Sunday, 20 December 2009
SEPUTAR BUSINESS
Berdagang adalah pekerjaan mulia dalam islam. Ada orang-orang yang malu berdagang karena pekerjaan dagang dianggap pekerjaan kurang bersih, banyak menipu. Sebetulnya bukan begitu. Sebagai muslim seharusnya kita meluruskan praktek-praktek bisnis yang kurang baik. Etika bisnis yang islami harus dikembangkan, yaitu berprilaku jujur, timbangan, ukuran, harus benar. Dengan demikian, pekerjaan dagang akan menjadi tempat berbuat ibadah yang sebanyak-banyaknya, dan kita tidak perlu malu-malu menerjuni lapangan bisnis ini. Apabila seseorang telah merasakan enaknya bekerja keras, melaksanakan perintah agama sebagai kebutuhan hidup, tentu ada-ada saja yang akan ia kerjakan. Ia tipe orang yang tidak senang diam, dia akan mengerjakan apa saja yang bernilai positif. Akhirnya ia meresapi bahwa pekerjaan itu adalah ibadah, ia menjadi orang yang senang bekerja, menjadi pekerja yang baik, disenangi atasan, disiplin, jujur, penuh tanggung jawab, selalu ingin maju, maka ia akan sampai suatu waktu, rizki yang mencari dia, bukan dia mencari rizki. Ia orang yang pandai bersyukur, Allah maha pemurah dan penyayang. Pada waktunya ia juga beristirahat memberi hak kepada anggota badannya melepas lelah, dia menghargai waktu, selalu menjaga waktu-waktu sholat, inilah nilai moral ajaran islam.
Islam tidak hanya mengajarkan kepada pemeluknya untuk beribadah semata, tapi juga mengajarkan untuk beramal dalam arti bekerja, bahkan meraih prestasi. Ini ia buktikan dari kata islam itu sendiri yang mengandung tiga makna: keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan. Untuk meraih kesejahteraan ini, islam sangat mendorong umatnya untuk bekerja sebaik-baiknya dengan meraih prestasi. Islam tidak hanya sekedar memerintahkan untuk bekerja tanpa kendali. Antara iman dan amal harus selalau ada intraksi. Iman yang tumbuh dalam kalbu seseorang, akan mendorong orang itu untuk berbuat dan melakukan sesuatu yang membuktikan adanya iman yang berfungsi dalam dirinya. Sebaliknya, amal dilakukannya, tentu disesuaikan bahkan dikendalikan oleh imannya. Amal yang demikian itu akan menambah ketinggian nilai imannya. Selama seorang muslim tetap memandang semua kerja yang dilakukannya adalah amal yang terkait dengan iman, maka ia akan tetap mampu memilih kerja yang sesuai dengan imannya. Kualitas kerja yang selalu terkait dengan iman, akan terjamin mutunya sebagai amal sholeh.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment