Tuesday, 5 January 2010

KERINDUAN PADA BUNDA


Malam nan-gelap dan sunyi. Terbayang akan kenangan-kenangan terindah saat bersama bunda. Seorang wanita yang dengan kesabaran dan ketabahan telah melahirkan dan merawatku sampai aku dewasa. Wanita yang selalu memanjakanku. Wanita yang di setiap doanya selalu ada untukku. Wanita yang lembut tutur katanya. Wanita yang selalu memberikanku semangat dikala aku sedih dan putus asa. Bunda …ya bunda…dialah orangnya. Setiap hari membanting tulang demi anak-anaknya. Tidak ada kata menyerah. Tidak ada kata putus asa. Semangatnya luar biasa. Melihat semangat bunda, aku jadi teringat akan kisah Siti Khadijah seorang wanita biasa yang sungguh luar biasa. Semangatnya yang begitu tinggi, seorang wanita pebisnis yang tak pernah kenal kata menyerah, mengeluh dan putus asa.
Bunda, seorang wanita yang memiliki jiwa bisnis luar biasa. Hampir setiap usaha pernah dicobanya. Mulai dari jualan keliling sampai memiliki toko sendiri. Tapi kini, ia telah tiada. Ia telah menghadap kekasihnya, Allahu Rabbi untuk selama-lamanya. Bertemu dengan kekasih-kekasih Allah di Jannah-Nya. Aku sangat meyayanginya tetapi aku yakin bahwa kecintaan Allah kepada bunda lebih besar. Allah adalah sebaik-baik penjaga dan kepada-Nyalah kita akan dikembalikan. Aku pengen ketemu bunda walau hanya lewat sebuah mimpi. Rinduku pada-Mu bunda. Insya Allah nanda akan melanjutkan perjuangan-Mu. Nanda akan mengikuti semangat-Mu hingga akhirnya nanda bisa menjadi seorang wanita biasa yang luar biasa seperti harapan bunda.
Kini, nanda sudah mencapai semester 3 (tiga). Seperti biasanya, nanda selalu minta do’a ayah bunda tapi kini orang yang mendoakan nanda telah berkurang, bunda telah pergi meninggalkan nanda. Biasanya seminggu sebelum ujian nanda selalu menelfon-Mu, minta do’a dari-Mu agar nanda dimudahkan dalam segala urusan, bunda pun mengatakan “ya pasti nanda sayang, doa ayah dan bunda selalu menyertai nanda”. Nanda rindu akan kata-kata itu lagi. Nanda rindu bunda…rindu…rindu…nanda benar-benar kangen..kangen sama bunda…
Tanpa terasa tetesan air mata membasahi pipiku. Menulis akan perasaan hati nanda. Curhat semuanya tentang nanda dan bunda. Kepada siapa lagi nanda curhat ketika nanda ada masalah?? Siapa lagi yang sanggup mendengarkan curhatan nanda?? Bunda adalah sahabat curhat baik nanda. Nanda juga rindu akan pelukan dan belaian kasih bunda. Dimana ketika nanda pergi, bunda selalu meneteskan air mata. Ketika nanda pulang, bunda selalu menyambutku dengan senyuman, senyuman yang begitu indah..
I LOVE U MOM…

No comments:

Post a Comment