Sunday 20 December 2009

PROSES PRODUKSI INTERMITENT



Perkembangan perekonomian dewasa ini menunjukkan perkembangan yang semakin pesat sekaligus menyebabkan meningginya tingkat persaingan usaha. Kondisi demikian menuntut pihak perusahaan agar dapat meningkatkan pengelolaan usahanya. Dalam hal ini pihak perusahaan perlu mengikuti perkembangan usaha secara global dan terus menerus melakukan perbaikan dan menyempurnakan dalam bidang usahanya. Perusahaan yang kuat akan bertahan hidup dan sebaliknya yang tidak mampu bersaing akan dilikuidasi atau mengalami kebangkrutan. Untuk mencapai tujuan perusahaan bukanlah yang mudah, untuk itu perlu adanya usaha yang lebih baik ditunjang kemampuan manajerial dan kepemimpinan dari seorang pemimpin untuk merencanakan dan mengorganisasikan sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Proses Produksi intermittent. Proses produksi yang digunakan untuk pabrik yang mengerjakan barang bermacam macam, dengan jumlah setiap macam hanya sedikit. Macam barang selalu berganti ganti sehingga selalu dilakukan persiapan produksi dan penyetelan mesin kembali setiap macam barang yang dibuat berganti. Perubahan proses produksi setiap saat terputus apabila terjadi perubahan macam barang yang dikerjakan. Oleh karena itu, tidak mungkin mengurutkan letak mesin sesuai dengan urutan proses pembuatan barang.
Suatu proses aliran intermittent mempunyai cirri produksi dalam kumpulan-kumpulan atau kelompok-kelompok barang yang sejemnis pada interval-interval waktu yang terputus-putus. Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja diatur atau diorganisasi dalam pusat-pusat kerja menurut tipe-tipe keterampilan atau peralatan yang serupa. Suatu produk atau pekerjaan akan mengalir hanya melalui pusat-pusat kerja yang diperlukan. Jadi, aliran bahan baku yang sampai dengan menjadi produk akhir tidak mempunyai pola yang pasti. Operasi-operasi intermittent adalah sangat fleksibel dalam perubahan volume atau produk, karena operasi-operasinya menggunakan peralatan serba guna dan tenaga kerja berketerampilan tinggi. Fleksibelitas ini menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian persediaan, skedul, dan kualitas, di samping juga agak tidak efisien. Salah satu karakteristik suatu proses intermittent adalah bahwa peralatan dan keterampilan kerja yang sama dikelompokkan pada satu tempat (area), yang dikenal sebagai bentuk layout proses. Sebaliknya, aliran garis dikenal sebagai layout produk karena berbagai proses, peralatan dan keterampilan kerja diletakkan atas dasar urut-urutan pengerjaan produk. Istilah operasi-operasi intermitant sering disebut job shop yang kadang-kadang digunakan hanya untuk menyatakan operasi-operasi intermittent yang memproduksi barang-barang berdasarkan spesifikasi pesanan langganan. Bentuk-bentuk operasi intermittent biasanya tampak dalam siklus kehidupan awal semua produk, un tuk produk-produk yang dibuat atas dasar pesanan, dan untuk produk-produk dengan pasar bervolume rendah.

No comments:

Post a Comment