Tuesday, 21 June 2011

CATATAN HATI SANG PERANTAU BERSAMA MAHASISWA MANAJEMEN BISNIS 2008 (ANTARA SEDIH DAN BAHAGIA)

Bentuk-bentuk kenangan bersama sahabat-sahabatku tersayang di Manajemen Bisnis 2008

1. Makan bareng

Makan-makan merupakan kebiasaan no 1 mahasiswa MB_08. 1 bakul untuk semua. Ruci biasanya namain kebiasaan ini dengan sebutan “Sesajen”. Kebiasaan yang rutin dilakukan setiap hari Jum’at setelah kuliah Bisnis Internasional. Bukan hanya di kelas kebiasaan makan-makan. Namun, pernah juga masak-masak dan makan bareng di Rumah Puspa, di kos Ika dan di Kos Aktris. Pokoknya seruuuu deeech…di setiap kali ada moment makan-makan pasti tidak lupa untuk narsis-narsisan…heheee,,,,Yang termasuk 3 besar dalam acara makan-makan:

Peringkat pertama ibu Negara (Indah), Peringkat kedua (Widi), Peringkat ketiga (Ruci)…Mereka adalah 3 besar terjago makan tercepat…Makan adalah No 1.

2. Jalan-jalan

Heheeee,,,ini dia nich..Jalan-jalan. Kebun Teh, Pantai Pangandaran, Dufan, Cibodas, Takuban Perahu merupakan tempat-tempat yang pernah kami kunjungi. Dan insya allah tanggal 27 Juni 2011 jalan-jalan ke Ujung Genteng. Januari 2011 dilanjutkan jalan-jalan antara ke Lombok dan Singapura. Fotografer sejati: Bu Mantan (Ibeth) dan Pak Sunuy (Yunus). Tapi ada yang kurang seruuu nich, Ruci dan Kaehan jarang ikut euy…

3. Mengerjakan tugas bareng

Setiap kali mengerjakan tugas bareng di kosku, pasti ada yang seruuuu,,,ada begitu banyak ledakan bom dari Uji, Pupa, Irna. Heheee,,,Bom pembawa racun. Racun yang bisa membuat konsentrasi kesana kemari. Katanya sih bom itu terbuat dari masuk angin. Ika, Mega dan diriku hanya bisa ketawa mendengar suara bom. Begadang, itulah salah satu kebiasaan kami. Begadang untuk melaksanakan amanah. Ditemani dengan secangkir kopi untuk bersama. Bu Negara (Indah), kiraen tidak ikut begadang..eeeh ternyata dan ternyata jam 2 malam sms, begadang berjama’ah. Ada lagi yang lebih seruuu saat begadang mengerjakan tugas di kosku bersama Arin, Ebeu, Dini S, Evi, dan Ayu…Makanan segudang. Perut serasa mau meledak. 1 kasur untuk semua. Si Ungu tersiksa kesakitan karena dijadikan bantal sama Arin. Arin pun tersiksa karena tidur di bawah kakinya Ayu. Evi ngego, Arin dan Dini S tidur pulas. Hanya berdua sama Ebeu yang mampu bertahan. Pagi-paginya masak Spageti…Maknyuuuus,,,enaaak pisaaaan…Tapi sayangnya masak dengan kompor seadanya. Kompor listrik memerlukan kesabaran yang kuat. Keburu pingsan baru matang masakannya..heheee,,,Ada juga yang lebih seruuu dan mengharukan…Yaitu perjuangan Bu Jakarte (Ratna), Perjuangan dari pagi sampe jam setengah 1 malam di kosku untuk mengerjakan tugas. Jam 1 malam mencari ojek untuk mengantar Ratna ke kosnya tapi ojek-ojek sudah pada sepi, pada tidur kale ya..??? Akhirnya Ika pun punya ide untuk menghubungi Taufik yaitu pahlawan MB_08 yang selalu siap sedia dan setia kapanpun anak-anak MB membutuhkannya. Ada lagi perjuangan diriku, Mega dan Widi. Begadang ditemani dengan secangkir kopi untuk bersama. Masak air pake rice cooker. Rice cooker serba guna. Ada yang lucu, Widi tidur pake daster keliatan kayak ibu-ibu dan Mega bawa barang-barang nginep ke kosku kayak orang mau merantau 3 bulan..heheee…Bu Cegot ada-ada saje dikau buuuu….

4. Mengunjungi perpustakaan

Perjuangan bersama Evi saat mengunjungi perpustakaan ITB. Ada hal yang paling menarik yang kami temukan…Panjang ceritanya…Bikin merinding. Perjuangan ke perpustakaan UNPAD bersama Widi, Ayu, Putri, Ika, Ebeu, Arin, Fuji, Dini S dan Evi. Cerita lucu dan menarik: perpustakaannya lumayan nyaman, agak sepi. Karena suasana itulah Putri dan Widi pernah sampai tertidur pulas + ngorok lagi. Tidak tahu kenapa. Apakah karena terlalu nyaman ataukah bukunya bikin ngantuk??? Heheee,,,, Yang menyedihkan dan sedikit membuat terharu adalah di saat perjuangan waktu ke UNPAD bersama Ebeu. Ceritanya, pulang dari acara table manner di Hotel Prianger, kami langsung ke UNPAD Dago. Namun, di tengah perjalanan saya baru ingat dompetku ketinggalan di tas Evi. Saya tidak membawa uang 1 persen pun. Ebeu hanya punya uang 10 ribu dan itu hanya cukup sebagai ongkos sampai ke Dago saja. Bingung dan pengen menangis, itulah yang kami rasakan pada saat itu. Tapi karena kegigihan dan keinginan yang kuat, kami pun bertekad untuk terus melanjutkan perjalanan untuk menambah ilmu. Tidak peduli apakah nantinya pulang dengan jalan kaki dari Dago sampai gerlong, yang terpenting adalah tujuan utama kami pada hari itu terwujud. Di tengah kegelisahan dan kesedihan itu, beberapa menit kemudian Mega nelfon menanyakan keberadaan kami. Dan dengan jiwanya yang penuh dengan jiwa persahabatan akhirnya ia rela meluangkan waktunya untuk mengantarkan kami uang buat ongkos balik ke Gerlong. Begitu halnya dengan Evi dan Dini S, mereka merelakan waktunya untuk mengantarkan dompetku ke UNPAD Dago…Hiks,,,hiks,,jadi terharu…Sungguh indah persahabatan itu.

Jujur, di MB_08 saya menemukan yang namanya sahabat sejati. Semangat, kebersamaan, kekompakan, persaudaraan, itulah MB_08. Dulu pada saat pertama kali diri ini menginjakkan kaki di tanah rantauan (Bandung-Jawa Barat), sempat terlintas pertanyaan dalam diri ini “Akankah disini saya menemukan seorang sahabat seperti sahabat-sahabatku di SMA?”. Pertanyaan itu terus dan terus terulang. Namun tidak lama kemudian secara perlahan, pertanyaan itu menghilang. Karena kini kutemukan seorang sahabat-sahabat yang jauh lebih baik dari apa yang saya pikirkan. Sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka. Sahabat yang tidak pernah membedakan suku, daerah dan siapa diri saya. Seorang sahabat yang menerima kehadiran saya apa adanya. Terima kasih sahabat-sahabatku. Kalian tercipta untuk menjadi sahabatku selalu dan untuk selamanya. Walupun kini kita akan jarang bertemu tapi hati dan perasaan ini tidak akan pernah dibohongi karena kalian akan selalu ada di hatiku. Dimana ada pertemuan maka disitu ada perpisahan. Namun perpisahan bukan berarti membuat kita semakin jauh. Perpisahan ini membuat hati kita semakin rindu dan akan selalu rindu. Kuyakin kalian merasakan apa yang saya rasakan. Karena hati selalu bicara. Aktris sayang kalian semua.

No comments:

Post a Comment