan. Dan penjualan yang menurun dapat disebabkan berbagai hal, yaitu karyawan yang kurang berpengalaman dalam menjalankan tugasnya, serta kurang terampilnya sumber daya maupun pengetahuan tentang kebijakan perusahaan dan barang dagangan agar dapat berinteraksi dengan konsumen secara efektif.Maka,diperlukan pelatihan dan pengembangan pengetahuan bagi karyawan, agar karir karyawan dan penjualan perusahaan meningkat secara selaras. Dan dengan begitu, maka akan timbul komitmen yang kuat bagi karyawan untuk dapat terus bersedia bekerja dengan giat untuk memajukan perusahaan.
Biaya-biaya meningkat karena kebutuhan untuk merekrut dan melatih karyawan baru terus-menerus dilakukan. Beberapa pendekatan yang digunakan ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah:
a. Mengembangkan keterampilan karyawan
Terdapat dua aktivitas yang dilakukan ritel dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, yaitu dengan seleksi dan pelatihan.
Selektif
Proses orientasi awal bisa disajikan pada saat dilakukan wawancara dengan karyawan dalam rangka seleksi.Saat itulah calon karyawan dijelaskan bagaimana sikap-sikap bekerja yang dihargai di organisasi dan mana yang tidak.”Retail is Detail”,itulah salah satu kualifikasi yang dibutuhkan bagi SDM di dunia ritel, dan tidak setiap orang bisa melakukannya. Para SDM bisnis ini mengerjakan hal yang sangat rinci, jadwal yang ketat dan motivasi yang kuat. Maka, untuk membangun kekuatan kerja awalnya harus dilakukan perekrutan orang-orang yang benar.
Pelatihan
Pelatihan ditangani oleh personil bagian personalia atau SDM.Di dalam pelatihan ini karyawan diberikan pandangan tentang latar belakang organisassi dari mulai proses berdiri, siapa saja pemiliknya, bagaimana posisi organisassi dalam lingkungan pemasaran, apa saja sasaran-sasaran yang kini hendak diraih, siapa saja yang bekerja di sana, dan informasi-informasi lainnya. Dan perlu dipergunakan pula berbagai metode penyampaian pelatihan, mulai dari presentasi di ruangan kelas, melalui pertemuan antarstaf, seminar/pelatihan ke luar. Atau jika perlu libatkan pemasok, dan berbagai mitra lainnya. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang produk yang lebih mendalam kepada karyawan.
Di dalam pelatihan, diperlukan perencanaan yang matang dan membutuhkan landasan yang kuat. Maka terdapat beberapa pertanyaan yang penting untuk dijawab dalam membuat perencanaan.
• Mengapa sesuatu itu harus ditingkatkan kinerjanya?
• Apa tujuan melakukan pelatihan (pada dasarnya, tujuan terakhir adalah kepuasan pelanggan dan peningkatan kerja organisasi)
• Bagaimana memberikan pengaruh positif pada karyawan dalam pelatihan?
• Bagaimana harus mengimplementasikan apa yang sudah disampaikan dalam pelatihan?
• Apa langkah-langkah selanjutnya (follow-up)?
Dan adapun prinsip pelatihan yang bermanfaat untuk diharapkan.
• Jelaskan apa yang harus dilakukan dan mengapa?
• Pastikan karyawan mengetahui apa sesungguhnya pekerjaan yang harus dilakukannya dan tunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan penting untuk dia. Paparkanlah sejauh mana manfaat yang akan didapatkannya, termasuk manfaatnya dari segi kompensasi yang mungkin meningkat, peluang untuk mengembangkan karier, atau sekedar pemantapan nilai-nilai bekerja yang dimiliki oleh organisasi.
• Jelaskan hal-hal penting dalam pekerjaan.
• Jelaskan proses sebuah pekerjaan, bagian demi bagian sehingga dapat dipahami dengan mudah. Semakin sederhana bentuk penyampaiannya, akan semakin mudah diserap oleh karyawan.
• Demostrasikan dan tunjukkan. Tunjukkan pada karyawan apa yang harus dilakukan langkah demi langkah. Kemudian, biarkan karyawan yang terkait melakukan pekerjaan tersebut.
• Evaluasi proses pelatihan.
Ada dua tipe pelatihan yang perlu diperoleh oleh karyawan:
Keterampilan Teknis
Ini adalah keterampilan praktis untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Misalnya seorang sekretaris harus punya keterampilan menjalankan komputer dengan program aplikasi windows, atau seorang kasir harus mampu mengoperasikan cash register/post system yang ada padanya. Pelatihan dilakukan biasannya dengan memberikan teori, kemudian diberikan pula praktik dengan cara dibimbing, di mana pelajar bisa bertanya jika ada yang tidak dimengerti dan langsung diberikan petunjuk.
Keterampilan antarpribadi
Pada masalah keterampilan antarpribadi akan dibahas dua hal pokok,yakni: Keterampilan kepemimpinan (leadership skill) dan keterampilan melatih (coaching skill).
Keterampilan kepemimpinan (leadership skill)
Kepemimpinan merupakan persyaratan yang harus dimiliki oleh setiap karyawan di setiap level. Setiap kelompok pekerjaan memiliki unsur kepemimpinannya sendiri-sendiri dan dengan bobot yang berbeda-beda.Misal seorang staf dapat melakukan negosiasi namun berbeda kemampuan bernegosiasinya dengan manajer yang sering melakukan negosiasi dengan pemasok, manajemen puncak, karyawan yang menjadi bawahannya, pemilik gedung (kalau sewa gedung) dan lain-lain. Adapun kemampuan lain yang yang perlu dimiliki oleh pemimpin yaitu merencanakan,berkomunikasi yang baik, mampu mengatasi persoalan-persoalan (solving the problem), dan saling membangun hubungan baik.
Karena masing-masing level memiliki porsi yang berbeda-beda untuk memahami semua aspek keterampilan ini, maka perlu dibagi modul-modul pelatihannya. Misalnya modul dasar untuk para staf, modul untuk para supervisor atau manajer adalah modul madya (intermediate), atau modul lanjutan (advanced). Jika perlu dikaitkan dengan dengan pengembanagan karier si karyawan (misalnya syarat kenaikan golongan tertentu, harus lulus materi pelatihan kepemimpinan tertentu.) Karena banyak hal yang perlu dibahas dalam aspek ini maka selain dengan pembagian modul, periode pelatihan pun hendaknya dibagi. Misalnya, organisasi harus membuat program jangka waktu satu tahun.Contoh pelatihan di Alfamart yaitu Sumber Daya Manusia (people) untuk strategi pengelolaan SDM, manajemen membuat kombinasi para profesional yang berpengalaman (senior) dengan karyawan yang masih fresh, sehingga akan ada yang ditunjuk sebagai pemimpin untuk membentuk budaya kerja tim. Bentuk pelatihan dirancang sesuai dengan karier. Sebagai informasi, di organisasi toko Alfamart jabatan terendah adalah kasir, lalu naik ke pramuniaga, berikutnya merchandiser, kemudian asisten kepala toko, dan tertinggi kepala toko. Tahap pelatihannya, dari basic, intermediate hingga advance. Untuk posisi terbawah, bentuk pelatihannya tergantung pada hasil uji kompetensi, apakah perlu latihan dasar dulu ataukah langsung intermediate, bahkan advance. Karyawan dengan masa kerja setahun, tapi telah menguasai paket advance, dapat dipromosikan ke jabatan lebih tinggi.
Contoh, seorang kasir yang telah mengikuti uji kompetensi dan bekerja dengan baik, maka paling tidak butuh waktu 3-4 tahun untuk menjadi kepala toko. Gambaran lain, seorang merchandiser diperkirakan butuh waktu 6-12 bulan untuk naik pangkat sebagai asisten kepala toko (www.swa.co.id). Dengan sistem manajemen yang seperti ini, seluruh karyawan tentu sangat memahami apa yang dia kerjakan, sehingga proses bisnis didalamnya dapat berjalan dengan baik.
Dengan terus mengelola secara tepat ketiga komponen dalam sistem informasi yang merupakan satu kesatuan yang saling mendukung, target alfamart di tahun 2009 kemungkinan besar dapat dicapai. Namun lingkungan persaingan juga merupakan salah satu faktor penting yang harus terus dipantau. Selain itu teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang, oleh karenanya Alfamart harus menjadi ritel yang flexible dan tidak menjadi sombong karena berbagai penghargaan yang telah diraihnya melainkan menjadikan berbagai penghargaan tersebut menjadi motivasi untuk terus melakukan continuous improvement.
Keterampilan melatih (coaching skill)
Melatih adalah sebuah hubungan dengan atasan yang membangun rasa hormat, keamanan, tantangan dan tanggung jawab.Sasarannya adalah untuk memotivasi yang dilatih melakukan yang terbaik dan mencapai hasil maksimal dalam kerja maupun kehidupannya.
Maka, pelatihan sangat penting untuk ritel sebab lebih dari 60 persen karyawannnya mempunyai kontak langsung dengan pelanggan. Ini adalah menanamkan modal keterampilan karyawan untuk memberi informasi dan ssekaligus jawaban atas kesukaran dalam menemukan pekerja atau layanan yang berkualitas.
b. Memberdayakan karyawan
Memberdayakan karyawan (empowerment) di mana para manajer mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan dengan karyawan. Pemberdayaan pula memberikan sebagian kontrol yang dilakukan oleh bawahan secara langsung.Untuk industri ritel , dapat memperhatikan 6 prinsip pemberdayaan sebagai berikut:
Memuji dan membangun kekuatan.
Pujian yang sederhana dan dilakukan pada saat yang tepat dapat dilakukan agar dampak yang hebat pada produktivitas dan berikan pula karyawan ruangan untuk berkreasi, termasuk juga ruangan untuk sekali-kali berbuat salah.
Mendengar yang baik. Mencoba bertahan untuk mendengar ketimbang membantah.
Jadikan aturan. Kadang yang maju ke depan adalah manajer, maka bantuan yang diberikan kepada karyawan tersebut akan dihargai oleh karyawan.
Bebagi tanggung jawab antara manajer dan bawahannya.
Jangan cari kesalahan. Manajer jangan mencari kesalahan bawahan, namun mengawasi adannya masalah.Karena bawahan juga pada dasarnya ingin berprestasi dan dihargai.Mereka juga ingin dipuji atasan dan diberikan kebebasan untuk menangani masalah-masalah pelanggan. Jadi, manajer antisipasi keberhasilan bawahan, bukan kegagalan-kegagalan mereka.
c. Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan
Riset menunjukkan bahwa ketika praktik kinerja manajemen sumber daya manusia meningkat berarti perusahaan juga meningkatkan pengaturan keuangan bagi karyawannya.
PERBANKAN SYARIAH PADA PT BTN CABANG BANDUNG
3.1 Gambaran Umum Institusi Mitra
3.1.1 Sejarah Singkat Pendirian PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Kantor Cabang Syariah Bandung
Sejarah mencatat bahwa dengan suksesnya BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) telah membawa status BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) pada tahun 1992. Status persero ini memungkinkan BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum. Dan memang untuk mendukung bisnis KPR tersebut, BTN mulai mengembangkan produk-produk layanan perbankan sebagaimana layaknya bank umum. BTN juga memiliki produk Tabungan, Giro, Deposito, ataupun layanan perbankan lainnya yang dimiliki oleh bank lain. Sukses BTN dalam bisnis KPR juga telah meningkatkan status BTN sebagai bank umum menjadi Bank Devisa pada tahun 1994.
Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalanannya dalam mengukir sejarah dengan segala prestasi yang dimilikinya telah membuktikan perannya dalam menghubungkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk menabung. Dengan semua usahanya maka BTN telah mengambil peran dalam usaha pembangunan di segala bidang di seluruh tanah air tercinta, Indonesia. Perjalanan panjang yang pada akhirnya membawa misi yang harus diemban, yaitu sebagai bank penyedia dana untuk tumbuhnya pembangunan perumahan nasional dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah membawa BTN sebagai bank satu-satunya yang besar melalui tugas mulia itu.
Pada tahun 2005, karena tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan Syariah, dan Keunggulan dalam prinsip Syariah, serta dengan adanya Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan/revisi atas Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 telah memberi peluang baru bagi tumbuh kembangnya Bank Syariah di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut dan karena adanya fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang mengharamkan bunga bank, maka turut mendorong minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perbankan dan keuangan berbasis syariah. Melihat kondisi tersebut, maka PT. BTN (Persero) pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Januari 2004 telah menetapkan untuk membuka Unit Usaha Syariah, dengan nama Unit Usaha Syariah Bank BTN guna memfasilitasi masyarakat yang memiliki minat yang besar terhadap jasa perbankan yang berbasis syariah. Namun, agar lebih mudah diingat oleh masyarakat, maka namanya diubah menjadi BTN Syariah.
PT Bank BTN Syariah yang mulai beroperasi sejak tanggal 14 Februari 2005 diawali dengan membuka KCS (Kantor Cabang Syariah) Jakarta berkeyakinan bahwa operasional perbankan yang berlandaskan prinsip bagi hasil dan pengambilang margin keuntungan dapat mendorong terciptanya stabilitas perekonomian.
PT. BTN (Persero) Kantor Cabang Syariah Bandung yang berlokasi di Jl. Jawa No. 7 Bandung berdiri pada tanggal 25 Februari 2005 yang bertepatan pada tanggal 16 Muharam 1426 H yang diresmikan oleh Bpk. Kodradi selaku Direktur utama BTN.
Meskipun usianya relatif muda, namun BTN Cabang Syariah Bandung telah dimanagement dengan baik, hal ini terbukti dengan adanya Visi dan Misi Perusahaan, Tujuan Pendirian serta adanya Pedoman Pegawai yang menjadi acuan etika bagi para pegawainya dalam memberikan pelayanan bagi para nasabahnya. Semua hal ini merupakan konsep yang ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu menjadi suatu perusahaan yang ungulan.
Berikut Visi, Misi, Tujuan Pendirian Perusahaan, Nilai-nilai dasar, Etika BTN Syariah, Pedoman Pegawai, Pencegahan Kekhilafan dan Fraud, Komitmen PT. BTN Syariah, serta Motto Pelayanan :
Visi dan Misi Bank BTN Syariah sejalan dengan Visi Bank BTN yang merupakan Strategic Business Unit dengan peran untuk meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak dapat terlayani.
Visi PT. BTN (Persero) KCS Bandung
" Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama."
Misi BTN Syariah
• Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.
• Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.
• Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.
• Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.
Tujuan Pendirian Perusahaan
• Untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan syariah.
• Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank.
• Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha.
• Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap nasabah dan pegawai.
Nilai dasar pegawai BTN Syariah
1. Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai Bank BTN taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing secara khusuk.
2. Pegawai Bank BTN selalu berusaha untuk menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan Bank BTN.
3. Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja terbaik.
4. Pegawai Bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi Bank BTN dan semua Stakeholders, sebagai perwujudan dari pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi.
5. Pegawai bank BTN selalu bekerja secara professional yang kompeten dalam bidang tugasnya.
Etika BTN Syariah
1. Patuh dan taat pada ketentuan syariah serta perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
2. Melaksanakan pencatatan segala transakasi yang berkaitan dengan kegiatan BTN secara benar sebagai wujud dari sikap profesionalisme dan sikap amanah
3. Berlomba dalam kebaikan untuk memberikan yang terbaik kepada semua stakeholders
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kegiatan pribadi
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan
6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank BTN
7. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapakan BTN terhadap keadaan ekonomi,sosial,dan lingkungannya.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarganya
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya
Pedoman Pegawai
1. Kita layani secara Ikhlas, Sopan, dan Santun semua langganan BTN dengan Senyum, Salam, dan Sapa.
2. Dalam menunaikan tugas pedomani 3 jangan :
Jangan Terlambat atau Menunda pekerjaan
Jangan membuat Kesalahan
Jangan Menerima apalagi Meminta atau Mengambil sesuatu yang bukan haknya.
3. Kita laksanakan tugas dengan baik secara Profesional supaya BTN Maju, Berkembang, Solid, dan Sehat sehingga Kesejahteraan pegawai dan keluarga meningkat.
Pencegahan Kekhilafan dan Fraud
1. Mempelajari, memahami, dan menjalankan SOP (Standard Operating Procedure) dengan benar
2. Menjaga kerahasiaan password, dengan mengganti password secara berkala, penggunaan password cadangan dengan menggunakan berita acara kepada yang menerima
3. Selalu belajar dari kesalahan yang paling kecil dan di perbaiki mulai diri sendiri dan saat ini juga
Komitmen BTN Syariah
1. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan kekeluargaan dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
2. Menjaga nama baik perusahaan dengan memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik sesuai dengan amanah yang diberikan
3. Bersedia untuk belajar dan mencari informasi secara berkesinambungan
4. Sanggup menjaga kedisiplinan dalam bekerja
5. Mengadministrasikan secara tertib, teratur dan bersih
6. Sanggup mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh kantor pusat
Motto Pelayanan PT. BTN (Persero) Kantor Cabang Syariah Bandung (Fact )
1. FAST = Melayani semua nasabah dengan cepat disertai senyum, salam sapa dan santun.
2. ACCURATE = Menyajikan data yang valid dan up to date untuk pelayanan nasabah dan pengambilan keputusan.
3. COMMITMENT AND CONSISTEN = Menjaga komitmen perusahaan kepada nasabah dan menjalankan secara istiqomah ( kesinambungan).
4. TEAM WORK = Bekerja secara bersama-sama mendahulukan Kepentingan Bersama daripada kepentingan diri dalam hal memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah.
3.1.2 Produk-produk BTN Syariah
Produk-produk BTN Syariah meliputi :
3.1 .2.1 Produk Dana
Tabungan Batara iB
Tabungan Batara iB adalah Tabungan yang berdasarkan Prinsip Wadiah yang bersifat simpanan dan bisa diambil setiap saat, tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian bonus ('athaya) yang bersifat sukarela/sesuai kebijakan Bank, tidak disyaratkan dan tidak diinformasikan baik secara lisan maupun tertulis oleh pihak Bank.
Tabungan Investa Batara iB
Tabungan Investa Batara iB adalah Tabungan Batara Syariah Berdasarkan Prinsip Mudharabah yang bersifat investasi atau berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan imbalan yang disyaratkan atau disepakati dalam bentuk nisbah yang tertuang dalam akad pembukaan rekening.
Tabungan Baitullah Batara iB
Tabungan Baitullah Batara iB merupakan Tabungan yang bersifat investasi atau berjangka yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
Giro Batara iB
Giro Batara iB adalah Giro yang berdasarkan prinsip Wadiah Yad Dhamanah merupakan simpanan pada Bank (perorangan atau badan hukum, dalam mata uang rupiah atau valuta asing) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.
Deposito Batara iB
Deposito Batara iB adalah jenis penanaman dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank. Deposito ini menggunakan prinsip Al Mudharabah Muttlaqah yakni suatu perkongsian antara dua pihak di mana pihak pertama selaku pemilik dana (shahibul maal) menyediakan dana, dan pihak kedua selaku pengelola dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana itu akan dibagikan sesuai dengan nisbah/ratio yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak.
3.1.2.2 Produk Pembiayaan
Pembiayaan KPR BTN iB
Diperuntukkan bagi pemohon/ calon nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya. Pembiayaan KPR BTN iB berdasarkan prinsip Murabahah, di mana harga jual didapatkan dari total harga beli dan margin (harga jual = harga beli + margin).
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal pembiayaan KPR BTN iB yang dapat diberikan adalah 80% untuk nasabah non kolektif dan sebesar 90% untuk nasabah kolektif dari taksasi Bank
• Jangka waktu pembiayaan maksimal sampai dengan 10 (sepuluh) tahun
• Lokasi rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya bebas
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
Syarat dan ketentuan:
• Warga Negara Indonesia, usia minimal 21 tahun atau telah menikah
• Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun
• Memiliki penghasilan yang dapat menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban
• Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun
• Tidak memiliki pembiayaan bermasalah baik di Bank maupun di Bank lain.
• NPWP sesuai ketentuan yang berlaku
Tabel 1. Angsuran KPR BTN Syariah
Pembiayaan KPR Indensya BTN iB
Pembiayaan KPR Indensya BTN iB diperuntukan bagi pemohon/ calon Nasabah yang memenugi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli tanah dan rumah dari Bank, yang dibangun oleh pengembang berdasarkan pesanan dari Nasabah, dimana Pengembang telah bekerjasama dengan Bank dalam hal penyediaan Pembiayaan KPR Indensya BTN iB.
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal pembiayaan KPR Indensya BTN iB yang dapat diberikan adalah sebesar 80% untuk Nsabah Non-Kolektif dan sebesar 90% untuk Nasabah Kolektif dari taksasi Bank
• Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
Pembiayaan Multiguna BTN iB
Pembiayaan Multiguna BTN iB ini diperuntukkan bagi pemohon/ calon Nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli Mobil atau Motor, guna dimiliki atau dipergunakan sendiri. Harga jual yang digunakan didapat dari total harga beli dan margin (harga jual = harga beli + margin). Pembayaran untuk pembiayaan ini dilakukan dengan angsuran dengan jangka waktu sebagai berikut:
• Maksimal 5 (lima) tahun untuk pembelian mobil baru
• Maksimal 4 (empat) tahun untuk pembelian mobil bekas
• Maksimal 4 (empat) tahun untuk pembelian motor baru
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal Pembiayaan Multiguna BTN iB yang dapat diberikan adalah sebesar 80% untuk Nasabah Non-Kolektif (mobil) dan sebesar 90% untuk Nasabah Kolektif (motor)
• Jangka waktu pembiayaan multiguna untuk mobil baru 5 (lima) tahun, mobil bekas (masa pakai + jangka waktu pembiayaan) tidak melebihi 7 (tujuh) tahun
• Jangka waktu pembiayaan multiguna untuk motor baru 4 (empat) tahun
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
Pembiayaan Modal Kerja BTN iB
Pembiayaan Modal Kerja BTN iB adalah penyediaan dana oleh BTN Syariah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha Nasabah yang terdiri dari:
• Memenuhi kebutuhan modal kerja usaha untuk industri sektor perumahan dan industri ikutannya, perdagangan atau jasa
• Pengadaan barang atau jasa atau proyek dengan Surat Perintah Kerja (SPK) oleh Kontraktor
• Memenuhi kebutuhan modal kerja untuk disalurkan kembali kepada konsumen (end user)
Persyaratan Pemohon:
• Memiliki izin usaha dan izin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
• Telah menjadi pemegang rekening giro di Kantor Cabang Syariah Bank BTN
Ketentuan Pembiayaan:
• Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 100% dari kebutuhan modal kerja
• Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 36 bulan
• Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui oleh Nasabah
• Biaya-biaya lain : Biaya Notaris, pengikatan barang agunan/ jaminan, biaya asuransi
• Agunan berupa barang persediaan, barang modal dan/ atau cessie atas piutang penjualan
Penentuan NISBAH untuk Pembiayaan Modal Kerja BTN iB
Gambar 1. Skema Mudharabah
Pembiayaan Yasa Griya BTN iB
Pembiayaan Yasa Griya BTN iB adalah pembiayaan modal kerja untuk pembangunan proyek perumahan kepada Pengembang/ Developer, di mana masing-masing pihak menyertakan modal dengan berbagi keuntungan menurut nisbah yang disepakati dan resiko kerugian usaha sesuai dengan porsi penyertaan modal masing-masing, mulai dari:
• Biaya pembangunan Konstruksi Rumah sampai dengan finishing, dan
• Biaya Prasarana dan sarana
Persyaratan Pemohon:
• Memiliki izin usaha dan izin lainnya untuk melakukan kegiatan pembangunan proyek perumahan
• Telah menjadi pemegang rekening giro di kantor Cabang Syariah Bank BTN
Ketentuan Pembiayaan:
• Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 80% dari kebutuhan modal kerja instruksi
• Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 24 bulan
• Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui Nasabah
• Biaya-biaya lain: Biaya Notaris, pengikatan barang agunan/ jaminan, biaya asuransi
• Agunan berupa lokasi proyek yang dibiayai
3.1.2.3 Produk Jasa
RTGS (Real Time Gross Settlement)
Real Time Gross Settlement (RTGS), sesuai PBI No.6/8/PBI/2004 adalah merupakan suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. Jangka waktu uang sampai untuk RTGS adalah satu hari kerja.
Jenis Layanan
• Single Credit Transaction
• Multiple Credit Transaction
Biaya Transaksi RTGS
Tabel 2. Biaya Transaksi RTGS
Kiriman Uang Rupiah (SKN)
Biaya kliring yang dipotong dari tabungan adalah sebesar Rp.7500,- sedangkan yang dilakukan secara tunai dikenakan biaya sebesar Rp.15000,-. Waktu Kliring dilakukan pada pukul 07.30-10.00 WIB dan pukul 11.30-14.00 WIB. Jangka waktu samapainya uang pada bank yang dituju adalah dua hari kerja.
3.2 Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank. Anggota DPS harus terdiri dari para pakar di bidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum bidang perbankan. Persyaratan anggota DPS diatur dan ditetapkan oleh DSN.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa DSN yang merupakan otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa mengenai kesesuaian produk dan jasa bank dengan ketentuan dan prinsip syariah.
Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN. Selain itu DPS juga mempunyai fungsi :
1. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan Unit Usaha Syariah dan Pimpinan Kantor Cabang Syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah.
2. Sebagai mediator antara Bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Bank yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.
3. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada Bank. DPS wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Bank Syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali dalam satu
Tanggung Jawab dan Tugas Pokok :
1. Financing Service
• Permohonan pembiayaan
• Analisa pembiayaan
• Pelunasan pembiayaan
• Claim nasabah pembiayaan
2. General Branch Administration
• Manajemen kepegawaian
• Pengelolaan anggaran /KPA
• Mengeklola aktiva tetap cabang
• Logistik
• Manajemen arsip dan surat menyurat
• Protokoler dan kesekretariatan
3. Financing Administration
• Administrasi pembiayaan
• Dokumentasi pembiayaan
• Dukungan administrasi terhadap finance service
4. Accountingg & Controlling
• Internal Control cabang
• Rekonsiliasi SL ( Subsidiary Ledger ) – GL ( General Ledger )
• Mengelola bukti-bukti transaksi
• Penyelesaian Suspense
• Menyiapkan laporan untuk pihak ekstern/intern
• Sebagai Koordinator RKAP
• Sebagai Koordinator dalam pemeriksaaan auditor iintern/ekstern
5. Transaction Processing
• Tindak lanjut transaksi
• Administrasi dana ( tabungan syariah )
• Entry data
• Kliring
• Proses khusus ( pajak, ATM, cek dan lain-lain)
• Pemeliharaan hardware/software
6. Financing recoveri
• Pembinaan pembiayaan
• Restrukturisasi pembiayaan
• Penyelesaian pembiayaan
7. Teller Service
• Transaksi penyetoran dan penarikan valas/non valas
• Administrasi kas
• Proses tunai dan non tunai
• Manajemen likuiditas
8. Customer Services
• Penjualan atau marketing produk dana, pembiayaan dan jasa
• Informasi kepada nasabah
• Pembiakaan atau penutupan rekening
• Pengelolaan dana statis bnasabah dan CIF
• Administrasi kartu ATM
• Claim dana nasabah
3.3 Informasi Penting lainnya tentang Pembiayaan pada Bank BTN
Implementasi pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah sangat berbeda dengan kredit yang diberikan oleh bank konvensional. Sebagai contohnya adalah penerapan prinsip jual beli sebagai salah satu produk perbankan syariah. Sedangkan pada bank konvensional tidak ada produk yang seperti ini, yang ada bahwa bank memberikan pinjaman dalam bentuk uang yang siap digunakan oleh nasabah dengan timbal balik berupa bunga yang diberikan kepada bank.
Pada perbankan syariah nasabah langsung mendapatkan barang yang dibutuhkan, dengan ketentuan bahwa nasabah wajib membayar kepada bank sebesar harga pokok ditambah mark up margin keuntungan yang dikehendaki oleh pihak bank.
KPR-BTN syariah adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah BTN syariah berdasarkan prinsip murabahah yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk membeli rumah dan atau berikut tanah guna dimiliki dan dihuni atau dipergunakan sendiri.
Akad adalah perjanjian tertulis pembiayaan murabahah yang dibuat oleh bank dan nasabah dimana di dalamnya memuat ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang disepakati, berikut perubahan-perubahnnya sesuai dengan ketentuan syariah dan perundang-undangan yang berlaku khusunya undang-undang tentang perbankan.
Pengertian murabahah di antaranya :
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut pejual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil.
Murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual beli yang disepakati bersama.
Pada pasal 9 ayat 1 PBI/NO.7/46/PBI/2005 disebutkan bahwa kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan murabahah berlaku persyaratan sebagai berikut :
1. Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli barang
2. Jangka waktu pembayaran harga barang kepada bank ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah
3. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya
4. Dalam hal mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang, maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
5. Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah
6. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan agunan tambahan selain barang yang dibiayai bank
7. Kesepakatan margin harus ditentukan satu kali pada awal akad dan tidak berubah selama periode akad
Angsuran pembiayaan selama periode akad harus dilakukan secara proporsional
3.1.1 Sejarah Singkat Pendirian PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
Kantor Cabang Syariah Bandung
Sejarah mencatat bahwa dengan suksesnya BTN dalam bisnis perumahan melalui fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) telah membawa status BTN ini menjadi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) pada tahun 1992. Status persero ini memungkinkan BTN bergerak lebih luas lagi dengan fungsinya sebagai bank umum. Dan memang untuk mendukung bisnis KPR tersebut, BTN mulai mengembangkan produk-produk layanan perbankan sebagaimana layaknya bank umum. BTN juga memiliki produk Tabungan, Giro, Deposito, ataupun layanan perbankan lainnya yang dimiliki oleh bank lain. Sukses BTN dalam bisnis KPR juga telah meningkatkan status BTN sebagai bank umum menjadi Bank Devisa pada tahun 1994.
Bank Tabungan Negara (BTN) sepanjang perjalanannya dalam mengukir sejarah dengan segala prestasi yang dimilikinya telah membuktikan perannya dalam menghubungkan kegemaran masyarakat Indonesia untuk menabung. Dengan semua usahanya maka BTN telah mengambil peran dalam usaha pembangunan di segala bidang di seluruh tanah air tercinta, Indonesia. Perjalanan panjang yang pada akhirnya membawa misi yang harus diemban, yaitu sebagai bank penyedia dana untuk tumbuhnya pembangunan perumahan nasional dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) telah membawa BTN sebagai bank satu-satunya yang besar melalui tugas mulia itu.
Pada tahun 2005, karena tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan Syariah, dan Keunggulan dalam prinsip Syariah, serta dengan adanya Undang-undang No.10 tahun 1998 tentang perubahan/revisi atas Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 telah memberi peluang baru bagi tumbuh kembangnya Bank Syariah di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut dan karena adanya fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang mengharamkan bunga bank, maka turut mendorong minat masyarakat untuk memanfaatkan jasa perbankan dan keuangan berbasis syariah. Melihat kondisi tersebut, maka PT. BTN (Persero) pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Januari 2004 telah menetapkan untuk membuka Unit Usaha Syariah, dengan nama Unit Usaha Syariah Bank BTN guna memfasilitasi masyarakat yang memiliki minat yang besar terhadap jasa perbankan yang berbasis syariah. Namun, agar lebih mudah diingat oleh masyarakat, maka namanya diubah menjadi BTN Syariah.
PT Bank BTN Syariah yang mulai beroperasi sejak tanggal 14 Februari 2005 diawali dengan membuka KCS (Kantor Cabang Syariah) Jakarta berkeyakinan bahwa operasional perbankan yang berlandaskan prinsip bagi hasil dan pengambilang margin keuntungan dapat mendorong terciptanya stabilitas perekonomian.
PT. BTN (Persero) Kantor Cabang Syariah Bandung yang berlokasi di Jl. Jawa No. 7 Bandung berdiri pada tanggal 25 Februari 2005 yang bertepatan pada tanggal 16 Muharam 1426 H yang diresmikan oleh Bpk. Kodradi selaku Direktur utama BTN.
Meskipun usianya relatif muda, namun BTN Cabang Syariah Bandung telah dimanagement dengan baik, hal ini terbukti dengan adanya Visi dan Misi Perusahaan, Tujuan Pendirian serta adanya Pedoman Pegawai yang menjadi acuan etika bagi para pegawainya dalam memberikan pelayanan bagi para nasabahnya. Semua hal ini merupakan konsep yang ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan, yaitu menjadi suatu perusahaan yang ungulan.
Berikut Visi, Misi, Tujuan Pendirian Perusahaan, Nilai-nilai dasar, Etika BTN Syariah, Pedoman Pegawai, Pencegahan Kekhilafan dan Fraud, Komitmen PT. BTN Syariah, serta Motto Pelayanan :
Visi dan Misi Bank BTN Syariah sejalan dengan Visi Bank BTN yang merupakan Strategic Business Unit dengan peran untuk meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai pelengkap dari bisnis perbankan di mana secara konvensional tidak dapat terlayani.
Visi PT. BTN (Persero) KCS Bandung
" Menjadi Strategic Business Unit BTN yang sehat dan terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama."
Misi BTN Syariah
• Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN.
• Memberikan pelayanan jasa keuangan Syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan Syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.
• Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip Syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.
• Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.
Tujuan Pendirian Perusahaan
• Untuk memenuhi kebutuhan Bank dalam memberikan pelayanan jasa keuangan syariah.
• Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank.
• Meningkatkan ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha.
• Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap nasabah dan pegawai.
Nilai dasar pegawai BTN Syariah
1. Sebagai orang yang beriman dan bertaqwa, pegawai Bank BTN taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran agamanya masing-masing secara khusuk.
2. Pegawai Bank BTN selalu berusaha untuk menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan Bank BTN.
3. Pegawai Bank BTN mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan Bank BTN dengan kinerja terbaik.
4. Pegawai Bank BTN selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi Bank BTN dan semua Stakeholders, sebagai perwujudan dari pengabdian yang di dasari oleh semangat kesediaan berkorban tanpa pamrih pribadi.
5. Pegawai bank BTN selalu bekerja secara professional yang kompeten dalam bidang tugasnya.
Etika BTN Syariah
1. Patuh dan taat pada ketentuan syariah serta perundang-undangan dan peraturan yang berlaku
2. Melaksanakan pencatatan segala transakasi yang berkaitan dengan kegiatan BTN secara benar sebagai wujud dari sikap profesionalisme dan sikap amanah
3. Berlomba dalam kebaikan untuk memberikan yang terbaik kepada semua stakeholders
4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kegiatan pribadi
5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan
6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank BTN
7. Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapakan BTN terhadap keadaan ekonomi,sosial,dan lingkungannya.
8. Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarganya
9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya
Pedoman Pegawai
1. Kita layani secara Ikhlas, Sopan, dan Santun semua langganan BTN dengan Senyum, Salam, dan Sapa.
2. Dalam menunaikan tugas pedomani 3 jangan :
Jangan Terlambat atau Menunda pekerjaan
Jangan membuat Kesalahan
Jangan Menerima apalagi Meminta atau Mengambil sesuatu yang bukan haknya.
3. Kita laksanakan tugas dengan baik secara Profesional supaya BTN Maju, Berkembang, Solid, dan Sehat sehingga Kesejahteraan pegawai dan keluarga meningkat.
Pencegahan Kekhilafan dan Fraud
1. Mempelajari, memahami, dan menjalankan SOP (Standard Operating Procedure) dengan benar
2. Menjaga kerahasiaan password, dengan mengganti password secara berkala, penggunaan password cadangan dengan menggunakan berita acara kepada yang menerima
3. Selalu belajar dari kesalahan yang paling kecil dan di perbaiki mulai diri sendiri dan saat ini juga
Komitmen BTN Syariah
1. Menjunjung tinggi rasa persaudaraan dan kekeluargaan dengan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
2. Menjaga nama baik perusahaan dengan memberikan pelayanan dan perilaku yang terbaik sesuai dengan amanah yang diberikan
3. Bersedia untuk belajar dan mencari informasi secara berkesinambungan
4. Sanggup menjaga kedisiplinan dalam bekerja
5. Mengadministrasikan secara tertib, teratur dan bersih
6. Sanggup mencapai target-target yang telah ditetapkan oleh kantor pusat
Motto Pelayanan PT. BTN (Persero) Kantor Cabang Syariah Bandung (Fact )
1. FAST = Melayani semua nasabah dengan cepat disertai senyum, salam sapa dan santun.
2. ACCURATE = Menyajikan data yang valid dan up to date untuk pelayanan nasabah dan pengambilan keputusan.
3. COMMITMENT AND CONSISTEN = Menjaga komitmen perusahaan kepada nasabah dan menjalankan secara istiqomah ( kesinambungan).
4. TEAM WORK = Bekerja secara bersama-sama mendahulukan Kepentingan Bersama daripada kepentingan diri dalam hal memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah.
3.1.2 Produk-produk BTN Syariah
Produk-produk BTN Syariah meliputi :
3.1 .2.1 Produk Dana
Tabungan Batara iB
Tabungan Batara iB adalah Tabungan yang berdasarkan Prinsip Wadiah yang bersifat simpanan dan bisa diambil setiap saat, tidak ada imbalan yang disyaratkan kecuali dalam bentuk pemberian bonus ('athaya) yang bersifat sukarela/sesuai kebijakan Bank, tidak disyaratkan dan tidak diinformasikan baik secara lisan maupun tertulis oleh pihak Bank.
Tabungan Investa Batara iB
Tabungan Investa Batara iB adalah Tabungan Batara Syariah Berdasarkan Prinsip Mudharabah yang bersifat investasi atau berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu dengan imbalan yang disyaratkan atau disepakati dalam bentuk nisbah yang tertuang dalam akad pembukaan rekening.
Tabungan Baitullah Batara iB
Tabungan Baitullah Batara iB merupakan Tabungan yang bersifat investasi atau berjangka yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji.
Giro Batara iB
Giro Batara iB adalah Giro yang berdasarkan prinsip Wadiah Yad Dhamanah merupakan simpanan pada Bank (perorangan atau badan hukum, dalam mata uang rupiah atau valuta asing) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau Bilyet Giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan.
Deposito Batara iB
Deposito Batara iB adalah jenis penanaman dana nasabah pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank. Deposito ini menggunakan prinsip Al Mudharabah Muttlaqah yakni suatu perkongsian antara dua pihak di mana pihak pertama selaku pemilik dana (shahibul maal) menyediakan dana, dan pihak kedua selaku pengelola dana (mudharib) bertanggung jawab atas pengelolaan dana. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana itu akan dibagikan sesuai dengan nisbah/ratio yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak.
3.1.2.2 Produk Pembiayaan
Pembiayaan KPR BTN iB
Diperuntukkan bagi pemohon/ calon nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya. Pembiayaan KPR BTN iB berdasarkan prinsip Murabahah, di mana harga jual didapatkan dari total harga beli dan margin (harga jual = harga beli + margin).
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal pembiayaan KPR BTN iB yang dapat diberikan adalah 80% untuk nasabah non kolektif dan sebesar 90% untuk nasabah kolektif dari taksasi Bank
• Jangka waktu pembiayaan maksimal sampai dengan 10 (sepuluh) tahun
• Lokasi rumah, rumah toko, apartemen dan jenis rumah tinggal lainnya bebas
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
Syarat dan ketentuan:
• Warga Negara Indonesia, usia minimal 21 tahun atau telah menikah
• Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun
• Memiliki penghasilan yang dapat menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban
• Mempunyai pekerjaan tetap (sebagai karyawan atau pekerjaan lainnya yang memperoleh gaji tetap) atau menjalankan usahanya sendiri (wiraswasta) dengan masa kerja minimal 1 (satu) tahun
• Tidak memiliki pembiayaan bermasalah baik di Bank maupun di Bank lain.
• NPWP sesuai ketentuan yang berlaku
Tabel 1. Angsuran KPR BTN Syariah
Pembiayaan KPR Indensya BTN iB
Pembiayaan KPR Indensya BTN iB diperuntukan bagi pemohon/ calon Nasabah yang memenugi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli tanah dan rumah dari Bank, yang dibangun oleh pengembang berdasarkan pesanan dari Nasabah, dimana Pengembang telah bekerjasama dengan Bank dalam hal penyediaan Pembiayaan KPR Indensya BTN iB.
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal pembiayaan KPR Indensya BTN iB yang dapat diberikan adalah sebesar 80% untuk Nsabah Non-Kolektif dan sebesar 90% untuk Nasabah Kolektif dari taksasi Bank
• Jangka waktu pembiayaan maksimal 10 tahun
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
Pembiayaan Multiguna BTN iB
Pembiayaan Multiguna BTN iB ini diperuntukkan bagi pemohon/ calon Nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk membeli Mobil atau Motor, guna dimiliki atau dipergunakan sendiri. Harga jual yang digunakan didapat dari total harga beli dan margin (harga jual = harga beli + margin). Pembayaran untuk pembiayaan ini dilakukan dengan angsuran dengan jangka waktu sebagai berikut:
• Maksimal 5 (lima) tahun untuk pembelian mobil baru
• Maksimal 4 (empat) tahun untuk pembelian mobil bekas
• Maksimal 4 (empat) tahun untuk pembelian motor baru
Keunggulan:
• Angsuran tetap sampai lunas
• Maksimal Pembiayaan Multiguna BTN iB yang dapat diberikan adalah sebesar 80% untuk Nasabah Non-Kolektif (mobil) dan sebesar 90% untuk Nasabah Kolektif (motor)
• Jangka waktu pembiayaan multiguna untuk mobil baru 5 (lima) tahun, mobil bekas (masa pakai + jangka waktu pembiayaan) tidak melebihi 7 (tujuh) tahun
• Jangka waktu pembiayaan multiguna untuk motor baru 4 (empat) tahun
• Margin bersaing
• Persyaratan mudah dan fleksibel
• Pelunasan dipercepat tidak dikenakan penalty
• Berdasarkan prinsip syariah
Pembiayaan Modal Kerja BTN iB
Pembiayaan Modal Kerja BTN iB adalah penyediaan dana oleh BTN Syariah untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha Nasabah yang terdiri dari:
• Memenuhi kebutuhan modal kerja usaha untuk industri sektor perumahan dan industri ikutannya, perdagangan atau jasa
• Pengadaan barang atau jasa atau proyek dengan Surat Perintah Kerja (SPK) oleh Kontraktor
• Memenuhi kebutuhan modal kerja untuk disalurkan kembali kepada konsumen (end user)
Persyaratan Pemohon:
• Memiliki izin usaha dan izin lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
• Telah menjadi pemegang rekening giro di Kantor Cabang Syariah Bank BTN
Ketentuan Pembiayaan:
• Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 100% dari kebutuhan modal kerja
• Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 36 bulan
• Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui oleh Nasabah
• Biaya-biaya lain : Biaya Notaris, pengikatan barang agunan/ jaminan, biaya asuransi
• Agunan berupa barang persediaan, barang modal dan/ atau cessie atas piutang penjualan
Penentuan NISBAH untuk Pembiayaan Modal Kerja BTN iB
Gambar 1. Skema Mudharabah
Pembiayaan Yasa Griya BTN iB
Pembiayaan Yasa Griya BTN iB adalah pembiayaan modal kerja untuk pembangunan proyek perumahan kepada Pengembang/ Developer, di mana masing-masing pihak menyertakan modal dengan berbagi keuntungan menurut nisbah yang disepakati dan resiko kerugian usaha sesuai dengan porsi penyertaan modal masing-masing, mulai dari:
• Biaya pembangunan Konstruksi Rumah sampai dengan finishing, dan
• Biaya Prasarana dan sarana
Persyaratan Pemohon:
• Memiliki izin usaha dan izin lainnya untuk melakukan kegiatan pembangunan proyek perumahan
• Telah menjadi pemegang rekening giro di kantor Cabang Syariah Bank BTN
Ketentuan Pembiayaan:
• Pembiayaan yang dapat diberikan maksimal 80% dari kebutuhan modal kerja instruksi
• Jangka waktu dapat diberikan maksimal selama jangka waktu 24 bulan
• Nisbah bagi hasil ditetapkan sesuai hasil analisa usaha yang dilakukan oleh pihak Bank dan disetujui Nasabah
• Biaya-biaya lain: Biaya Notaris, pengikatan barang agunan/ jaminan, biaya asuransi
• Agunan berupa lokasi proyek yang dibiayai
3.1.2.3 Produk Jasa
RTGS (Real Time Gross Settlement)
Real Time Gross Settlement (RTGS), sesuai PBI No.6/8/PBI/2004 adalah merupakan suatu sistem transfer dana elektronik antar peserta dalam mata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. Jangka waktu uang sampai untuk RTGS adalah satu hari kerja.
Jenis Layanan
• Single Credit Transaction
• Multiple Credit Transaction
Biaya Transaksi RTGS
Tabel 2. Biaya Transaksi RTGS
Kiriman Uang Rupiah (SKN)
Biaya kliring yang dipotong dari tabungan adalah sebesar Rp.7500,- sedangkan yang dilakukan secara tunai dikenakan biaya sebesar Rp.15000,-. Waktu Kliring dilakukan pada pukul 07.30-10.00 WIB dan pukul 11.30-14.00 WIB. Jangka waktu samapainya uang pada bank yang dituju adalah dua hari kerja.
3.2 Dewan Pengawas Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan independen yang ditempatkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) pada bank. Anggota DPS harus terdiri dari para pakar di bidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum bidang perbankan. Persyaratan anggota DPS diatur dan ditetapkan oleh DSN.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa DSN yang merupakan otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa mengenai kesesuaian produk dan jasa bank dengan ketentuan dan prinsip syariah.
Tugas utama DPS adalah mengawasi kegiatan usaha bank agar tidak menyimpang dari ketentuan dan prinsip syariah yang telah difatwakan oleh DSN. Selain itu DPS juga mempunyai fungsi :
1. Sebagai penasehat dan pemberi saran kepada Direksi, Pimpinan Unit Usaha Syariah dan Pimpinan Kantor Cabang Syariah mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek syariah.
2. Sebagai mediator antara Bank dan DSN dalam mengkomunikasikan usul dan saran pengembangan produk dan jasa dari Bank yang memerlukan kajian dan fatwa dari DSN.
3. Sebagai perwakilan DSN yang ditempatkan pada Bank. DPS wajib melaporkan kegiatan usaha serta perkembangan Bank Syariah yang diawasinya kepada DSN sekurang-kurangnya satu kali dalam satu
Tanggung Jawab dan Tugas Pokok :
1. Financing Service
• Permohonan pembiayaan
• Analisa pembiayaan
• Pelunasan pembiayaan
• Claim nasabah pembiayaan
2. General Branch Administration
• Manajemen kepegawaian
• Pengelolaan anggaran /KPA
• Mengeklola aktiva tetap cabang
• Logistik
• Manajemen arsip dan surat menyurat
• Protokoler dan kesekretariatan
3. Financing Administration
• Administrasi pembiayaan
• Dokumentasi pembiayaan
• Dukungan administrasi terhadap finance service
4. Accountingg & Controlling
• Internal Control cabang
• Rekonsiliasi SL ( Subsidiary Ledger ) – GL ( General Ledger )
• Mengelola bukti-bukti transaksi
• Penyelesaian Suspense
• Menyiapkan laporan untuk pihak ekstern/intern
• Sebagai Koordinator RKAP
• Sebagai Koordinator dalam pemeriksaaan auditor iintern/ekstern
5. Transaction Processing
• Tindak lanjut transaksi
• Administrasi dana ( tabungan syariah )
• Entry data
• Kliring
• Proses khusus ( pajak, ATM, cek dan lain-lain)
• Pemeliharaan hardware/software
6. Financing recoveri
• Pembinaan pembiayaan
• Restrukturisasi pembiayaan
• Penyelesaian pembiayaan
7. Teller Service
• Transaksi penyetoran dan penarikan valas/non valas
• Administrasi kas
• Proses tunai dan non tunai
• Manajemen likuiditas
8. Customer Services
• Penjualan atau marketing produk dana, pembiayaan dan jasa
• Informasi kepada nasabah
• Pembiakaan atau penutupan rekening
• Pengelolaan dana statis bnasabah dan CIF
• Administrasi kartu ATM
• Claim dana nasabah
3.3 Informasi Penting lainnya tentang Pembiayaan pada Bank BTN
Implementasi pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah sangat berbeda dengan kredit yang diberikan oleh bank konvensional. Sebagai contohnya adalah penerapan prinsip jual beli sebagai salah satu produk perbankan syariah. Sedangkan pada bank konvensional tidak ada produk yang seperti ini, yang ada bahwa bank memberikan pinjaman dalam bentuk uang yang siap digunakan oleh nasabah dengan timbal balik berupa bunga yang diberikan kepada bank.
Pada perbankan syariah nasabah langsung mendapatkan barang yang dibutuhkan, dengan ketentuan bahwa nasabah wajib membayar kepada bank sebesar harga pokok ditambah mark up margin keuntungan yang dikehendaki oleh pihak bank.
KPR-BTN syariah adalah fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah BTN syariah berdasarkan prinsip murabahah yang diberikan oleh bank kepada nasabah untuk membeli rumah dan atau berikut tanah guna dimiliki dan dihuni atau dipergunakan sendiri.
Akad adalah perjanjian tertulis pembiayaan murabahah yang dibuat oleh bank dan nasabah dimana di dalamnya memuat ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang disepakati, berikut perubahan-perubahnnya sesuai dengan ketentuan syariah dan perundang-undangan yang berlaku khusunya undang-undang tentang perbankan.
Pengertian murabahah di antaranya :
Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu. Dalam transaksi jual beli tersebut pejual menyebutkan dengan jelas barang yang diperjualbelikan termasuk harga pembelian dan keuntungan yang diambil.
Murabahah adalah akad jual beli antara bank selaku penyedia barang dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang. Bank memperoleh keuntungan jual beli yang disepakati bersama.
Pada pasal 9 ayat 1 PBI/NO.7/46/PBI/2005 disebutkan bahwa kegiatan penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan berdasarkan murabahah berlaku persyaratan sebagai berikut :
1. Bank menyediakan dana pembiayaan berdasarkan perjanjian jual beli barang
2. Jangka waktu pembayaran harga barang kepada bank ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah
3. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya
4. Dalam hal mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli barang, maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.
5. Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah
6. Bank dapat meminta nasabah untuk menyediakan agunan tambahan selain barang yang dibiayai bank
7. Kesepakatan margin harus ditentukan satu kali pada awal akad dan tidak berubah selama periode akad
Angsuran pembiayaan selama periode akad harus dilakukan secara proporsional
Subscribe to:
Posts (Atom)